11'ꜱ ᴘᴏᴛᴛᴇʀ

240 28 2
                                    



♪⁠~



┌⁠|⁠oo⁠|⁠┘




♪⁠♪♪





₍⁠₍⁠◞⁽⁠⁽⁠ଘSelena Point of Viewଓ⁠⁾⁠⁾◟⁠₎⁠₎



12 years..

Aku mendongakkan wajah saat mendengar bunyi keras dari kereta yang berhenti.

Wajah ku sumringah saat melihat beberapa murid perlahan turun dan mulai memenuhi stasiun perhentian kereta.

Hagrid juga datang menghampiri, menyuruh siswa tahun pertama untuk datang mendekat padanya.

Ah, aku jadi teringat setahun yang lalu, di mana kami juga masih lah siswa tahun pertama.

Yoojin yang berada di samping ku sepertinya ikut berdiri, saat Hagrid mulai menyapa murid baru.

Ya, murid baru dan tahun ajaran baru.

Sekarang, tahun kedua resmi kita buka.






⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

Aku tersenyum saat menyadari Draco dan Blaise berjalan beriringan menuju pintu keluar kereta, namun berhenti karena teman-teman Gryffindor-ku menghambat jalan keluar mereka.

Aku berjalan menghampiri mereka,

"Menyingkirlah para Mud-Bloods." Ucapan Draco itu sedikit mengagetkan ku saat aku baru saja berhenti di depan The Golden Trio.

Harry menoleh ke belakang saat mendengar kata-kata kasar yang keluar dari mulut Draco.

Blaise ikut menertawai lalu mendorong Ron dengan bahunya, Ron hampir saja jatuh tersungkur dari kereta ke bawah, kalau saja aku tidak segera menahan tubuhnya.

Kemudian Hermione ikut turun, bersamaan dengan Harry.

Draco dan Blaise berjalan mendahului kami, dengan seringai yang tak lupa mereka tunjukan untuk membuat suasana semakin panas.

Harry menahan tubuh Ron saat dirasa Ron mulai emosional dan hampir menyusul dengan tinju di tangan kanan.

"Masalah akan terus bertambah kalau emosi tidak bisa kau kendalikan Ronald." Ceramah Hermione, wajah teman ku ini sepertinya juga emosi mendengar perkataan Draco tadi, namun ia tentu bisa menahan emosi nya.

Ku lihat, Ron hanya menanggapi dengan delikan mata, mulutnya berkomat-kamit tak bersuara, apa dia baru saja menirukan cara Hermione bicara?

"Teman-teman, tolong maafkan kelakuan Drake. Dia benar-benar.. ugh.." Aku ber-ujar canggung, ya.. Draco itu anak baik, hanya saja cara berpikir nya tentang kemurnian darah penyihir saja yang agak berlebihan.

The Golden Trio saling tatap, Harry kemudian tersenyum padaku, "Tak apa, semoga suatu saat dia sadar akan perkataan nya." Ujar nya menenangkan.

Aku membalas senyuman nya, kemudian ku tolehkan lagi kepala ku, di sana, di dekat Yoojin, Draco melambaikan tangannya padaku.

"Aku pergi dulu Guys, Daah~" Aku melambai pada mereka, disertai senyuman terbaik ku.

Aku berlari mendekat pada gerombolan teman-teman ku, ada Daphne dan Pansy juga di sekitar Blaise dan Goyle.

Saat sudah dekat, ku rasakan Draco seolah merentangkan tangannya padaku, reflek aku langsung mendekat padanya dan memeluknya pertama kali.

Aku tersenyum senang, hangat dan nyaman rasanya saat Draco membalas pelukan ku.

𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞'𝐬 𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang