BAB 56: DASAR BOCAH

6.2K 911 31
                                    

SELAMAT MEMBACA
***

Aruna menghela nafasnya dengan kasar. Menyesap segelas jus mangga di hadapannya dengan malas. Kedua temannya, Reni dan Salsa yang duduk di hadapan Aruna pun merasa heran. Tidak biasanya Aruna diam. Biasanya Aruna akan terus mengoceh tiada henti. Tapi kali ini diam, entah pergi kemana suara perempuan itu.

"Kamu sakit Run?" Tanya Reni pada Aruna. Tidak tahan untuk diam akhirnya dia memilih bertanya.

Aruna hanya menggeleng dengan malas. Bahkan menjawab pertanyaan temannya saja dia malas.

Reni dan Salsa saling pandang lalu kemudian menggeleng pelan.

Sedangkan Aruna memilih sibuk mengaduk gelasnya untuk mengusir kebosanan. Tapi namanya bosan, ya tetap saja bosan.

Bukan tanpa alasan Aruna terlihat tidak semangat. Alasannya tentu saja karena satu manusia yang katanya saat ini tengah berada di ibu kota. Siapa lagi kalau bukan suaminya. Yang kemarin waktu pergi janji hanya 3 hari tapi bahkan sampai hari kelima tidak ada tanda-tanda laki-laki itu akan pulang. Terakhir menghubungi Arjuna tadi malam dan masih mengatakan belum tau kapan pulang.  Aruna benar-benar merindukan suaminya itu. Sehari dua hari Aruna merasa bebas karena tidak ada yang mengawasinya, tidak ada yang mengomel. Duanianya terasa damai tanpa Arjuna. Tapi ternyata, sekarang dia lebih suka jika mendengar laki-laki itu mengomel ketimbang tidak ada.

"Kelas masih lama tidak?" Tanya Aruna dengan malas.

Matanya melirik jam dinding di depannya. Dan ternyata baru pukul sebelas kurang.

"Dua jam an lagi lah. Kalau tidak molor, jam satu katanya kemarin," Jawab Salsa.

Aruna lalu berdiri dari duduknya. Dia sudah tidak sabar lagi. Dia mengemasi barang-barangnya dan ingin pergi.

"Mau kemana?" Tanya Reni pada Aruna.

"Pulang, tidur." Jawab Aruna dengan santai.

"Kelas pengganti bagaimana?"

"Kalau bisa titip absen, kalau tidak bisa biar saja bolos sekali." Setelah itu dia benar-benar pergi meninggalkan kedua temannya itu setelah sebelumnya berpamitan dan mengatakan jangan lupa untuk absenkan dirinya kalau bisa.

Aruna ingin pulang dan tidur. Bolos sekali tidak papa, mumpung tidak ada yang akan mengomel. Dia benar-benar malas saat ini. Jika di paksakan ikut kelas, pasti tidak akan fokus dan percuma saja.

***
Kring
From: Bang Juna 💸💸
Runa sedang apa?

Aruna membaca pesan yang di kirimkan Arjuna barusan. Dia yang awalnya sudah mengantuk dan siap untuk tidur seketika segar kembali. Bukannya apa-apa, bagaimana kalau Arjuna tau dia bolos kelas.

Aruna masih menimbang, apakah akan membalasnya atau membiarkannya dulu.

"Kacau ini kalau ketahuan bolos..." guman Aruna lirih.

Akhirnya dia memilih mencari aman, dia mengubah mode ponselnya menjadi mode penerbangan lalu bersiap tidur.

Berharap saja Arjuna tidak akan memakannya nanti ketika dia bangun.

Ya Allah Runa anak baik. Cuma sedang malas saja. Tolong lindungi Runa. Aminnn ...

Setelah itu Aruna benar-benar tertidur.

***
Aruna merasakan sesuatu menindih perutnya. Tubuhnya sulit gerakkan. Seperti ada sesuatu yang mengurungnya. Dia langsung bangun, karena merasa terkejut.

Namun, saat matanya terbuka dia lebih terkejut lagi ketika melihat Arjuna yang sedang tidur di sebelahnya. Dan tangan Arjuna lah yang tengah meneluk tubuhnya dengan erat. Buru-buru Aruna kembali menutup matanya. Sembari otaknya terus berfikir bagaimana nasibnya selanjutnya.

CINTA ARJUNA (DELETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang