SEPULUH

2.4K 121 1
                                    

"Jika menurutmu baik, lakukan apa yang kamu inginkan.
Jika tidak sesuai dengan keinginanmu, kamu tinggal putar balik mencari jalan lain.
Jika kamu jatuh, berusahalah berdiri kembali."

- Arya Mahendra -

*
*
*
*
*

"Lo pulang bareng gue?" tanya Sekala.

"Gue di jemput sama Opa, Kal. Tuh mobilnya udah ada di depan." jawab Arumi sambil menunjuk mobil Arya yang ada di depan gerbang sekolah.

Saat ini mereka sedang berjalan menuju parkiran.

"Bel, lo mau ikut gak?" ajak Arumi pada Bella.

"Gua ada janji sama Bunda. Biasalah, nemenin Bunda belanja bulanan." jawab Bella.

"Oke kalo gitu. Gue duluan ya, Bel. Titip salam buat Bunda." ucap Arumi pada Bella. "Guys gue duluan yah, bye." ucap Arumi kembali pada Sekala, Arsen dan juga Bagas. Sedangkan Radhitya sudah pulang bersama Azura. Arumi lalu berjalan menuju mobil Arya.

Bella melihat kepergian Arumi, sebenarnya Bella berbohong. Bella tidak ada janji untuk menemani Bundanya berbelanja. Bella tau alasan Arya mengajak Arumi jalan jalan, maka dari itu Bella tidak ingin mengganggu kebersamaan Arumi bersama Opa dan Omanya.

"Kok udah ada Oma?" tanya Arumi sedikit terkejut. Arumi pikir Arya akan menjemputnya setelah pulang dari kantor, lalu setelah itu menjemput Kamila ke rumah. Tapi ternyata di mobil sudah ada Kamila.

"Iya.. Opa udah pulang dari tadi, makanya Opa jemput Oma dulu." jawab Arya.

"Tumben Opa pulang siang?" tanya Arumi kembali.

"Opa pengen ngabisin waktu sama kamu, sama Oma juga. Nanti takut ga sempet." jawab Arya.

"Opa kayak mau kemana aja. Lagian kita kan setiap hari juga ketemu." balas Arumi.

Arya tersenyum mendengar ucapan Arumi, "Waktu Opa tinggal sedikit, sayang." , "Udah siap?" tanya Arya.

"Udah, Opa." jawab Arumi.

~o0o~

"Kok kita berhenti di depan toko pakaian, Opa? Opa mau belanja?" tanya Arumi bingung.

"Kamu kan masih pakai seragam sekolah. Jadi harus ganti baju dulu, sayang" jawab Arya.

Arumi melihat pakaian yang dikenakannya, "Eh iya, hehe."

~o0o~

Arumi mengerutkan keningnya, mengapa Arya berbelok ke dalam hutan?

Banyak pepohonan di sekelilingnya, namun tidak terlalu rimbun. Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya Arya berhenti di sebuah Danau yang cukup luas.

Arumi turun dari mobil beserta Arya dan Kamila. Arumi dibuat takjub dengan pemandangan di sekelilingnya. Di tambah dengan pemandangan matahari terbenam di atas Danau itu.

"Gimana sayang, kamu suka?" tanya Kamila.

"Arumi suka banget, Oma. Arumi baru pertama kali ke tempat kayak gini." jawab Arumi dengan ekspresi wajah bahagia. "O iya, kok Opa bisa tau tempat ini?" tanya Arumi pada Kamila.

Kamila dan Arya saling pandang dengan senyuman di wajah mereka mendengar pertanyaan dari Arumi.

Kamila lalu memandang Arumi kembali, "Ini tempat pertama kali Oma sama Opa menghabiskan waktu bersama." jawab Kamila.

"Hah.. Serius, Oma?" tanya Arumi dengan wajah terkejut.

Melihat ekspresi Arumi, Kamila pun mengembangkan senyumnya. "Iya. Dulu di dekat sini ada desa, tepat di jalan raya yang kita lewati tadi. Dan Oma tinggal di desa itu. Dulu oma sering sekali ke sini, bersama ayah oma. Memancing bersama, bermain di tempat ini, banyak sekali kenangan oma sama orangtua oma disini. Karna seringnya oma ke sini, jadi ayah oma membuat rumah kecil di atas pohon itu." ucap Kamila sambil menunjuk rumah pohon. "Rumah pohon itu di bangun ulang sama Opa kamu. Kalau gak di bangun ulang, mungkin rumah pohon itu sudah rapuh karna di makan rayap." lanjut Kamila.

"Terus gimana ceritanya Oma sama Opa sampai bisa menghabiskan waktu di tempat ini?" tanya Arumi penasaran.

Kini giliran Arya yang menjawab, "Dulu Opa sedang berkunjung ke kerabat Opa yang sedang sakit. Nah, kebetulan kerabat Opa tinggalnya di desa yang sama dengan Oma. Dan kebetulan lagi, rumah kerabat Opa bersebelahan dengan rumah Oma."

"Hah.. kok bisa kebetulan gitu sih, Opa." ucap Arumi tidak percaya.

