16

103 11 1
                                    


Happy reading!!!

Pulang sekolah Kalandra dan Tian langsung pergi ke toko buku, hanya Kalandra yang memiliki niat tapi tidak untuk Tian.

Tian selalu membuntuti layaknya anak ayam, Kalandra pindah dia juga akan ikut pindah, tidak tertarik dengan deretan buku yang tengah dipajang.

Kalandra yang menyadarinya tersenyum gemas "tidak tertarik membeli satu buku saja?" Tian menggeleng sebagai jawaban, "jangan melihat buku pelajaran, kita lihat novel saja, siapa tau kau akan gemar membaca nantinya." Kalandra menarik tangan Tian ke arah novel, "coba kau lihat satu persatu judulnya, jika tertarik cobalah untuk membaca."

Tian mencari cover yang baginya menarik, berawal dari warna lalu judul hingga pandangannya jatuh pada sebuah novel dengan sampul berwarna biru "aku akan membeli ini."

"Tidak ingin melihat terlebih dahulu, kita bisa bertanya pada pekerja di sini apakah bisa dibuka atau tidak, jika memang tidak bisa kau membaca sinopsisnya saja." Jelas Kalandra.

Tian membaca sinopsis yang tertera di belakang novel, menceritakan tentang sepasang kekasih yang harus berpisah karena gender, Tian terkejut membacanya "err i-ni emm aku membeli ini saja." Ujarnya.

Kalandra hendak meraih novel yang dipegang oleh Tian namun Tain telah terlebih dahulu mendekapnya "aku ingin membaca sinopsisnya."

Tian menggeleng heboh "tidak!" Tian mendorong tubuh Kalandra agar membelakanginya, "ayo cari buku yang mas perlukan, lalu setelahnya kita pulang."

Kalandra berdecak "aku ingin membacanya Tian."

"Mas~" Rengek Tian, "ayo pulang."

Kalandra menghembuskan nafasnya "baik-baik, kita pulang, aku sudah menemukan buku yang aku butuhkan, dan nanti setelah kau membaca novelmu, biarkan aku meminjamnya." Kalandra lebih baik mengalah, dia senang Tian merengek karena sangat menggemaskan tapi mereka berada di tempat umum.

Membayar pada kasir dan Tian langsung mendekap novelnya takut jika Kalandra membacanya "ada apa dengan novel itu Tian, kenapa kau menyembunyikannya dariku."

"Tidak ada."

Mereka tiba di rumah dan Tian tetap saja mendekap novel tersebut membuat rasa penasaran Kalandra bertambah besar "aku pulang, masuk dan segeralah istirahat." Ujarnya.

Tian mengangguk dengan senyuman lebarnya "iya mas, selamat beristirahat." Tian melambaikan tangannya pada Kalandra, "dadah~" Setelahnya Tian langsung terburu-buru masuk, mengganti seragamnya dan membersihkan tubuhnya.

Setelah semuanya selesai dia membaringkan tubuhnya pada kasur, meraih novel yang sebelumnya ia letakkan pada nakas, membuka plastik yang melindungi bukunya, Tian mendekatkan buku tersebut pada hidungnya, menghirup aroma buku baru yang sangat ia sukai.

Tian mulai membaca novel tersebut hingga tidak terasa ceritanya yang terlalu menarik membuat Tian membaca hampir tiga bab novel.

Ketukan pada pintu menghentikan kegiatan Tian, dia kembali meletakkan novel tersebut pada nakas "siapa?" Langkahnya ia bawa mendekati pintu, "bunda." Ujarnya setelah melihat siapa yang mengetuk pintu.

"Apa yang kau lakukan di dalam kamar hingga makan malam tiba kau lama sekali datang."

"Makan malam?" Tian melihat ke arah jam dindingnya, tersentak terkejut melihat arah jarum jam, "astaga." Jam telah menunjukkan pukul 21.00 jam makan malam akan dilakukan, itu artinya dirinya menghabiskan waktu hampir tiga jam untuk membaca.

"Sekarang katakan apa yang Tian lakukan di dalam kamar hingga berjam-jam bahkan lupa waktu."

"Maafkan Tian bunda, Tian membacs novel."

KalandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang