10'ꜱ ʏᴏᴏᴊɪɴ

203 23 2
                                    



♪⁠~




┌⁠|⁠oo⁠|⁠┘





♪⁠♪♪




₍⁠₍⁠◞⁽⁠⁽⁠ଘAuthor Point of Viewଓ⁠⁾⁠⁾◟⁠₎⁠₎













Selena menatap para siswa yang bergerombol di sekitar kereta.

Teman-teman Slytherin-nya sedari tadi tidak henti-hentinya melambaikan tangan padanya.

Pansy adalah yang paling lebay di antara yang lain, karena gadis dengan gaya rambut bob itu sampai menangis.

Padahal Selena sudah berjanji akan selalu mengirimi mereka surat saat mereka sudah sampai di rumah mereka nanti.

Walaupun begitu, tentu saja Selena merasa sedih.

Disaat siswa-siswa lain menikmati liburan mereka dengan hangat di dalam rumah bersama keluarga, ia malah harus tetap tinggal di Hogwarts karena Ayahnya belum menyelesaikan beberapa pekerjaan nya.

Selena melamun saat kereta itu sudah hilang dari jangkauan penglihatan nya.

Sudah lewat beberapa bulan ia di Hogwarts, sudah banyak hal juga yang telah ia lakukan.

Beberapa minggu lalu ada kejadian di mana The Golden Trio membuat heboh seluruh Hogwarts.

Dari kejadian Troll di Dungeon sampai kejadian Professor Quirell yang ketahuan menjadi inang dari roh Voldemort, yaitu penyihir paling ditakuti saat ini.

The Golden Trio lah yang menyelesaikan semua masalah itu, walau dibantu beberapa Professor.

Sebelum kereta melaju, The Golden Trio juga sempat menghampiri Selena untuk meminta maaf padanya.

Untuk apa? Ya, karena The Golden Trio merasa bersalah karena telah menuduh Ayah Selena selama ini.

Mereka tak berani meminta maaf langsung pada Severus Snape, maka dari itulah mereka meminta maaf pada Selena Snape.

Selena manggut-manggut saja, ia bahkan tidak merasa heran.

Tampang Ayahnya memang patut untuk dicurigai.








⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

Lorong.

Selena berjalan sambil melamun, ia merasa kesepian saat ini.

Cuaca mendung, lorong yang sepi karena tidak ada lagi siswa yang sering nongkrong di sini.

Mereka, para siswa yang bisa pulang ke rumah, pasti senang karena bisa berlibur bersama keluarga.

Selena menghela nafas, ia bingung mau melakukan apa.

"Mrs. Snape." Panggil seseorang seperti berbisik.

"Wuaakhh!" Teriak Selena refleks.

Selena membulatkan matanya terkejut saat salah satu hantu di kastil ini mengejutkannya dengan menyembulkan kepala nya melewati dinding lorong.

"Maafkan aku, tapi Minerva ingin kau menemuinya di perpustakaan." Ujar Hantu kastil dengan datar.

Setelah mengatakan itu, hantu itu langsung menarik kembali kepalanya membuat Selena mematung untuk beberapa saat.

"Minerva? Apa itu Professor. Mcgonagall?" Tanya Selena pada dirinya sendiri.

Gadis itu mengelus dagu nya dengan jari telunjuk sembari menatap langit-langit, memasang pose berfikirnya.

𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞'𝐬 𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang