5'ꜱ ʏᴏᴏᴊɪɴ

592 55 2
                                    

♪⁠~



┌⁠|⁠oo⁠|⁠┘




♪⁠♪♪




₍⁠₍⁠◞⁽⁠⁽⁠ଘAuthor Point of Viewଓ⁠⁾⁠⁾◟⁠₎⁠₎

Pelajaran berikutnya, kelas ramuan.

Severus Snape melihat murid-muridnya dari ujung kanan ke ujung kiri.

Suasana kelas tampak sepi dengan aura yang cukup mencekam.

Pelajaran kali ini Slytherin bergabung dengan Ravenclaw.

Si licik dan si pintar.

"Haa chimm!!"

Seluruh murid melirik ke arah sumber suara, Selena mengusap-usap hidung nya kasar.

"Professor! Aku izin pergi ke hospital wings, aku sakit." Ujar Selena dengan polosnya.

"Pfftt"

Draco menahan tawa melihat kelakuan Selena.

"Jangan mencoba kabur dari kelas ayah mu sendiri Ms. Snape, aku tau kau hanya pura pura bersin." Tegur Snape dengan nada sinis.

Snape menatap datar wajah putrinya yang cemberut.

"Ayolah.. apa tidak ada yang menarik di kelas ayah? Eh, maksud ku professor." Ucap Selena lesu.

"Murid Ravenclaw yang bersedia memberitau Ms. Snape tentang apa yang menarik dari kelas ini, akan diberi 5 point." Ujar Snape dengan nada datar khasnya.

Seketika seluruh murid Ravenclaw mengacungkan tangan mereka tinggi-tinggi.

Snape menunjuk siswa laki-laki yang duduk di samping Blaise.

Siswa itu berdiri dan tersenyum manis pada Selena, ia mulai berpikir sesuatu.

"Hallo Ms. Snape! Kuharap setelah ini kita bisa berkenalan. Akan ku beritau, ini baru teori saja. Mungkin memang agak membosankan menurut mu, tapi saat praktek membuat ramuan nanti rasa penasaran mu akan muncul dan aku jamin itu pasti akan seru." Seru anak lelaki Ravenclaw berkacamata.

Suasana hening kembali saat Snape bertepuk tangan pelan dengan wajah yang datar.

"Lanjutkan tugas kalian." Titah Snape.

Beberapa siswa memutar bola mata mereka malas namun tetap melakukan apa yang Snape suruh.

Selesai kelas Ramuan.

Selesai kelas, para siswa berebutan melewati pintu kelas.

Yaah, mereka tak sabar keluar dari ruangan yang 'tak ada menarik-menarik nya' itu.

Tak terkecuali Selena yang notabene anak dari pemilik kelas.

"Huaah akhirnya keluar dari kelas ini, tak ku sangka aku tak menyukai kelas ayah ku sendiri." Gumam Selena, ia mengerang kesal.

Draco ikut mengangguk di samping nya.

Blaise, Crabbe dan Goyle mengikuti mereka dari belakang.

Pansy dan Daphne telah duluan pergi, sebenarnya disuruh Draco sih.

"Belum, bukan tidak suka." Sahut seseorang dari belakang mereka.

Suara yang sama dengan yang di kelas Ramuan tadi.

Selena menoleh ke arah asal suara dan mengerutkan alis, Yoojin Yoo, siswa yang bukan berasal dari Inggris.

Selena masih ingat siapa anak ini.

𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞'𝐬 𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang