BAB 73: TINGKAH NAKAL ARUNA

7.3K 793 40
                                    

SELAMAT MEMBACA 

*** 

Aruna yang siang itu tengah menemani Salsa temannya untuk pergi ke supermaket untuk berbelanja. Jam kuliah mereka akan di mulai nanti pukul 13. 45 sedangkan sekarang masih pukul 11.00 tentu saja keduanya bisa memanfaatkan waktu jeda kuliah dengan bersantai, tidur ataupun melakukan aktifitas yang lain seperti yang tengah mereka lakukan saat ini.

"Mau beli apalagi Sa?" tanya Aruna saat Salsa temannya masih terus berputar di setiap rak-rak supermarket. Padahal keranjang bawaannya sudah hampir penuh terisi berbagai belanjaan dari mulai camilan sampai berbagai kebutuhan harian.

"Sebentar Runa, masih mau lihat-lihat. Mumpung kesini, disini barangnya murah-murah daripada di tempat lain." Ucap Salsa dengan santainya masih dengan kaki yang terus berjalan menyusuri setiap rak.

"Kamu ngapain beli begituan?" tanya Aruna saat meihat Salsa memasukkan botol minuman jamu kedalam keranjang belanjaannya. Minuman jamu untuk wanita yang biasa di minum saat datang bulan. Aruna tidak pernah meminumnya, jadi dia merasa heran melihat temannya membeli minuman itu.

"Untuk di minum lah, masa di pakai mandi." Jawab Salsa dengan santainya.

"Memangnya kamu tidak minum ini?" tanya Salsa lagi pada Aruna. Tentu saja langsung di jawab dengan sebuah gelengan oleh Aruna.

Tidak pernah, tidak tau seperti apa rasanya bahkan aromanya saja Aruna tidak tau seperti apa.

"Aku kalau haid suka sakit, tapi kalau minum ini bisa mendingan." Ucap Salsa lagi menjelaskan.

Aruna sebagai wanita, baru tau hal itu sekarang. Dia selama ini memang sering sakit jika haid tapi tidak pernah mengonsumsi minuman seperti itu.

"Ooo memang bisa begitu?" tanya Aruna dengan herannya.

Salsa justru menatap Aruna dengan tidak percayanya. Apa temannya itu tidak tau sama sekali.

"Kamu tidak tau?"

Aruna lagi-lagi hanya menggeleng. Karena dia memang tidak tau.

Salsa hanya menggeleng tak habis fikir, lalu melanjutkan kembali langkahnya. Aruna terus saja mengekori kemana temannya itu pergi. Sampai mereka tiba di rak-rak khusus tisu dan pembalut.

Salsa sibuk memilih tisu dan pembalut yang ingin dia beli. Aruna pun meski tidak membeli, juga ikut-ikutan melihat dan memilih.

Lalu tiba-tiba otaknya sedikit berfikir kapan terakhir dia membeli pembalut. Kenapa rasanya sudah lama sekali tidak beli. Apa stoknya di rumah masih banyak sampai dia lama tidak beli. Kemudian Aruna kembali mengingat kapan terakhir datang bulan, sepertinya sudah beberapa bulan yang lalu. Terakhir datang bulan dia bahkan mengamuk pada Arjuna karena sakit perut. Dan setelah itu sepertinya dia belum datang bulan lagi.

Aruna hanya menghela nafasnya dengan pelan, apa dia terlalu setres sampai datang bulannya terlambat seperti ini. Pasti nanti kalau datang bulan rasanya akan sangat menyiksa. Seperti biasanya, dia sudah sering seperti ini. Karena terlalu stres sampai telat datang bulan dan saat datang bulan rasanya akan sakit sekali.

"Sudah ini, ayo pulang." Ajak Salsa setelah memilih semua belanjaannya.

Akhirnya mereka pun berjalan dengan pelan menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka. Bukan mereka, tapi belanjaan Salsa.

***

Malam harinya, Aruna sedang menganggu Arjuna yang sedang sibuk membaca buku. Sejak tadi yang Aruna lakukan selalu mengusik ketenangan jiwa Arjuna. Apalagi jika melihat pakaian yang dia kenakan malam ini Arjuna hanya bisa mengucap sabar di dalam hatinya.

CINTA ARJUNA (DELETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang