sebelum baca dimohon untuk vote ya guys biar makin semangat buat ceritanya..
oke lanjutt..
************************
"Anda yakin tuan Gabriel Sinclair, karna nanti saya tidak akan pernah memaafkan anda jika sesuatu terjadi...", kata kata ancaman dari cassandra sontak membuat ayahnya tampak bimbang, namun dia masih bersikeras karena sudah dipenuhi oleh rasa kemarahan dalam dirinya. "saya tidak akan menyesal jika mengusir anak pembawa sial seperti kamu", ujar Gabriel Sinclair,sambil memandang tajam kearah cassandra. "okey...", cassandra yang mendengar pengakuan itu hanya mengangguk tanda setuju.
"Okey, baik. kalau gitu gw akan minggat dari rumah ini sekarang juga. kalau gitu gw beres-beres dulu ya. bye..", cassandra pergi meninggalkan mereka disana tanpa menunggu jawaban lain dari mereka, terkhusus ayahnya.
cassandra berjalan kearah kamar, disertai dengan bi idah yang mengikutinya dari belakang. bi idah tampak sangat kaget, sampai membuat dirinya menangis melihat kejadian itu. abang abang cassandra hanya tercengang tampak tak percaya atas kelakuan adiknya. yang baru beberapa hari keluar dari rumah sakit, sudah berani untuk mengambil langkah bodoh lain. apalagi ashur, yang semakin mencemaskan nya, namun masih menampilkan wajah datar ala tidak peduli dengan kejadian yang terjadi.
setelah selesai mengurus barangnya, cassandra lekas turun kebawah sembari membawa barang-barang nya yang dibantu oleh bi idah. Bi idah sudah berusaha menahan kepergian Cassandra, namun semuanya tampak sia-sia, karena cassandra sudah memutuskan sendiri pilihannya. dan demi kebahagia cassandra, bi idah dengan sangat berat hati harus melepaskannya. saat sampai dibawah, cassandra sejenak menatap kearah semua orang yang ada disana, seperti sedang mengingat ngingat wajah para musuhnya di masa depan. tanpa sepatah katapun, cassandra berjalan menuju pintu keluar rumah itu. belum sempat membuka pintu untuk keluar, tiba-tiba terdengar suara seorang pria menghentikannya.
"eh, lo ngak usah caper deh.. lo kira lo pergi, kita bakal nyariin lo gitu?",
"ngak sama sekali, biar lo tau". ucap ashar kepada cassandra.
"sudah, biarkan dia pergi dari sini, kita lihat. bagaimana dia bisa bertahan tanpa menyandang gelar keluarga kita", ucap gabriel menghentikan ashar.
"lo, lo berdua diam aja ya, emangnya gw pernah meminta sesuatu kepada anda-anda sekalian, dan lo kira gw bakal makai nama sinclair?",
"gak, dan gw bahkan gak sudi punya nama itu didalam nama gw."
"dan lo ingat ya tuan gabriel sinclair, mulai dari gw lahir dikeluarga ini, gw belum pernah makan dari hasil uang anda. ingat selama ini gw cuman hidup karna yang memenuhi kebutuhan gw selama ini itu cuman bi idah, dan bukan anda", ucap cassandra.
semakin lama dia ditahan disana, rasanya cassandra ingin membuka aib semua anggota keluarga ini. oleh karena itu, cassandra kemudian melanjutkan langkahnya yang sudah dihentikan dengan meladeni 2 orang yang paling di sayangi oleh Cassandra yang ahli, namun sangat berbeda dengan Ophelia yang sangat membenci mereka berdua. namun, ada selama ini yang membuat Jiwa Ophelia atau cassandra bingung, yaitu sikap ashur kepadanya yang selalu datar tanpa memberikan komentar positif atau negatif. sebelum keluar, tidak lupa cassandra berpamitan kepada bi idah.
--------------------------
saat pertama kali keluar, cassandra hanya memikirkan tempat untuk tinggal. setelah beberapa lama mencari, akhirnya cassandra menemukan tempat untuk ditinggalinya. tempat itu cukup bagus, memiliki ukuran yang cukup luas, halaman depan berisi bunga-bunga,dan halaman belakang yang berisikan sayuran dan terdapat sebatang pohon jeruk disertai dengan sebuah ayunan. membuat suasana rumah itu semakin indah dan asri. cassandra kemudian membeli rumah itu dengan uang cash. jika kalian berpikir bahwa cassandra mendapatkan uang itu pemberian gabriel sinclair, maka kalian salah. cassandra mendapatkan uang itu dari hasil tabungan cassandra yang asli semasa hidupnya.
setelah melakukan kegiatan yang cukup menguras hati, emosi dan tenaga cassandra, dia masuk kedalam rumahnya untuk yang pertama kalinya.
"anjir.... gw punya rumah sendiri, makasih ya cassandra, gw udah make duit lo... jangan marah ya...", ucap cassandra dalam hatinya. sambil melihat lihat bagaimana kondisi rumah itu, hingga kebagian paling sudut sekalipun.
karena merasa ada yang kurang didalam rumahnya, cassandra berniat membeli barang-barang perlengkapan untuk dipakainya nanti. cassandra lalu keluar untuk melihat-lihat. cassandra pergi ke supermarket terdekat yang ada didepan kompleks mereka. dia memilih barang-barang keperluan dapur, kamar mandi, perlengkapan kebersihan dan tidak lupa dengan peralatan kecantikan tentunya.
dikehidupannya yang sebelumnya, ophelia hanyalah gadis biasa yang sangat terobsesi dengan kecantikan. dia sangat bar-bar seperti tomboy, namun sangat feminim jika berkaitan dengan tubuhnya. untuk mendapatkan sebuah skinkare, dia harus berusaha dengan keras. namun sekarang, keadaan tampak berbalik. dia memiliki cukup uang untuk membeli rumah, apalagi untuk kebutuhan seperti itu..
