Freen terduduk di samping peti mati Rebecca, wanita itu menangis sejadi-jadinya, dia seperti hidup di dunia dongeng, semua terasa begitu nyata tapi yang terjadi adalah semua hanya ilusi, semua yang di katakan oleh Charlote membuat hatinya begitu sakit, apa lagi dalang di balik semua ini adalah ayahnya sendiri, kenapa ayahnya melakukan hal buruk ini kepada keluarga Rebecca.
"Aku harus bagaimana Bibi?", tanya Freen dalam tangisnya.
Charlote meraih gadis itu dan memeluknya, "kau hanya perlu menjauhi Becca dan melupakan tentang Rebecca, selama kalian masih dekat kau tidak akan bisa lepas dari situasi ini", ucap Charlote.
Freen semakin tertunduk menangis, "apa tidak ada cara lain?", tanyanya
Charlote melepaskan pelukannya pada Freen, "jangan bilang kau mencintai Becca juga!", tanya Charlote.
Freen diam menatap wanita itu, lalu kemudian dia mengangguk, "aku mencintai Becca, bibi", jawabnya.
Charlote sudah menduga semua ini akan terjadi, keadaan ini memang tidak akan pernah bisa di hindari, ini sudah sangat terlambat baginya, "hanya ayahmu yang bisa menghentikan semuanya", ucap Charlote.
Skip....
Apo sedang ada di kantornya, tadi malam dia kembali mengalami mimpi buruk tentang kejadian yang dia alami lima belas tahun yang lalu, akhir-akhir ini pria itu juga merasa seperti akan terjadi sesuatu. entahlah ini hanya sebuah perasaaan tapi Apo cukup khawatir dengan keadaan sekarang.
Freen dan Charlote sudah berada di depan kantor milik Daddynya, dia harus meminta penjelasan pada ayahnya tentang kejadian yang menimpa keluarga Rebecca. Freen masuk ke ruangan Apo diikuti Charlote di belakangnya. Apo yang terkejut melihat Freen.
"Freen?", ucap Apo, "Charlote?", Apo lebih terkejut lagi melihat Charlote bersama dengan Freen. Mendengarkan ayahnya memanggil nama Charlote, Freen langsung menatap dua orang itu bergantian, "kalian saling mengenal?", tanya Freen.
"Kenapa kalian bersama?", tanya Apo yang kebingungan. Freen semakin dibuat bingung oleh apa yang terjadi sekarang, "ada yang bisa menjelaskan padaku, ada apa ini?", tanya Freen.
Charlote akhirnya angkat bicara, "Freen, aku dan ayahmu punya hubungan dulu, kami adalah sepasang kekasih", ucap Charlote.
Freen terdiam, semua nampak kacau baginya satu persatu semua kebenaran yang tidak ia ketahui mulai terbongkar, "apa kalian berselingkuh dari mommyku?", tanyanya.
"Tidak sayang, kami menjalin hubungan sebelum Apo menikah dengan Engfa, tapi itu dulu sekarang kami bukan lagi siapa-siapa", ucap Charlote.
Apo menatap heran Freen dan Charlote, "sebenarnya ada apa ini?, kenapa kalian bisa bersama?", tanyanya.
Charlote menatap pria itu, kau masih ingat dengan Mario?, dampak dari perbuatanmu itu harus ditanggung oleh putrimu sekarang", ucap Charlote, wanita itu lalu menceritakan semua yang terjadi pada Freen.
Apo terdiam, tubuhnya bergetar bahkan jantungnya berpacu dengan cepat, dia menatap wajah putrinya yang menangis melihatnya, "maafkan daddy sayang", ucap Apo. Freen menangis, "kenapa Daddy melakukan ini, hanya karena persaingan bisnis daddy sampai membunuh ayah dan ibu Rebecca", ucap Freen dalam tangisnya.
Apo langsung memeluk putrinya, "jangan khawatir sayang, daddy akan melakukan apa pun agar kau terbebas dari semua ini", ucap Apo.
"Charlote, apakah ada cara untuk bisa menghentikan ini semua?", tanya Apo. "Bisakah daddy bicara dengan Charlote berdua?", tanya Apo. Freen enggan keluar tapi kemudian dia menyetujuinya.
Saat ini hanya ada Apo dan Charlote di dalam ruangan, Pria itu terlihat Frustasi dan kebingungan, "kau harus bertanggung jawab Apo, hal ini tidak bisa diremehkan", ucap Charlote.
Apo menghembuskan nafasnya, "apa yang harus aku lakukan?", tanyanya.
Charlote menatap pria itu, "kau hanya perlu menebus semua kesalahanmu selama ini Apo, karena ambisimu kau telah menghancurkan banyak orang", ucap Charlote.
Apo terdiam, selama ini dia berpikir semuanya sudah baik-baik saja dengan menjalani hidup seperti yang dia inginkan tapi ternyata dia salah, keserakahannya menjadi sebuah penyakit yang mengrogoti dirinya semakin jauh. "Jika memang itu yang harus aku lakukan baiklah, kali ini aku tidak akan menghindar lagi", ucap Apo.
Skip...
Becca terus menghubungi Freen, sejak Freen tidak pernah mengangkat telponnya bahkan chat yang Becca kirimkan pun tidak di baca oleh wanita itu. Berbagai macam pikiran muncul di benakanya, "apa aku harus menemuinya saja?", tanya Becca pada dirinya dan akhirnya dengan segala pertimbangan Becca pergi ke rumah Freen.Di kantor ayahnya Freen terus memandangi handphonenya, sejak tadi Becca terus menelpon tapi dia tidak mengangkat telpon itu, perasaannya campur aduk sekarang, dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi, di dalam ruangan ayahnya, bibi Charlote dan daddynya sedang bicara, entah apa yang mereka bahas sampai menyuruh Freen meninggalkan mereka berdua.
Ceklek....
Pintu ruangan terbuka, Charlote dan Apo keluar dari ruangan itu, Freen dengan cepat menghampiri mereka berdua, "bagaimana?", tanyanya. Charlote dan Apo saling memandang, "Bisakah kau pulang ke rumah?, Daddy sudah menghubungi pengacara dan orang kepercayaan Daddy, hari ini kau dan Mommymu akan berangkat ke Jerman", ucap Apo.
Freen menatap ayahnya dengan kebingungan, apa lagi ini?, "Apa maksud daddy?, kenapa kami harus pergi ke jerman?, lalu bagaimana dengan daddy?", Freen terus memberikan pertanyaan kepada Ayahnya, matanya bahkan sudah berkaca-kaca.
"Ini semua demi dirimu Freen, ikuti saja keinginan Ayahmu", ucap Charlote.
Freen menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin kehilangan ayahnya, dia masih tidak mengerti dengan semua yang terjadi dan sekarang sepertinya masalah menjadi lebih rumit.
Apo menarik putrinya itu ke dalam pelukan, hatinya hancur lebur dengan keadaan ini, "Daddy janji akan menyusul kalian nanti, tapi untuk sekarang ikuti kata daddy dulu", bujuk Apo pada putrinya.
Charlote mengelus punggung Freen, "ingat apa yang aku katakan tadi, jauhi Becca", tambahnya.
Baru saja Freen menangguki ucapan Charlote, tiba-tiba handponenya berbunyi, dia menatap Charlote dan ayahnya bergantin setelah mengetahui siapa yang menelponnya. "Angkat saja, mommy mu pasti menghawatirkan dirimu", ucap Apo.
Freen menangguk dan mengangkat telponnya, "Hallo mom",
"Sayang kau dimana?, pulanglah Becca ada di rumah sekarang",
Freen langsung menatap Charlote, dia langsung mematikan telpon, "bibi dia ada di rumah sekarang", ucap Freen pada Charlote.
"Siapa nak?, siapa yang ada di rumahmu?", tanya Charlote.
"Becca".
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebecca
FantasyFreen Sarocha adalah mahasiswa semester akhir yang memiliki hobi melukis, suatu hari Freen membeli lukisan tua dari sebuah toko barang antik, dengan keterampilan melukisnya ia mencoba memperbaiki kembali lukisan tua tersebut, siapa sangka lukisan it...