Seungmin jadi orang pertama yang bangun dari tidur sore mereka. Saat dia angkat kepala, posisi Minho masih sama seperti dia tidur tadi; beralaskan lengannya dan tidur menghadap ketiaknya, mendusel di sana dengan tangan terkepal di atas dadanya.
Helaan napas muncul dari Seungmin, masih tidak habis pikir kenapa bisa Minho tidur saat mereka ciuman. Ini pertama kali terjadi sepanjang hidupnya.
Saat dia lirik jam digital di meja belajar waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam, ternyata hampir dua jam juga dia tidur.
Saat dirasa ada gerakan dari orang dalam pelukannya Seungmin melurukan lengannya yang memeluk pemuda itu, antisipasi kalau Minho benar-benar bangun. Nyatanya dia hanya mengubah posisinya jadi berbaring.
Helaan napas lain muncul dari Seungmin. Pelan-pelan dia tarik tangannya dari Minho, sedikit kebas, sepertinya aliran darahnya terhambat. Dia bangun, lalu menyelimuti Minho hingga ke bahu. Bahaya, dada anak itu terekspos ke mana-mana.
Selagi menunggu Minho bangun, Seungmin putuskan untuk beli makan ke sebelah kosannya. Dan saat dia pulang, syukurnya Minho sudah bangun, jadi dia tidak perlu susah payah membangunkannya.
"Kenapa termenung begitu?" Tanya Seungmin begitu dia masuk ke kamar.
Minho yang duduk di pojok kasur sambil memeluk selimut tengah melamun memandang sprei putih polos milik Seungmin. Saat pertanyaan itu datang dia jawab, "aku sedang berpikir."
Reka adegan sebelum mereka tidur berputar di kepalanya. Seperti ada yang salah.
Seungmin letakkan makan malamnya di dapur mini, lalu tanya, "apa kamu menyesal sudah berperilaku binal?"
"Huh?" Dahi sempit Minho mengernyit. "Apa minta cium pacar termasuk binal?"
"Tidak sih, tapi aku rasa sedikit agresif."
Ada ketidaksetujuan di wajah Minho. Bibirnya terangkat sinis, "bukan agresif, aku aktif dan ekspresif," jelasnya. Itu jelas dua hal yang berbeda. Bagaimana bisa Seungmin berkata begitu?
Seungmin no comment. Statement apapun yang dia buat tidak akan bisa diterima pacar tiga bulannya itu.
Kemudian, untuk beberapa saat Minho diam, termenung lagi, sementara Seungmin memilih untuk mandi. Dia mandi hampir dua puluh menit kalau Minho perkirakan.
"Berapa lama masa mengembalikan nyawamu sebenarnya?" Tanya Seungmin iseng. Pasalnya sejak tadi sepertinya Minho seperti orang linglung. "Kalau masih ngantuk tidur saja lagi," tambahnya.
Namun Minho justru menggeleng. "Aku kalau tidurnya sore pasti kepalaku sakit, makanya aku diam saja dari tadi."
"Memang tidak dianjurkan tidur sore hari," sahut Seungmin. "Efeknya akan buat linglung, sakit kepala, dan susah tidur di malam hari."
"Kamu sih," sekarang Minho menyalahkan Seungmin. Seolah-olah dialah penyebab Minho tidur sore ini.
"Kenapa jadi aku?" Nampaknya mulai sekarang dia harus terbiasa jadi pihak yang selalu salah. Entah apapun masalahnya pokoknya dia yang salah di mata Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE GUM | 2MIN
Fiksi PenggemarBanyak yang iri pada Minho. Iri karena seorang Minho yang biasa-biasa saja bisa pacaran dengan Seungmin, yang kata orang mirip pangeran negeri dongeng. Ganteng, baik hati, pintar, kaya, dan ganteng lagi, pokoknya ganteng terus. Dalam hati Minho men...