17'ꜱ ᴘᴏᴛᴛᴇʀ

180 17 3
                                    


♪⁠~




┌⁠|⁠oo⁠|⁠┘⁠




♪⁠♪♪




₍⁠₍⁠◞⁽⁠⁽⁠ଘAuthor Point of Viewଓ⁠⁾⁠⁾◟⁠₎⁠₎















Ketika pagi-pagi sekali, dan Selena baru saja dibangunkan oleh Daphne.

Pansy tiba-tiba berteriak di kamar mereka dengan suara kencang,

"Entah aku harus takut atau senang dengan berita ini!! Ada siswa yang akan mati! Tapi dia seorang Weasley!! Hahah!!" Teriak Pansy kesetanan.

Dengan wajah yang masih menempel debu bantal, Selena mengerjabkan matanya memandang Pansy kesal sekaligus heran.

Daphne yang baru saja melipat selimutnya pun merotasikan bola matanya bosan, ia tak tertarik dengan berita kematian seseorang kecuali seseorang itu kenalannya.

"Bisakah kau kecilkan suaramu itu Pans? Suaramu yang cempreng itu sungguh merusak telinga." Cibir Daphne dengan wajah datar.

Sudut bibir Daphne terangkat setelah mengatakan hal yang menurutnya benar, namun bisa jadi menyakiti hati Pansy.

Pansy yang tak terima pun memasang wajah marah dan meletakkan kedua tangannya di pinggang,

"Dan tidak bisakah kau memahami tingkat kebahagiaan orang lain hah? Aku takut dengan berita kematian sungguh!

Tapi lihatlah! Korban nya adalah Weasley, aku jadi bingung harus takut atau senang!" Sekarang, gadis yang memiliki gaya rambut bob itu berputar-putar di tempat dengan wajah kesenangan.

Celotehan Pansy yang tak kunjung selesai setelah beberapa menit itu pun tidak dihiraukan lagi oleh Selena dan Daphne.

Bahkan setelah Selena selesai mandi pun celotehan Pansy masih berlanjut sehingga,

Mereka berdua pun meninggalkan Pansy di kamar sendirian yang tidak menyadari bahwa ia telah ditinggalkan.

Setelah berada di ruang rekreasi Slytherin, Selena menghentikan langkahnya di dekat sofa tempat di mana ada Draco dan teman-temannya di sana.

Setelah memasang wajah berfikir dan diam untuk beberapa saat, Selena bertanya pada Daphne,

"Daph, bukankah beritanya semalam bukan kematian tapi penculikan? Kenapa Pansy langsung mengatakan bahwa Weasley mati?" Tanya Selena heran.

Daphne menyilangkan kedua tangannya di depan dada, dan berucap, "Pansy hanya terlalu senang dengan berita penculikan itu, sehingga dia berfikir bahwa Weasley akan dibunuh oleh penculiknya."

Terdengar sambungan lanjutan kisah Penculikan Weasley dari arah sofa, itu Blaise.

"Berita baru lagi Daph, ternyata Weasley yang diculik bukan si Ronald tapi Adiknya, Ginevra Weasley." Jelas Blaise dengan alis ter-angkat sebelah.

Seketika Pansy yang baru saja datang dan sempat mendengar perkataan Blaise mendesah kecewa, tapi ia tetap menyeringai saat menyadari Adik Ronald juga-lah seorang Weasley.

Draco menyeringai menatap Blaise yang duduk di sebelahnya,

"Dan aku yakin si bodoh Potty dan Weasel-bee pasti akan datang menemui penculik Adiknya malam tadi." Tebak Draco dengan tambahan hina-an.

Selena mengangguk mendengar perkataan Draco, ia menghampiri mereka dan berdiri di sebelah sofa tempat Goyle duduk.

Dengan senyuman tipisnya, Selena berucap ringan pada Draco,

𝐒𝐧𝐚𝐩𝐞'𝐬 𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang