𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐗𝐕𝐈𝐈 : 𝐑𝐄𝐕𝐄𝐀𝐋𝐄𝐃

1.6K 221 23
                                    

"Jadi, Aku akan menyatakan perasaanku pada (Name)."

Semua yang ada di ruangan itu menghentikan aktivitasnya. Youngshin yang semula membaca buku dan menulis mendongak pada Soocheol. Sama dengan Youngsoo, ia yang menulis pun berhenti, membalikkan badannya dan melihat Soocheol.

"Do Soo-Cheol!" Lelaki yang di panggil menoleh pada Deokjoong. "Kamu akan memintanya di situasi ini? Aku tahu, dia akan menganggapmu gila."

Heerak ikut menyahut, "Ah, tapi aku pernah baca artikel. Kamu dapat memenangkan hati wanita yang pendiam dan tegas. Dia akan langsung setuju mungkin!"

"Memangnya ia pendiam?" Tanya Youngshin yang ada di hadapan Heerak. Empu yang ditanya hanya mengangkat bahu, "Sebelum dia menjadi kapten pleton junior kita, ia tak banyak bicara bukan?"

Kimchi dan Deokjoong di belakang menyetujui. Youngshin memutar bola matanya malas, "Deokjoong, kau sendiri tak pernah punya pengalaman berpacaran, kan?"

Deokjoong yang mendengar itu awalnya hanya bersidekap dada dan membenarkan dengan sarkas. Tak lama lelaki itu memasang wajah terkejut, "Youngshin, jangan bilang.." Deokjoong memutuskan perkataannya, membuat Youngshin sendiri mengernyit heran.

"Apa kau juga suka dengannya?!"
"Apa? Siapa?!"
"Jeon (Name), kita daritadi berbicara tentangnya, bodoh."
"Apa yang kalian bicarakan?! Yak, Deokjoong, kenapa berpikir seperti itu?!"
"Ahahhaa! Sudah kuduga!"

Soocheol mendengar percakapan itu menghampiri lelaki ambisius itu yang berbicara dengan tiga orang lainnya, menepuk pundaknya dan menatap lelaki itu. "Apa benar?"

"Benar apa?" Soocheol mendecih. Pertanyaannya dibalas pertanyaan yang sama dengannya. Hanya dibalik katanya saja. Soocheol mencubit pundak lelaki itu, "Apa yang daritadi kita bicarakan, bodoh. Itu yang kutanyakan."

Youngshin mendelik sakit karena cubitan Soocheol, lalu menghela napas, "Jika iya, apakah itu salah?"

Belum Soocheol menjawab kembali, pembicaraan mereka terpotong akan suara gadis di depan tempat mereka berkumpul.

"Hei, maaf menganggu. Ada.. Youngsoo?" Sang MC muncul, menampakkan dirinya dibalik lemari yang menutupi tempat mereka berkumpul. Mereka yang sejenak menatap gadis itu kemudian beralih, pada Youngsoo yang menatap teman SMP-nya gugup. "Aku?"

(Name) mengangguk, "Aku izin masuk sebentar ya." Kelima lelaki yang saling berbicara tadi mengangguk.

"Youngsoo, apa kau tak lelah belajar terus?" Saat menghampiri meja belajar Youngsoo, Sang gadis menatap terkejut kecil, buku-buku di meja Youngsoo. Yah, tak heran sih.

"Tidak! Aku lumayan banyak belajar untuk CSAT nanti."
"Begitu, ya.. Meski, CSAT-nya tahun depan?"

Youngsoo yang sebelumnya kegirangan karena ditanya tentang belajar itu mulai menatap gadis itu yang berdiri di sampingnya. "Tahun depan? Apa ada pengumuman tentang itu?"

(Name) menggeleng. "Maksudnya, tahun ini belum tentu kita CSAT. Mengingat kondisi kita dan dunia ini yang sedang tidak baik-baik saja."

"Namun, bukannya apa-apa. Tetapi jika kau masih memang mau belajar juga tak apa-apa. Pikiran seperti ini terlintas di otakku, jadi siapa tahu memang kita CSAT tahun depan?"

Lawan bicara sang gadis terdiam, menatap meja belajarnya. Kemudian mendongak dan mengangguk, "Tidak apa-apa. Jadinya aku masih punya waktu untuk mengumpulkan poin."

𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 | 𝗗𝘂𝘁𝘆 𝗔𝗳𝘁𝗲𝗿 𝗦𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang