Entah kenapa waktu terasa lambat saat di kos Seungmin. Ini perasaan Minho saja atau memang begitu pun dia tidak tahu. Apalagi dengan posisi dia yang duduk di atas pangkuan si pemilik kamar.
Jarak wajah yang begitu dekat sudah pasti buat mereka merasa gugup; tidak, nyatanya hanya Minho yang gugup. Seungmin biasa saja. Pemuda itu bahkan dengan santai menyimpan tangan melingkari pinggang Minho.
"Apa akan begini sampai Firaun hidup lagi?" Tanya Seungmin tidak sabar.
Minho mendecak, "sabar dong, butuh persiapan."
Baik, akan Seungmin beri waktu sedikit. Dan jujur saja, nyaman juga duduk pangkuan begini di kursi belajarnya. Tidak sangka kursi membosankan ini akan terasa lebih menyenangkan saat duduknya dengan Minho.
Saat yang dipangku mulai mendekatkan bibir mereka Seungmin diam memerhatikan. Menatap tajam bibir merah muda Minho yang sedikit terbuka. Dia tidak sabar untuk tahu seberapa jago pacarnya ini ciuman.
Tapi nyatanya tubuhnya justru dipeluk erat dan anak itu menyembunyikan wajah di ceruk lehernya. Sambil menggoyangkan kaki Minho memekik malu, "nggak bisa, nggak bisa, nggak bisa! Aku nggak bisa."
Terdengar jelas jerit frustasi di sana. Namun sayang sungguh berbeda dengan respon lawannya.
"Payah," ejek Seungmin. Dia berdiri dan langsung menurunkan Minho ke atas ranjang. "Sok-sokan jago ciuman, begini saja tidak bisa."
"Ya namanya baru pacaran," balas Minho tidak mau kalah.
"Katanya jago. Jangan bilang aku pacar pertamamu?"
"Kepedean," wajah Minho sudah merah padam saat dia mengatakan hal itu. Sekarang bukan Seungmin yang menjatuhkan harga dirinya, tapi dia sendiri. Kecambahnya sudah busuk seluruhnya.
Dengan wajah kecut Seungmin bilang pada Minho, "parah banget, nggak sesuai iklan."
Dikira dia produk shofee, gila Seungmin ini. Minho memilih diam.
Namun saat pacarnya itu akan pergi, diatarik tangannya. "Cium pipi saja bagaimana? Anggap ini sedang pendekatan, buat progres begitu."
Sudahlah, malas Seungmin. Pemuda itu hampir melengos pergi. Namun Minho kembali menarik tangannya dan langsung menarik juga kerah kaosnya, hingga mau tidak mau Seungmin harus menunduk. Dan memang benar, pipi kanannya dikecup sekilas, lalu dia dilepaskan, sementara Minho jatuh ke atas ranjang sambil menutup wajahnya.
Sayang sekali, dia tidak bisa lihat Seungmin tersenyum tulus sekaligus geli saat itu.
Ekspektasi punya pacar binal, tapi dapatnya malah malu-malu kucing. Ya sudahlah, mungkin ini binal versi lite.
"Ada kelas nggak kamu hari ini?" Tanya Seungmin santai setelah kecupan yang tidak terasa sama sekali.
"Ada, tapi kayaknya nggak bisa masuk, badanku panas," jawab Minho masih dengan wajah ditutup tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE GUM | 2MIN
FanfictionBanyak yang iri pada Minho. Iri karena seorang Minho yang biasa-biasa saja bisa pacaran dengan Seungmin, yang kata orang mirip pangeran negeri dongeng. Ganteng, baik hati, pintar, kaya, dan ganteng lagi, pokoknya ganteng terus. Dalam hati Minho men...