Takeru akhirnya menyentuh makanan dan minuman yang diberikan. Rasanya sangat aneh, kecuali airnya. Jernih dan segar.
Takeru bersimpuh sembari mendoakan ruh Ojichan dan Obachan. Semoga tenang di alam sana. Juga mendoakan keselamatan Mako. Takeru menangkupkan tangan sembari memejamkan mata. Membayangkan Mako baik-baik saja. Tersenyum dan bermain bersama dirinya.
Takeru ikut tersenyum.
Langkah kaki terdengar dari kejauhan. Malam telah larut. Tidak lama Musashi muncul dari balik tembok. Ia melangkah cepat-cepat menghampiri ruang tempat Takeru disekap.
"Ada lagi kejadian orang hilang. Berarti bukan kau pelakunya." Ujar Musashi sembari menyentuh pintu berupa batang-batang besi itu.
Ajaib. Musashi bisa menggeser pintu itu dengan mudah. Padahal Takeru sama sekali tidak mampu memindahkannya walau sedikit.
"Pulanglah. Pergilah. Kembalilah ke hutan. Jika memang di sana rumahmu." Kata Musashi.
Takeru bangkit, lalu membungkukkan badannya kepada Musashi.
"Arigatou gozaimasu." Ujar Takeru, Musashi ikut membungkukkan badan.
Saat Takeru hendak pergi, Musashi menyodorkan pisau peralatan milik Takeru yang dirampas sebelumnya. Takeru menerima pisau itu dengan perasaan lega. Sekali lagi Takeru membungkukkan badan ke arah Musashi.
"Arigatou gozaimasu."
Setelah itu Takeru menyelinap, menyusuri dan melewati rumah besar secara diam-diam. Setiap kali melihat manusia, Takeru segera bersembunyi. Di balik dinding, atau di bawah batu. Cukup mudah.
Takeru terus berjalan dan terus berjalan, sampai akhirnya ia kembali memasuki hutan.
"Tunggu aku, Mako!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rimba Sakura
General FictionDemi menyelematkan adiknya yang hilang, Mako, Takeru memutuskan meninggalkan hutan. Ia tidak pernah tahu apa yang akan menjemputnya. Manusia-manusia jahat, dan makhluk buas yang telah merebut Mako.