"Opa juga gak tau, sudah takdir mungkin. Dulu waktu pertama kali Opa melihat Oma, Opa langsung terpesona dengan kecantikan Oma. Opa ingin sekali berkenalan dengan Oma. Tapi jika harus berkenalan di dekat rumah kerabat Opa, Opa takut nanti ada yang melihat. Bisa habis nanti Opa di olok olok sama mereka. Nah.. sampai tiba saatnya, Opa melihat Oma masuk ke dalam hutan. Disitulah Opa kepikiran untuk mengikuti Oma untuk berkenalan. Tapi pada saat Opa mengikuti Oma, Opa kehilangan jejak Oma sampai sampai Opa ke sesat di hutan. Opa terus mencari jalan untuk keluar dari hutan, tapi tidak ketemu. Opa sudah kelelahan mencari jalan keluar, akhirnya Opa istirahat dulu sebelum kembali mencari jalan keluar. Disaat Opa sedang duduk, tiba tiba Oma kamu datang. Oma nanya kenapa kamu ada disini katanya, terus Opa jawab tadi lagi ngikutin kamu tiba tiba aku ke sasar. Wajah Oma keliatan bingung sama takut, terus Opa bicara lagi tenang aku gak akan apa apain kamu kok, aku cuma mau kenalan. Oma malah jawab ayo pulang sudah sore katanya. Opa ngangguk aja, Opa juga udah kelelahan sama lapar juga. akhirnya Opa sama Oma pulang. Besoknya Oma ngajak Opa ke suatu tempat, dan ternyata Oma ngajak Opa kesini. Waktu pertama kali Opa datang ke tempat ini, Opa juga sama terkejutnya seperti kamu. Opa di buat takjub dengan keindahan tempat ini. Disini Opa sama Oma menghabiskan waktu bersama untuk pertama kalinya, kami berdua pergi memancing di danau itu." ucap Arya sambil menunjuk Danau di depannya. "Terus main kejar kejar. Kami saling bertukar cerita, pokoknya seru. Oma juga orangnya asik. Singkat cerita Opa sudah 3 hari di desa, Opa harus pulang ke kota untuk menyelesaikan kuliah Opa. Opa harus berpisah sama Oma, sebelum pergi Opa bertemu dulu sama Oma. Opa bicara sama Oma, kata Opa tunggulah aku, aku akan menyelesaikan kuliahku dengan cepat. Aku janji setelah kuliahku selesai, aku akan kesini untuk melamarmu. Oma mu menjawab aku akan menunggumu Arya katanya, jawaban Oma membuat Opa bersemangat sekali. Opa pulang ke kota dan melanjutkan kuliah Opa, Opa terus belajar dengan giat agar bisa cepat lulus dan bisa kembali menemui Oma. 2 tahun berlalu, akhirnya Opa lulus dengan nilai sempurna. Opa ingin menepati janji Opa untuk melamar Oma, akhirnya Opa kembali ke desa untuk melamar Oma. Awalnya Opa sempat ragu karna sudah 2 tahun lamanya, mungkin Oma sudah menikah dengan orang lain. Tapi keraguan Opa itu salah, ternyata Oma kamu setia. Oma masih menunggu Opa kembali untuk melamarnya, akhirnya Opa melamar Oma dan akhirnya kami pun menikah. Setelah 2 tahun kami menikah, kami dikaruniai seorang anak perempuan, yaitu ibu kamu."

Arumi ikut terhanyut kedalam cerita Arya. Arumi di buat baper dengan kisah mereka. Tapi ketika mendengar kata ibu, Arumi jadi merindukan ibunya. Kira kira dimana dia sekarang? Apa dia sudah berkeluarga seperti ayahnya? Apa dia merindukan Arumi seperti Arumi merindukannya? pertanyaan pertanyaan itu terus berputar di kepala Arumi. Arumi benar benar merindukan ibunya, apakah Arumi akan bertemu ibunya kembali?

Kamila melihat Arumi seperti sedang melamun. Pasti setelah mendengar kata ibu, dia jadi merindukan ibunya. "Sudah ceritanya, Mas." ucap Kamila pada Arya. "Kamu mau nyoba mancing gak, sayang?" ucap Kamila pada Arumi dan berhasil membuat Arumi kembali sadar dari lamunannya.

"Mau, Oma." jawab Arumi antusias.

"Yaudah yu kita bawa alat mancingnya di dalam mobil." ajak Kamila yang langsung diikuti Arumi.

Akhirnya mereka bertiga memancing bersama. Setelah mendapatkan ikan yang cukup untuk mereka bertiga, Arya kembali berjalan ke arah mobil untuk mengambil alat pemanggang.

Di tempat itu, ada Arya yang sedang memanggang ikan dan Arumi beserta Kamila sedang menyiapkan makanan di atas rumput yang di alasi oleh kain. Sesekali Arumi membantu Arya memanggang ikan. Setelah semua ikannya matang, mereka memakannya dengan diikuti candaan. Ntah candaan itu berasal dari Arumi maupun Arya. Jika dilihat dari mata orang lain, mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

Akhirnya acara makan makan sudah selesai. Arumi beserta Arya dan Kamila saat ini sedang duduk di rumah pohon, dengan posisi Arumi di tengah tengah Arya dan Kamila. Mereka duduk di luar, dengan melihat ke arah langit yang dipenuhi oleh bintang.

"Arumi." panggil Arya.

Arumi alihkan pandangannya ke arah Arya. "Iya, Opa." jawab Arumi.

"Ingat pesan Opa. Jika menurutmu baik, lakukan apa yang kamu inginkan. Jika tidak sesuai dengan keinginanmu, kamu tinggal putar balik mencari jalan lain. Jika kamu jatuh, berusahalah berdiri kembali. Jika kamu lelah, istirahatlah sejenak. Jangan terlalu berlarut larut dalam kesedihan."




ARUMI ALIVIA RAZETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang