17

89 11 0
                                    

Happy reading!!!

Tian sejak tadi tersenyum gembira, ingat dengan apa yang saat itu Tian katakan tentang sekolah akan melaksanakan event di mana kelas mereka akan bekerjasama dengan kelas lain.

Tian bahagia karena kelasnya akan bekerjasama dengan kelas Kalandra, bahkan Teana juga tengah bergembira, Jordan ternyata satu kelas dengan Kalandra "astaga aku tidak sabar." Ujar Teana.

Tian mengangguk membenarkan, dirinya juga tidak sabar melalukannya. Event akan dilaksanakan satu minggu lagi, mereka harus menghias kelas dengan tema yang diusung oleh kelompok tersebut.

"Kita nanti bertemu di taman belakang, seegera kita akan melakukan perbincangan untuk mendapat keputusan." Ujar Tian sang ketua kelas, walaupun dirinya menjadi ketua kelas secara terpaksa tidak ada yang mau.

Pulang sekolah mereka semua berkumpul di taman belakang, menunggu siswa kelas 12 yang belum kunjung datang "kau tadi sudah mengatakannya pada Jordan bukan?" Bisik Tian, Jordan adalah ketu kelas yang juga secara terpaksa, tidak ada yang mau di repotkan dengan gelar sang ketua kelas.

"Aku sudah mengatakannya tapi mungkin masih ada kelas." 

Mereka menunggu hampir 10 menit hingga kelas 12 akhirnya tiba, Tian menghela nafasnya, sejak tadi dia memberitahu pada teman-teman sekelasnya untuk tidak pulang terlebih dahulu dan membujuk mereka.

"Maaf, guruku melewati jamnya." Ujar Jordan.

Tian mengangguk "tidak masalah, untung saja kalian datang atau jika tidak semua temanku sudah kabur untuk pulang." Tian melirik ke arah Kalandra yang hanya diam, "Lebih baik kita langsung mencari tema apa yang akan diusung agar tidak membuang waktu." Ujar Tian, "aku ingin temanya yang baru dan tidak ada yang mengikuti."

"Bagaimana dengan anime?"

"Tidak, kekasihku mengatakan kelasnya akan mengambil tema itu."

"Bagaimana dengan pantai?"

"Hei, apa kita hanya bisa mengikuti orang lain? Itu sudah diusung oleh kelas lain."

Tian menekuk lututnya sesekali menggaruk rambutnya, memang hanya mereka yang telat untuk melakukan runding, karena kelas mereka yang selalu terbentur dengan kelas 12. Tersenyum kecil saat melihat teman-temannya yang sedang berpikir keras mencari tema, ada yang terbaring pada rerumputan, ada yang bersila dengan tangan yang terus mencabuti rumput.

"AKU TAU!!" Pekik Teana.

Mereka semua terkejut akan pekikan Teana hingga seluruh mata memandang pada Teana "eh, maaf aku hanya terlalu semangat." Dirinya menunduk malu dengan tangan yang ia mainkan.

"Apa?" Tanya Tian.

"Pasti tidak ada yang mengambil tema dewasa, kenapa kita tidak mengusungnya?"

"Maksudnya? Apa tema yang dewasa?" Pertanyaan ini memang yang berputra pada otak mereka masing-masing, tidak mengerti dengan tema yang Teana gagaskan.

"Club? Tidak mungkin kalian tidak tau tentang hal itu."

Mereka semua terdiam mencerna gagasan tersebut, bahkan Kalandra menyikut perut Jordan meminta kekasih Jordan itu untuk berhenti memberi gagasan yang dewasa.

Jordan hanya menggeleng kecil, dia juga bingung, semua tema telah diambil oleh kelas lain terkecuali gagasan yang kekasihnya itu katakan, tapi apa mungkin tema tersebut bisa meraih kemenangan, apalagi umur mereka masih belum cukup ilegal.

"Jikapun kita mengambil tema itu, dapat dari mana botol-botol alkohol? Kita harus totalitas, semuanya harus mirip dengan club." Celetuk Kalandra, sejak tadi dia gatal ingin berkata, "dan bagaimana jika sekolah memberikan nilai merah pada tema kita karena dipikir buruk?"

KalandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang