4. Come Back

1.7K 241 6
                                    

"Ganti bajumu dengan ini", Rebecca meletakkan sebuah gaun di atas tempat tidur.

Freen yang berdiri di dekat jendela berbalik menatap wanita itu, Rebecca sangat anggun dengan gaun khas wanita bangsawan inggris berwarna merah, gaun itu sangat pas di tubuhnya dengan korset yang terpahat di bagian dadanya hingga membuat kedua payudara wanita itu sedikit mengembung. rambut panjang berwarna blonde wanita itu juga tersanggul dengan cantik membuat dia semakin terlihat menawan, bagaimana dengan Freen? dia sangat kacau sekali, matanya bengkak dengan lingkaran hitam di bawah mata, rambutnya acak, celana jeans dan kaus putih polos yang ia pakai sudah sangat kotor, bahkan di kakinya terdapat beberapa luka, wanita itu selalu kabur mencari jalan pulang tapi gagal karena di sekitar rumah kastel itu hanyalah hutan belantara.

"Kemarilah ikut denganku, aku akan membantumu membersihkan diri". Rebecca menarik tangan Freen, menuntun wanita itu masuk kedalam kamar mandi, ada sebuah bak mandi di dalam sana yang sudah terisi air.

Freen masih diam, dia sudah lelah sekali. "Buka bajumu", ucap Rebecca. tanpa berpikir Freen kemudian membuka semua bajunya dia lalu masuk ke dalam bak mandi itu. Rebecca dengan telaten membasuhkan handuk basah ke tubuh Freen, Freen hanya diam menatap wanita itu.

"Kenapa harus aku?", tanyanya kepada Rebecca

"Aku tidak tahu", ucap gadis itu.

"Kau bohong, bagaimana bisa aku ada disini?, kau pasti sedang membohongiku kan? kenapa kau menculikku?", tanya Freen lagi, dia bahkan sudah menangis.

Rebecca menghentikan aktivitasnya membersihkan tubuh Freen, "kenapa kau terus menuduhku, aku bahkan tidak tahu kau berasal dari mana, aku menemukanmu pingsan di dalam hutan dan membawamu ke rumahku ini", ucap Rebecca, wanita itu terlihat sedih dengan tuduhan Freen, dia lalu keluar meninggalkan Freen.

Skip....

Freen merasa aneh dengan pakaiannya sekarang, dia merasa seperti seorang wanita yang akan menikah saja, belum lagi dia merasakan sesak di bagian dada sepertinya Rebecca mengikat korsetnya sangat kuat. Freen turun ke bawah mencari Rebecca, "kau mencariku?", tanya Rebecca, wanita itu tiba-tiba muncul dari arah dapur.

"Apa kau tinggal sendiri disini?, dimana orang tuamu?", tanya Freen

"Tidak ada, aku tinggal di kastel ini sendirian", jawab Rebecca. "Mau ikut denganku?", tanyanya lagi

Freen mengangguk dan mengikuti Rebecca, mereka berjalan menyusuri hutan belantara, Freen sangat takut hingga refleks dia memegang tangan Rebecca, dia seperti sedang syuting film bergenre biografi saja. "Kita mau kemana?", tanya Freen, tapi Rebecca hanya tersenyum padanya saja.

Mereka tiba di sebuah tempat yang terlihat seperti pasar, Freen benar-benar kaget, ini seperti yang dia lihat di dalam Film barat, wanita itu terus menggenggam tangan Rebecca, orang-orang disitu terlihat menatapnya.

"Miss, siapa wanita ini?", tanya seorang penjual, mereka berbicara dengan bahasa inggris dan dialek yang berbeda.

"Ini temanku", ucap Rebecca.

"Kau takut?", tanya Rebecca, dia merasa tangan Freen sudah dingin dan bergetar. "aku hanya ingin cepat pulang", ucap Freen.

Malam harinya Freen sudah mau tidur, "ganti gaunmu dengan ini", ucap Rebecca. Freen menatap Rebecca yang sudah beganti pakaian dengan gaun tidur. "kau akan tidur denganku?", tanya Freen

"Aku akan tidur di kamar sebelah", jawab Rebecca, "berbaliklah", lanjutnya sambil membuka ikatan gaun Freen. "tidurlah disini denganku, aku sangat takut", ucap Freen. "bukankah kau juga takut padaku?", jawab Rebecca.

Freen hanya diam, dia menatap mata indah di hadapannya sekarang, "maafkan aku", ucapnya.

Akhirnya mereka tidur bersama, Freen membelakangi Rebecca, tapi dia sangat takut menutup matanya, tiba-tiba Freen menangis dia sangat merindukan kedua orang tuanya, pasti sekarang mereka sedang mencari Freen.

"kau menangis?", tanya Rebecca

Freen lalu berbalik menatap wanita itu, "aku merindukan kedua orang tuaku", ucapnya. Rebecca lalu mengulurkan tangannya dan menghapus air mata Freen, "kemarilah", lalu dia menarik wanita itu masuk ke dalam pelukannya.

Freen terus menangis sesegukan, namun entah kenapa pelukan Rebecca membuatnya merasa sangat nyaman dan tenang, seharusnya dia tidak menuduh Rebecca yang aneh-aneh. perlahan Freen tertidur di dalam pelukan wanita itu.

Skip....

"Freen"...Panggil seseorang.

Freen mendengar sayup suara wanita yang membangunkannya, dia merasakan ada tangan yang menepuk pipinya pelan, perlahan Freen membuka kedua matanya, saat matanya terbuka dia menatap kaget ke arah wanita yang membangunkannya, "Nam?", ucapnya

Nam menghela nafas leganya, "ya ampun kau membuatku panik saja",

Freen kemudian bangun, dia melihat sekelilingnya dengan cepat, wanita itu lalu bangkit berdiri dan berlari keluar, ada mobil yang berlalu lalang di hadapannya, dia juga melihat mobil mazda putih miliknya terpakir tak jauh darinya, "aku kembali?, aku sudah kembali ke Thailand?", Freen masih terus meyakinkan dirinya dengan mencubit tangannya, dia menyentuk aspal dan sebuah motor yang kebetulan berada di dekatnya.

"Hei...kau ini kenapa sih? pingsan tidak jelas setelah sadar kau jadi aneh begini", ucap Nam

Freen berlari memeluk Nam, "Nam aku kembali, aku pikir aku akan terkurung di Inggris, ya ampun aku akhirnya kembali Nam", Freen terus bicara sambil memeluk Nam sahabatnya.

Nam menatap aneh ke arah sahabatnya itu, "kau hanya pingsan tapi kenapa efeknya bisa sejauh ini",

Freen terus tertawa bahagiah, akhirnya dia kembali lagi ke Thailand ke dunia nyata yang sangat dia rindukan. saking bahagiahnya Freen bahkan berloncat-loncat ria. disebarang jalan sana seseorang sedang menatap wanita yang berjingkrak bahagia itu, orang tersebut tersenyum melihat Freen, "Kau akan kembali lagi kesana, takdir akan mengikat kalian sampai mati", ucap wanita itu.

RebeccaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang