a─sakura

1.3K 164 26
                                        

Di sebuah rimba antah-berantah, di mana kehidupan begitu murni dan gelap, hiduplah sebuah keluarga kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah rimba antah-berantah, di mana kehidupan begitu murni dan gelap, hiduplah sebuah keluarga kecil. Suami istri dengan dua anak. Anak pertama adalah laki-laki, yang kedua perempuan.

Takeru, begitu nama anak pertama. Empat belas tahun. Adapun Mako berusia enam tahun, manis dan mandiri.

Hari-hari keluarga kecil itu dilalui dengan rutinitas yang biasa. Pagi hari diawali dengan mendoakan Ojichan dan Obachan, lalu mereka bekerja secara teratur.

Chichi menanam dan menyiangi berbagai macam sayuran, lalu berburu rusa untuk persediaan beberapa hari ke depan. Haha membantu Chichi mengurus sayur, lalu kembali ke rumah untuk menyiapkan kebutuhan keluarga.

Membersihkan, menanak lobak, melipat pakaian, dan yang paling penting, mengepang rambut Mako. Setelah penampilannya rapi, Mako akan berlari menyusul Takeru yang sedang mengurusi kerbau kerdil peliharaanya. Keduanya akan bermain sampai puas. Lalu menunggu perintah Haha untuk mengambil air di telaga.

Rutinitas itu terus berulang setiap hari, minggu, bulan, tahun, sejak Takeru bisa mengingat pertama kali.

Yang sedikit berbeda adalah saat musim semi. Saat bunga sakura bermekaran. Keluarga itu akan menghabiskan waktu di bawah pohon sakura, makan dan berdoa sepanjang hari.

Takeru tidak pernah melihat Ojichan, Matsuda, secara langsung. Dari cerita Chichi, Takeru tahu bahwa Ojichan adalah kesatria sejati. Beliau dimakamkan tidak jauh dari rumah, tepat di samping kerangka pesawat besi, yang digunakan Ojichan saat bertempur dengan gagah.

Selebihnya, Takeru menikmati keindahan bunga sakura. Sakura jauh berbeda dengan anggrek. Warnanya menenangkan, memberi sensasi damai yang tidak bisa dijelaskan. Karena itulah Takeru selalu tidak sabar menunggu musim semi.

***

Hal-hal yang disenangi Takeru adalah Mako, sakura, Chichi dan Haha, serta Kubo─kerbau kerdil peliharaannya. Takeru merawat Kubo sejak kecil. Dan kini Kubo begitu jinak. Padahal Chichi selalu mengingatkan,

"Mereka binatang yang pemarah."

Tapi Takeru tidak peduli. Lihatlah sekarang. Kubo begitu patuh mengikuti kemanapun Takeru pergi. Mengangkut Mako di atas punggungnya.

Mako berseru riang di atas punggung Kubo. Sambil memanggil-manggil kakaknya yang ada di depan. Takeru hanya tersenyum, sesekali ia menoleh. Matanya fokus meniti jalan menuju telaga.

Akhirnya mereka sampai di tujuan. Dan betapa kagetnya Takeru, mendapati air telaga telah berubah.

Rimba SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang