Demi menyelematkan adiknya yang hilang, Mako, Takeru memutuskan meninggalkan hutan. Ia tidak pernah tahu apa yang akan menjemputnya. Manusia-manusia jahat, dan makhluk buas yang telah merebut Mako.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menjadi pengangguran selalu mudah. Tidak butuh kerja keras. Cukup berbaring tanpa berbuat apa-apa. Ibarsan seorang sarjana muda. Pekan pertama kembali ke desa, ke rumah orangtua, semua terlihat baik-baik saja.
Semua dipenuhi nuansa bahagia. Pekan kedua dilalui dengan biasa-biasa saja. Pekan ketiga, rasa cemas mulai terasa. Kenapa hidup begini-begini saja. Pekan keempat, Ibarsan mulai kehilangan jati diri.
Bulan berikutnya, Ibarsan resmi menyandang gelar pengangguran.
Ibarsan duduk di pagi hari menjelang siang, menyeruput kopi yang terasa pahit sekaligus manis, seperti hidup yang dijalaninya sekarang. Pahit karena ia tidak bekerja, manis karena ia tidak kelelahan akibat bekerja.
Ibarsan akhirnya bergerak. Sekadar untuk mengambil koran di atas meja. Dewasa ini manusia sudah bercerai dengan surat kabar cetak, memilih bermesraan dengan gadget serba tahu. Ibarsan adalah satu dari sekian manusia yang terilhami untuk setia dengan koran dan buku-buku lama.
Satu bukti nyata bahwa pengangguran adalah orang yang istimewa.
Mari kita lupakan itu semua. Ibarsan adalah pemuda terpelajar. Ia terlalu mulia untuk pekerjaan kasar. Orangtuanya tidak menyekolahkan dirinya tinggi-tinggi hanya untuk pulang beternak biri-biri. Setelah membaca berita olahraga, Ibarsan beralih ke berita regional. Ia mulai membaca:
TKA Terus Berdatangan, Warga Lokal Dihimbau Untuk Beradaptasi
PT Immortal Serpent (IS), terus mendatangkan tenaga kerja dari Tiongkok. Tenaga asing itu berbondong-bondong menuju smelter yang baru dibangun satu tahun yang lalu.
Vanua Vungagunu, daerah yang sebelumnya sepi, lambat dan terbelakang itu, kini perlahan-lahan bangkit. Permukiman baru tumbuh. Orang-orang dengan wajah asing muncul. Geliat perputaran ekonomi mulai terasa.
Smelter yang besar itu tidak hanya menghidupkan perekonomian warga, tapi juga menyerap banyak tenaga lokal. Bolehlah dikatakan, daerah itu kini menjadi daerah dolar. Inilah yang diharapkan pemerintah. Lima ribu pekerja ditargetkan dapat terserap tahun ini. Mendampingi tenaga asing dari Negeri Tirai Bambu.
Pemerintah Vanua Vungagunu terus berharap, semua proses eksplorasi dan pengolahan nikel yang dilakukan PT IS dapat berjalan dengan lancar, tanpa kendala berarti. Pemerintah juga menggejot terbentuknya forum kerukunan lintas pekerja, demi menghindari konflik horizontal.
Oleh karena itu, pemerintah terus menghimbau kepada masyarakat lokal, agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman.