Sosok dengan mata tajam itu masuk ke kamar kos Seungmin dengan santai. Tatapannya jatuh pada Minho yang duduk di ranjang. Dalam hati Minho menggerutu, kenapa orang ini menatapnya seperti punya dendam pribadi.
"Siapa?" Tanya orang itu pada Seungmin.
Seungmin melirik Minho sekilas, dia tidak jawab apa-apa, yang buat Minho mengernyit dahi tidak suka. Kenapa tidak jawab siapa dia?
"Numpang bentar sebelum dijemput Sunwoo, Seung."
Lagi-lagi Seungmin tidak memberi jawaban dan pergi untuk kembali merebahkan diri di ranjang.
Saat Minho tengah melamun, si gadis menarik kursi dan duduk didepannya. "Siapanya Seungmin?" Tanyanya lagi.
"Pacar," jawab Minho singkat. Dia bisa lihat gadis itu mengangguk kecil dan buat wajah menilai dengan alis sedikit terangkat juga bibir yang sinis.
"Ini yang kamu ceritain waktu itu ya, Seung? Yang nggak tau malu."
Jantung Minho seperti dipukul kuat saat itu sampai terasa berhenti sejenak, tapi dia tidak lantas marah. "Nggak tau malu apa sih?" Balasnya tidak suka.
Yeji tersenyum geli, "kan kamu yang nembak Seungmin duluan, pakai iming-iming jago ciuman. Iyakan, Seung?"
Embusan napas kesal keluar dari Minho. Dia menahan diri untuk tidak meledak. Memang kenapa kalau dia yang confess duluan? Masalah? Suka-suka dialah.
"Namanya usaha," balasnya santai. Dia mundurkan tubuhnya untuk bersandar di kepala ranjang.
"Benar, tapi nggak ngebet juga minta nge-seks, kan? Mau banget kamu?"
Ekspresi itu, Minho benci melihatnya. Dia jelas meremehkan dan memandang rendah dirinya. Begitu melirik ke arah Seungmin, Minho merasa jauh lebih sakit hati. Pemuda itu bahkan tidak membelanya sama sekali.
Tapi apa yang perlu dibela kalau kenyataannya dia memang begitu? Minho membenarkan, tidak perlu membela dirinya karena memang dia begitu.
"Jangan terlalu murah, yang begitu malah buat ilfeel," tambah Yeji dengan fokus yang tertuju pada ponselnya. Namun Minho tahu, gadis itu tengah bicara padanya. "Sesekali agak jual mahal sedikit, jadi nggak dipandang remeh."
Ada tangan kasat mata yang meremas jantungnya. Dia tidak berpikir jauh ke sana. Dan saat sadar, Minho rasa dia sudah kehilangan muka.
Yeji di sana kurang lebih tiga jam. Setelah bicara dengan Minho, dia membuka laptop, dan mengerjakan entah apapun Minho tidak tahu. Selama itu juga Minho berusaha untuk tidur seperti Seungmin, tapi nyatanya hanya mata yang terpejam, sementara kesadarannya utuh. Kepalanya semakin sakit merasakan bekas jahitan dan omongan Yeji.
Lelah berpikir dan berperang dengan banyaknya masalah pada akhirnya Minho jatuh tertidur. Saat itulah Seungmin bangun. Dia menumpu kepala dengan sebelah tangannya, menghadapkan tubuh ke arah Minho sekaligus Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE GUM | 2MIN
FanfictionBanyak yang iri pada Minho. Iri karena seorang Minho yang biasa-biasa saja bisa pacaran dengan Seungmin, yang kata orang mirip pangeran negeri dongeng. Ganteng, baik hati, pintar, kaya, dan ganteng lagi, pokoknya ganteng terus. Dalam hati Minho men...