𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑-𝐗𝐈

1.2K 91 30
                                    

Satu bulan sudah berlalu semenjak kejadian itu.Kini Bachira sedang bersiap untuk menghadiri undangan makan siang kerajaan.Tubuhnya dibalut kimono putih gradasi abu-abu dengan corak bunga berwarna emas.Dia memakai sedikit pewarna dari sari bunga mawar pada bibirnya agar tidak terlihat pucat.

Dia berjalan ke bawah menghampiri Reo di ruang tamu.Reo memakai kimono berwarna merah maroon serta rambut yang dibiarkan terurai.Bachira dibuat ternganga olehnya, dia berani bersumpah jika Reo memang benar-benar secantik itu.

Tak jauh berbeda dengan Bachira, Reo pun terpesona melihat Bachira.Bibir ranum tampak di polesi pewarna bibir serta jepit rambut yang bertengger pada salah satu sisi rambutnya sungguh sangat cantik.

" Maaf kamu jadi menunggu lama " ucap Bachira

" Tak apa, ayo kita langsung berangkat " Reo beranjak dari tempat duduknya.

Mereka berdua berjalan keluar meninggalkan rumah besar Bachira.

" Ayah dan ibumu tidak mendapat undangan " tanya Bachira

" Dapat tapi ayah dan ibu sedang berdagang keluar daerah.Kemungkinan minggu depan baru pulang "

" Kau menginap saja dirumahku.Aku merasa sangat kesepian " Bachira menunduk lesu

" Bukankah di rumahmu ada pembantu? "

" Yah memang ada, tapi mereka datang kerumah hanya 3 kali dalam seminggu semenjak ayahku meninggal "

" Eh? kenapa seperti itu? "

" Aku yang menyuruhnya.Aku merasa tidak enak mereka bekerja setiap hari dengan bayaran yang tak seberapa.Sebenarnya mereka sempat menolak dan ingin tetap merawatku setiap hari walaupun tidak mendapat bayaran "

" Mereka sangat menyayangimu ya "

" Aku bersyukur di kelilingi orang-orang baik seperti kalian " Bachira tersenyum

" Yah kau juga orang baik Bachira " Reo membalas senyuman Bachira

Mereka terus berbincang saat di perjalanan sehingga tidak terasa sudah berada di gerbang tinggi itu.Para penjaga sudah mengetahuinya jadi mereka membukakan gerbang untuk kedua pemuda itu.

" Terimakasih " ucap kedua pemuda itu kemudian masuk ke dalam istana dengan didampingi Kenyu untuk menunjukkan jalan menuju ruangan.

" Aku tak menyangka jika mate kedua pangeran benar-benar semanis dan secantik ini " Kenyu terkekeh melirik kedua orang di belakangnya

" Terimakasih atas pujian yang anda berikan tuan Yukimiya " Reo menjawabnya dengan senyuman.Bachira tidak menjawab karena sedari tadi dia merasakan hal aneh pada perutnya.

" Haha panggil paman saja tidak usah terlalu formal "

" A-ah baiklah paman " ucap Reo.

Kenyu mengangguk untuk menanggapi pemuda di belakangnya.

" Kita sudah sampai, mari ikut saya ke dalam " Kenyu melangkah ke dalam diikuti dengan Bachira dan Reo.

Reo mengedarkan pandangannya pada ruangan tersebut.Selama dia tinggal disini dulu dia belum pernah masuk ke dalam ruangan ini.Ya wajar saja, ini adalah ruangan khusus pertemuan keluarga kerajaan.

" Aaa~ Reo dan umm Bachira kan? " seru Ryosuke melihat kedua pemuda itu masuk.

" I-iya luna saya Bachira " ucap Bachira

" Astagaaa kamu sudah menjadi pemuda manis ya.Terakhir kali kau kemari bersama ayahmu saat umur 7 tahun " Ryosuke mengelus pipi gembil Bachira dan tersenyum lembut kepadanya.

[ Mate ] - Nagi Seishiro x Mikage ReoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang