Part 11

13K 506 4
                                    

"Kita mau kemana hari ini?" tanya Rachel antusias.

"Kita akan ke Ca Mocenigo dan Piazza San Marco."

"Hmm.. kemana tujuan pertama kita?"

"Ca Mocenigo. Sekarang kamu bersiaplah."

"Siap boss!" ucap Rachel tegas sambil memberi hormat seperti hormat pada bendera saat upacara.

Alex mengerlingkan mata diikuti helaan nafas. "Berhentilah memanggilku boss, aku ini suamimu bukan boss-mu."

Rachel mendengus geli. "Tapi gayamu seperti kamu adalah boss-ku. Semua perkataanmu tidak boleh aku bantah dan harus dilaksanakan."

"Tentu saja kamu tidak boleh membantah pekataan suamimu."

Rachel mengangkat bahu. "Yes, I know."

"Good girl." ucap Alex sambil mengacak-acak rambut Rachel. "Sekarang kamu mandilah." perintah Alex.

"Oke, boss."

"Rachel.." ucap Alex geram.

Rachel menjulurkan lidahnya lalu berlari masuk ke kamar mandi.

"Kamu melupakan handukmu, bodoh." Alex mengetuk pintu kamar mandi dan memberikan handuk pada Rachel.

"Thank you boss." Rachel kembali menjulurkan lidahnya.

"Berhentilah menjulurkan lidahmu kalau tidak ingin aku menarik lidahmu."

Sontak Rachel langsung menutup mulutnya dengan tangan. Alex tertawa melihat reaksi Rachel.

"Sudah sana mandi." Alex mendorong kepala Rachel masuk ke kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi.

* * * * *

Rachel dan Alex berjalan keluar hotel yang mereka inapi dan menaiki vaporetti.
Setelah melakukan perjalanan cukup lama, akhirnya mereka sampai di Ca Mocenigo.

"Wah, bagus banget. Tapi, ini tempat apa? Kenapa kita kesini? Ini hanya sebuah gedung tua." Rachel mengerutkan keningnya.

"Apa kamu tidak tau apapun tentang Venice?"

"Tidak. Yang aku tau hanya tentang design." jawab Rachel santai.

Alex menaikan salah satu alisnya. "Gedung ini dibangun pada abad ke 18. Gedung ini dibangun oleh keluarga Ca Mocenigo saat mereka menetap di Venice. Sekarang gedung ini menjadi ciri khas kota ini." jelas Alex.

"Oh." Rachel hanya ber-oh mendengar penjelasan Alex. Rachel terlihat tidak tertarik dengan Ca Mocenigo.

"Kamu tidak suka?"

"Hmm.. tidak juga."

"Kalau begitu kita langsung saja ke Piazza San Marco, aku jamin kamu pasti suka."

Rachel melirik jam di tangannya, jam itu sekarang menunjukkan pukul 18:30 waktu Venice. "Tapi ini sudah malam, Al."

"Aku tau, pemandangan disana sangat indah kalau dilihat malam hari."

Rachel mengerutkan dahi, menatap Alex bingung.

"Sudah, jangan banyak berpikir." Alex menarik tangan Rachel dan menyeretnya masuk ke Vaporetti.

Setelah menempuh setengah jam perjalanan, mereka pun sampai di Piazza San Marco.
Pemandangan indah Piazza San Marco, membuat Rachel menganga tak berkedip.

"Saliva-mu akan menetes kalau kamu terus menganga seperti itu." ucap Alex sambil menepuk pelan pundak Rachel.

Rachel mengatupkan mulutnya dan menatap Alex kesal. "Kamu menyebalkan."

He is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang