5

266 12 5
                                        

Di dalam kamar seorang gadis, tepatnya kamar cassandra, dia sangat kagum melihat keindahan kamar nya. sampai-sampai di tercengang untuk beberapa saat. dia heran dengan bagaimana desain dan luas dari kamar seorang tuan putri, yang menurutnya kamar tersebut bahkan lebih luas daripada kosannya dikehidupan sebelumnya.

"wah, ni kamar atau apasih mana luas banget lagi..... ini nih defenisi dari worang kaya gak tuh... wahhhh....", cassandra heran setelah melihat dari luar dan semakin tercengang setelah masuk kedalam. ekspresi nya bisa membuat orang lain disekitarnya merasa ngeri, bahkan hampir mendekati ekspresi orang gila, yang ditandai dengan cekikikan nya yang menyeramkan.

casssandra masih setia menjelajahi kamar tersebut dan tanpa disengaja dia melihat sebuah buku bersampul hitam yang berjudul "MY DIARY" terletak diatas meja. seketika cassandra tertarik dan membaca buku diary tersebut. tak beberapa lama, tanpa sadar air mata membasahi pipi nya, dadanya terasa sakit, mungkin itu adalah perasaan cassandra yang asli.

setelah selesai membaca lembaran demi lembaran tulisan tangan cassandra yang sebenarnya, ophelia yang sekarang adalah cassandra menjadi marah, dalam hati dia berjanji kepada cassandra, "lu tenang aja, sandra. gue pastiin mereka semua dapat balasan yang lebih daripada yang lo rasain dulu", gumamnya dalam hati.

setelah cukup mengelilingi kamar tersebut, ophelia yang sekarang adalah cassandra pun tertidur pulas diatas sebuah ranjang nan lembut.

************

pagi pagi sekali, sebuah ketukan dari luar kamar membangunkan seorang gadis dikamarnya. gadis itu adalah cassandra, "bangsat.... apasih pagi pagi gini udah gangguin, mana sekarang hari minggu lagi", sungut nya sambil menutup telinga nya dengan sebuah bantal. karena ketukan yang tak kunjung berhenti, cassandra dengan berat hati bangkit dan keluar dari kamarnya.

saat membuka pintu, cassandra langsung merubah raut wajah nya dari yang semula kesal, menjadi senyum yang tampak terpaksa. karena yang dihadapan nya sekarang adalah bi idah.

"eh, bi idah. selamat pagi bi. kenapa ya pagi-pagi udah nyamperin cassandra?", tanya cassandra disertai dengan senyum palsunya.

tampak bi idah sedang cemas, namun cassandra tidak bisa menebak apa yang dicemaskan oleh bi idah saat itu. kemudian, "itu non, non cassandra dipanggil tuan".

"oh gitu toh, baiklah bi. aku siap-siap dulu ya, bibi bisa turun aja sekarang", ujar cassandra.

"baik non, kalau begitu bibi pamit kebawah dulu ya non", ujar bi idah lagi.

"iya bi, dahh", sambil mengayunkan tangan nya kearah bi idah.

kemudian, tanpa berlama lama cassandra mempersiapkan dirinya untuk segera turun kebawah.

saat menuruni tangga, cassandra dapat melihat bahwa dibawah atau ruang tamu keluarganya sudah ada 2 orang pria yang merupakan abang-abangnya, dan seorang gadis yang tidak lain adalah rara, serta disampingnya terdapat seorang pria tua paruh baya yang mungkin umurnya sudah setengah abad, namun wajah dan badannya masih tampak sedikit muda. pria itu adalah gabriel sinclair, ayah cassandra sinclair.

setelah sampai diruang tengah bersama keluarganya yang lain, cassandra duduk di sofa dan berlalu tanpa menyapa mereka yang ada disana. gabriel yang melihat putrinya itu heran, sebab biasanya gadis yang bernama cassandra akan selalu duduk di sampinngnya, namun gabriel cepat merubah raut wajah heran nya dan menatap tajam kearah cassandra, tanpa diduga cassandra juga menatap tajam kearah gabriel. membuat penghuni rumah yang ada disana menjadi semakin heran, termasuk dengan bi idah yang melihat nya. biasanya cassandra akan tertunduk ketika dilihat oleh ayahnya, untuk menegakkan kepalanya saja tidak pernah ia lakukan, apalagi menatap mata ayahnya secara langsung.

suasana hening diruangan itu kemudian dipecah oleh pertanyaan cassandra, "papa manggil cassandra mau ngapain ya pa?", tanya cassandra, dengan bersikap seramah mungkin.

"jangan panggil saya papa kamu, sebab saya tidak mau memiliki anak seperti kamu", jawab gabriel dengan nada marahnya, dengan membuang muka dari pada cassandra.

"papa, jangan gitu sama kak cassandra", ucap rara memelas kepada gabriel kemudian.

"kamu gak usah khawatir sayang, karna dia bukan siapa-siapa kita", ujar gabriel kepada gadis bernama rara itu, diserta elusan lembut di pipinya.

cassandra yang mendengar itu tak habis pikir, "kalau begitu, kenapa anda memanggil saya tuan gabriel sinclair", kata cassandra dan tidak memikirkan statusnya lagi dikeluarga itu. dia berkata kepada gabriel dengan tidak sopan lagi.

"eh, biawak, lo bisa gak sopan dikit sama orang yang lebih tua", ucap ashar yang melihat itu.

semakin terbawa suasana oleh keanehan keluarga ini, membuat jiwa buas ophelia yang selama ini dipendam nya demi cassandra tidak terbendung nya lagi. dasar yang memang bar-bar dari lahir, kalau ditantang ya gini, mau orang tua orang muda, akik-akik bayi pun dilawannya. begitulah ophelia dikehidupan sebelumnya.

"emangnya dia siapa gw?", ucap nya dengan sikap bodoh amat miliknya, "bukan siapa-siapa gw kan.. jadi gak masalah dong".

gabriel yang mendengar ucapan cassandra barusan, terkejut sampai sampai dia merasakan sakit dibagian jantungnya, tapi cepat dia tutupi. "jaga ucapan mu cassandra delani sinclair", bentak gabriel kepada cassandra dengan wajah yang memerah dan nafas yang mulai tidak beraturan.

ashur yang melihat tingkah adiknya itu hanya memasang wajah datar, namun dalam hati dia khawatir dengan nya, "lu sebenarnya kenapa dek", ujarnya dalam hati.

"memangnya ucapan saya salah ya tuan gabriel sinclair.. bukankah anda barusan mengatakan di depan saya bahwa anda tidak ingin memiliki anak seperti saya, dan saya bukan siapa-siapa dalam keluarga ini...", jawab cassandra dengan nada polos namun memiliki sejuta jebakan.

"kakak jangan gitu sama papa", suara membela dari seorang gadis yang bernama rara membuat cassandra merasa tambah jengkel dan muak. "itu papa lo bukan papa gw jadi gak usah sok-sok a nyuruh gw buat sopan.", ujar cassandra sambil menatap tajam kearah rara. rara yang melihat itu sedikit takut, sehingga membuatnya tidak berani lagi melawan cassandra.

sedangkan dilain pihak, gabriel sudah sangat marah. membuatnya nya tidak bisa berpikir jernih lagi. sehingga membuatnya mengucapka kata-kata kasar dan mengusir cassandra dari rumah kediamannya tersebut. "MULAI SEKARANG KAMU BUKANLAH ANAK SAYA DAN JANGAN MENGINJAKKAN KAKI DI RUMAH SAYA KARNA KAMU BUKAN KELUARGA SINCLAIR LAGI..".

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang