𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑-𝐕𝐈𝐈𝐈

1.3K 116 5
                                    

Kini Nagi sudah sampai di depan rumah Reo.Ragu-ragu dia mengetuk pintu rumah yang tampak sepi itu.

Tok tok tok

tidak ada jawaban, dia mencoba lagi

Tok tok tok

" YA SEBENTAR " teriak orang dari belakang rumah.

Nagi membenarkan tudung jubahnya ( jadi Nagi ini pake jubah ya ges biar ngga di ketahuan ma warga).Tak lama seorang laki-laki berambut orange keluar dengan pakaian berkebun.

" Silahkan masuk, ada perlu apa anda datang kemari tuan? " Kunigami mengajak tamunya masuk.

Nagi membuka tudung jubahnya karena dia sudah merasa aman berada di dalam rumah.Betapa terkejutnya Kunigami sekarang, ternyata yang bertamu di rumahnya adalah seorang pangeran.Kunigami membungkuk dalam untuk meminta maaf karena dia sudah lancang terhadap pangeran.

" Tak perlu seperti itu, aku kemari mencari Reo. apakah benar dia tinggal disini? dan kau tegakkan lagi badanmu " titah Nagi seraya memegang pundak Kunigami

" Benar, Reo anak kami tapi sekarang dia pergi ke hutan untuk mencari tanaman obat yang mulia " ucap Kunigami

" Aaa~ seperti itu, aku tak menyangka ternyata paman mempunyai anak semanis itu.Baiklah aku akan menyusulnya.Omong-omong dimana bibi Hyoma? " celetuk Nagi dan keluar dari rumah.

" Chigiri ada di kebun belakang rumah, sebentar saya panggilkan " Kunigami menghantar Nagi sampai di depan dan akan kembali ke belakang namun di tahan oleh Nagi.

" Haha tidak perlu, terimakasih paman, aku pergi dulu " Nagi tertawa canggung kemudian dia mendapat anggukan dari Kunigami lalu dirinya memacu kudanya menuju hutan.

᪥ ᪥ ᪥

Nagi mengedarkan pandangan ke seluruh hutan.Dia sedari tadi belum menemukan orang yang telah membuatnya jatuh cinta.Nagi terus memacu kudanya menyusuri hutan.Hingga dia mendengar samar suara Reo yang berada di sungai dekat posisi Nagi sekarang.Untuk memastikannya Nagi berjalan menuju tempat itu,kudanya diikat pada salah satu pohon disana.

Setelah sampai dia begitu terpukau dengan pemandangan yang ada di depan.Disana ada Reo yang sedang mandi.Oh lihatlah kulit putih mulus dan rambut lurus halus yang basah itu, sangat menggoda baginya.Nagi meneguk salivanya menahan diri untuk tidak menerkam omega manis di depan.

" Bukankah bahaya jika seorang omega sepertimu mandi disungai sendirian? " celetuk Nagi yang membuat Reo terkejut.

Reo mengarahkan pandangannya ke Nagi.Wajah putihnya sekarang berubah menjadi merah seperti tomat, dia malu.Reo menenggelamkan tubuhnya hingga sebatas leher ke dalam air.

" B-bagaimana kau tau aku ada disini? " tanya reo

" Hmm ayahmu yang memberitahu " Nagi mendudukkan dirinya di pinggir sungai.

" Ayah? " kepala reo dimiringkan dengan wajah polosnya.Astaga... Nagi ingin sekali menerkam anak itu.

" Yaa ayahmu. tadi aku kerumah mencarimu " jawab Nagi memandangi Reo

" O-oh " Reo yang malu dipandangi seperti itu semakin menenggelamkan diri berharap agar Nagi tidak melihat tubuhnya. Akan tetapi itu sia-sia karena air sungai itu sangatlah jernih, jadi Nagi masih bisa melihat tubuh Reo, yaa walaupun sedikit sih.

" Kau tidak kedinginan sejak tadi berendam? cepatlah naik dan pakai pakaianmu agar kau tidak masuk angin " titah Nagi

" Humm b-bajuku di sebelahmu " cicit Reo yang masih bisa Nagi dengar.Alpha itu mempunyai pendengaran yang tajam hingga semut berjalan pun dia bisa mendengarnya.

" Ambillah kemari kau tak perlu malu.Lagipula nanti aku juga melihat tubuhmu " Nagi terkekeh, terlihat menyebalkan di mata Reo.

" Jangan melihatku-!! aku malu. Hadap ke belakang " Reo sedikit meninggikan suaranya karena dia sangat kesal dengan Alpha yang sayangnya adalah matenya.

" Hahaha baiklah aku menghadap ke belakang " Nagi tertawa

Setelah memastikan Nagi benar-benar menghadap ke belakang, Reo pun naik ke permukaan.Dia mengambil bajunya yang ada di samping Nagi.Dengan cepat dia berlari ke arah batu besar disisi sungai untuk memakai pakaiannya.Setelah selesai dia menghampiri Nagi lalu duduk disamping pria itu.

" Ada apa kamu kemari? " tanya Reo

" Aku merindukanmu "

" Merindukanku? " Reo melihat Nagi yang ternyata sedang melihatnya juga.Pipi Reo bersemu merah

" Iya, apakah tidak boleh jika aku merindukan mate sendiri? " ucap Nagi

" E-eh bukan seperti itu, hanya saja aku masihlah orang asing untukmu " Reo menunduk

" Jangan menunduk. Kau bukanlah orang asing bagiku.Walaupun kita baru kenal tapi kau adalah mateku " Nagi mengelus surai reo yang masih basah

" Tapi- "

" Tidak ada tapi-tapian " potong Nagi cepat

Reo menganggukkan kepalanya mengerti.Dia menyukai elusan Nagi.

" Ayo pulang " Nagi membantu Reo berdiri lalu menggenggam tangan Reo.

" Tunggu sebentar " Reo melepaskan tangannya dari Nagi untuk mengambil tanaman yang dia bawa.

Setelah memastikan tanaman obat itu sudah terbawa, mereka berjalan menuju dimana kuda Nagi di ikat.Nagi melepas ikatan itu.

" Naik " ucap Nagi

" Ah tidak, aku jalan saja " tolak Reo namun tubuhnya tiba-tiba diangkat oleh Nagi dan di dudukkan di atas kudanya.

" E-eh "

" Tidak usah membantah lagi.Kita pulang " Nagi naik dan duduk di belakang Reo.

Kuda itu pun melaju dengan cepat.Kerap kali punggung Reo menghantam dada Nagi dan itu berhasil membuat pipinya kembali bersemu merah.Dia menundukkan kepalanya.

Selama diperjalanan hanya ada suara langkah kaki kuda.Mereka saling diam hingga akhirnya sampai didepan rumah Reo.Reo pun turun tentu saja dengan bantuan Nagi.

" Terimakasih sudah mengantarkanku Sei.Kau tidak ingin mampir dulu? " ucap Reo

" Ya sama-sama.Aku langsung kembali ke kerajaan saja, hari ini aku akan berlatih dengan paman Ken " tolak Nagi, terlihat ada raut kecewa pada wajah tampannya itu.

" Umm begitu ya,, hati-hati di jalan Sei "

" Aku akan berhati-hati.Aku pergi, jaga diri baik-baik "

Setelah mendapat anggukan Nagi memacu kudanya kembali ke kerajaan.





TBC

Sangkyuuuu yang udah vote cerita ini ヾ(´︶'♡)ノ Author seneng banget hehe.Maaf ya kalo ceritanya makin gaje dannn banyak typo.See u tomorrow all

[ Mate ] - Nagi Seishiro x Mikage ReoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang