Setelah Seungmin pulang kemarin, tidak lama kemudian kakak dan sahabatnya datang. Brian sempat curiga kenapa wajah adiknya sembab, tapi syukurnya Minho pintar akting dan mengelabui kakaknya. Dia juga kerja sama dengan satpamnya agar tidak kasih tahu kakaknya kalau Seungmin datang. Bahaya, satpamnya itu bestie kakaknya, jadi kalau tidak diajak kerja sama bisa hancur dunia pacaran Minho.
Dan kabar baiknya hari ini Minho sudah masuk kuliah. Dia pergi diantar supir yang baru direkrut papa kemarin sore. Ternyata enak juga diantar, dia tinggal duduk santai di belakang.
"Sesekali kita nge-date berempat bareng pacar masing-masing seru kali, ya?"
Jisung memberi usul selagi mereka jalan menuju taman bacaan terbuka di Fakultas Teknik. Masing-masing tangan memegang tas ransel, kecuali Jisung yang hanya menenteng tas laptop.
"Iya ya, pasti seru nge-date ramai-ramai," sahut Felix. "Itu tuh, yang itu dingin. Jangan yang sebelah sana, nanti tengah hari panas."
Mereka ambil tempat sesuai yang Felix tunjuk. Kemudian Hyunjin buka suara, "terlalu ramai empat pasang. Mau nge-date apa tawuran?"
"Ya anggap saja simulasi," Minho yang duduk di depan Jisung menanggapi. Dia buka botol minumnya dan minum beberapa teguk. Karena demamnya masih hilang timbul jadi dia usahakan banyak minum.
"Simulasi alam barzah," gumam Jisung yang langsung dapat dorongan di kepala dari Felix dan Hyunjin.
"Itu beda cerita, goblok," maki Hyunjin.
Mereka akan kerjakan tugas di bawah pohon rindang. Ditemani hiruk pikuk mahasiswa yang lalu lalang. Sejujurnya Minho belum terlalu semangat untuk kuliah. Kakinya masih agak sakit kalau dipakai jalan, tapi ya sudahlah.
"Nanti pulang kamu dijemput supirmu, Min?" Tanya Felix sambil menghidupkan laptopnya. Dia juga membuka notebooknya untuk lihat catatan. Felix tidak bisa dipisahkan dari buku kecil itu. Padahal bisa pakai handphone untuk catat tugas.
"Iya," jawab Minho singkat.
Hyunjin yang duduk disebelahnya meletakkan tangan di atas dahi Minho dan mendapati masih ada rasa hangat tidak biasa di sana. "Kalau belum enak badan harusnya nggak usah kuliah," katanya.
"Absenku sudah banyak," jawab Minho lemas. Dia sadar diri sudah terlalu sering tidak masuk kuliah dan jatah absennya sudah terpakai semua. Bisa-bisa dia tidak lulus beberapa mata kuliah nanti.
Mereka sibuk diskusi dan mengerjakan tugas masing-masing. Minho sesekali akan minta bantuan pada sahabatnya karena otaknya mendadak buntu. Dia tidak bisa berpikir dengan baik karena bawaannya ngantuk terus.
Asik dengan kegiatan mereka sampai tidak sadar seseorang datang menghampiri, meletakkan beberapa bungkus makanan di sebelah tas Minho, dan diam di sana. Keempatnya menoleh bersamaan. Terkejut saat lihat Seungmin di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUBBLE GUM | 2MIN
FanfictionBanyak yang iri pada Minho. Iri karena seorang Minho yang biasa-biasa saja bisa pacaran dengan Seungmin, yang kata orang mirip pangeran negeri dongeng. Ganteng, baik hati, pintar, kaya, dan ganteng lagi, pokoknya ganteng terus. Dalam hati Minho men...