𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑-𝐗𝐗𝐈𝐕

1.2K 79 25
                                    

Kerajaan Axphodeuz digemparkan oleh dua berita yang bertolak belakang. Rakyat merasa senang dengan berita kehamilan sang ratu. Namun, rakyat juga merasa cemas dan resah akan berita peperangan yang akan terjadi dalam waktu dekat ini. Mereka harus siap menerima kematian salah satu atau beberapa dari keluarga mereka demi mempertahankan kerajaan.

Seperti halnya Reo. Pada usia kandungannya saat ini yang masih muda dan sangat rentan membuatnya membutuhkan kehadiran Nagi. Tapi itu semua tidak bisa ia dapatkan secara maksimal. Sebagai seorang raja, Nagi harus mempersiapkan pasukannya dan dirinya sendiri untuk perang yang akan datang. Walaupun seperti itu dia tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Dia tetap meluangkan waktunya untuk Reo walaupun hanya sedikit. Reo pun memahami kondisi serta perasaan suaminya. Kerap kali dia mendapati Nagi tidak ada tidur di sampingnya saat malam hari. Ketika ia mencari, ia menemukan Nagi sedang meningkatkan kemampuannya di ruang pribadi. Perasaan Reo diliputi rasa khawatir dan cemas. Akan tetapi ia tidak ingin mengganggu suaminya untuk saat ini.

Saat ini Nagi sedang mengawasi latihan pasukan perang. Di sampingnya ada Rin yang selalu mendampingi. Sedari tadi Rin memperhatikan Nagi. Nagi tampak tidak fokus, terlihat dari tatapannya yang lurus dan sedikit waspada. Akhirnya Rin memutuskan untuk melakukan midlink dengan Nagi.

" Apa yang membuatmu tidak fokus? " ucap Rin dalam kontak midlink dengan Nagi.

Nagi melirik sejenak ke arah Rin. Tatapannya kembali pada latihan para prajurit.

'' Ada yang menyelinap '' jawab Nagi

Hidung Rin mengendus-endus udara ' Aku mencium bau makhluk lain disini. Baunya bukan dari bangsa immortal manapun '

'' Benar, aku tidak pernah mencium bau seperti ini sebelumnya ''

'' Biar aku yang memeriksanya '' ketika hendak pergi, Rin melihat Nagi menggelengkan kepalanya.

'' Tidak perlu. Aku sudah mengirim Whu untuk memeriksanya '' setelah mengatakan itu Nagi memutus midlink mereka berdua.

Rin mengurungkan niatnya. Dia kembali berdiri dengan tenang di samping Nagi. Rasa cemasnya sedikit berkurang dengan adanya Whu yang selalu membantu untuk mengamankan wilayah kerajaan.

Whu adalah seekor burung Phoenix yang mengabdikan dirinya untuk menjadi hewan penjaga kerajaan. Tidak hanya Whu, Nagi juga mempunyai hewan penjaga kerajaan bernama Sheryu yang merupakan seekor naga putih. Kedua hewan mitologi itu datang bukan atas perintah siapapun. Sudah dari awal kerajaan Axphodeuz berdiri, Whu dan Sheryu datang untuk menjaga kerajaan dengan sendirinya. Mereka tahu jika Axphodeuz adalah kerajaan yang akan melahirkan sesosok makhluk yang akan menjadi pemimpin semua bangsa immortal. Whu menjaga wilayah timur dan utara kerajaan. Sementara Sheryu menjaga wilayah selatan dan barat kerajaan.

Whu datang menghampiri Nagi dan Rin. Tubuhnya menunduk hormat di depan kedua pemimpin itu. Sayapnya yang besar ia lipat untuk menjaga kesopanan.

" Salam hormat saya baginda raja dan pangeran. Saya tidak menemukan apapun. Tidak ada makhluk lain yang berada dalam wilayah kerajaan " ucap Whu.

" Kamu sudah memastikan dengan benar? " tanya Nagi dengan nada tegas.

" Sudah yang mulia. Semua wilayah kerajaan aman. Saya sudah benar-benar memeriksanya dan memastikan bahwa kerajaan ini benar-benar tidak ada penyusup "

" Baiklah, kembali ke tempatmu "

" Baik yang mulia " sayap Whu terbentang lebar. Besar dan kuat dengan bulu-bulu yang tajamnya melebihi mata pedang. Whu terbang menjauh dari hadapan Nagi dan Rin.

" Rin tetap waspada. Tingkatkan keamanan di setiap wilayah dan perketat penjagaan keluarga kerajaan terutama Reo, Bachira, Rui, serta ayah dan ibu " perintah Nagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ Mate ] - Nagi Seishiro x Mikage ReoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang