"Sedikit kecewa, tapi gapapa."
- Arumi Alivia Razeta -
*
*
*
*
*Bel istirahat berbunyi.
"Bel gue ke kantin duluan yah, bye." Ucap Arumi langsung berlari keluar dari kelas.
"Iihh Arumi buku buku lo belum diberesin nih." Ucap Bella sambil berteriak. "Pasti mau ketemu Radhit lagi, tu anak gada kapok kapoknya ya." Lanjut Bella sambil membereskan buku buku yang ada di mejanya dengan sedikit kesal.
..........
Arumi sudah tiba di kantin. Dia melihat sekelilingnya, orang yang sudah dari tadi ada dipikirannya pun terlihat sedang duduk di meja kantin bersama dua orang temannya, Bagas dan Arsenio. Arumi tersenyum lalu berjalan ke arah meja itu.
"Eh ada Arumi."
"Hay Rum."
Arumi membalas dengan senyuman. Lalu duduk tepat di depan Radhitya.
"Hay, Dhit." Ucap Arumi sambil tersenyum manis.
Radhitya membalas senyuman Arumi. "Hay, kamu udah pesen makanan?" Tanya Radhitya.
"Belum." Jawab singkat Arumi.
"Kamu mau makan apa? Biar aku pesenin." Tanya Radhitya lagi.
"Nanti aja Dhit, Aku belum laper. Btw, kamu inget gak hari ini hari apa?" Kini Arumi yang bertanya pada Radhitya dengan antusias.
"Emm, hari kamis." Jawab Radhitya sambil tersenyum.
"Ish, iya Aku tau hari ini hari kamis. Tapi hari ini hari spesial buat Aku lhoo.. masa kamu lupa sih." Muka Arumi sedikit cemberut.
Radhitya terlihat sedang berpikir, tak lama dia pun tersenyum. "Happy birthday, cantik."
Arumi tersenyum bahagia, rupanya Radhitya masih ingat dengan hari ulang tahunnya. "Makasih Radhit yang ganteng." Jawab Arumi tersenyum bahagia sehingga memperlihatkan gigi rapihnya.
"Wahh hari ini ulang tahun lo?" Tanya Bagas dengan wajah terkejut.
"Happy birthday, Rum." Ucap Arsenio sambil tersenyum.
"Makasih Sen." Ucap Arumi tersenyum kepada Arsenio. "Iya ini hari ulang tahun gue, lo gak mau ngucap sesuatu gitu ke gue." Lanjut Arumi menjawab pertanyaan Bagas.
"Hehe..Wilujeng tepang taun Neng Geulis." (Selamat ulang tahun cantik) Ucap Bagas menggunakan Logat Sunda.
"Hatur nuhun aa kasep." (Terima kasih kakak ganteng) Ucap Arumi mengikuti gaya bahasa Bagas.
"Aku kira kamu lupa sama ulang tahun Aku, Dhit. Makasih ya, udah inget hari spesial aku." Ucap Arumi.
"Aku gak mungkin lupa sama ulang tahun kamu." Ucap Radhit sambi mengusap puncak kepala Arumi.
"Kamu mau hadiah apa dari aku, hemm?" Tanya Radhit.
"Emm.. aku ma..." belum sempat Arumi menyelesaikan ucapannya, tiba tiba ada seorang siswi yang berdiri di dekat mejanya dengan nafas ngos ngosan.
"Radhit... A...azura...di...dia.." ucap seorang siswi itu sambil ngos ngosan.
Mendengar nama Azura, Radhit langsung berdiri dengan wajah yang terlihat sangat khawatir. "Zura kenapa?" Tanya Radhit.
"Di...dia pingsan."
Mendengar itu Radhit langsung berlari keluar dari kantin. Arumi melihat kepergian Radhit sedang sendu. "Ternyata Azura masih jadi prioritas utama kamu ya, Dhit." Batin Arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUMI ALIVIA RAZETA
Novela Juvenil"𝑨𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂." ***** Pandangan Arumi mulai kabur, Arumi jatuh terduduk di atas aspal. Arumi melihat sekeliling dengan pandangan kabur, terlihat ke 3 preman itu sedang t...