𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑-𝐗𝐕

1.1K 78 4
                                    

Reo meremas rambutnya berharap agar sakit pada kepalanya berkurang. Air matanya mengalir deras karena rasa sakit yang di alaminya tak kunjung hilang. Reo semakin meremas rambutnya hingga tercabut beberapa helai.

—————'''—————

" Kai jangan terlalu keras terhadap Reo, dia masih kecil " ucap seseorang berambut hitam.

Orang berambut hitam itu berlari menghampiri Reo yang terlihat sedang terluka karena terkena sedikit tebasan pedang pada lengannya. Dia memeluk Reo erat dan menekan luka Reo agar darahnya berhenti mengalir.

" Memang begini caranya. Dia harus terbiasa dengan situasi dan kondisi seperti ini " jawab si surai blonde dengan gradasi biru langit.

" Tidak biasakah kau lebih lembut kepadanya? dia adalah seorang omega. Dia tidak sekuat Alpha seperti dirimu "

" Maka dari itu aku mengajarinya seperti ini agar dia tidak lemah seperti omega lain saat di medan perang "

" Dia seorang omega Kai, dia tidak seharusnya berada di medan perang. Walaupun dia seorang pemimpin sekalipun. Suatu saat dia akan mempunyai suami. Kau tidak bisa memaksanya untuk turut serta dalam peperangan "

" Dia juga harus membantu suaminya "

" Kumohon jangan egois demi kepentinganmu sendiri Kai "

" Aku tidak egois, aku berbuat demikian juga demi kebaikannya nanti "

" Terserah kau saja. Jika terjadi apa-apa kepada anakku, aku tidak akan memaafkanmu "

Si surai hitam menggendong Reo dan membawanya pergi dari tempat itu.

—————'''—————

Cuplikan kejadian itu terputar di kepala Reo. Reo menangis , mereka siapa? kenapa mereka ada di pikirannya??.

—————'''—————

" Ibu lihat-!! aku membuat ini untuk ibu " Reo tersenyum memberikan mahkota bunga untuk ibunya.

" Wahh indah sekali. Reo yang pakaikan ke ibu ya " laki-laki bermata biru itu berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang anak.

" Kau sangat cantik memakai itu sayang " seorang laki-laki tampan menghampiri mereka.

" Ayah-!! ayah-!! aku membuatkan ini juga untuk ayah " Reo menghampiri laki-laki yang dipanggil ayah itu dengan se bucket bunga di tangan mungilnya.

" Terimakasih Reo " Laki-laki itu tersenyum lembut ketika menerima bucket bunga dari sang anak.

—————'''—————

Reo mengingat mereka, mereka adalah orang tua kandungnya. Namun kenapa Reo tidak mengingat wajahnya? dan siapa nama mereka?.

Reo memukul-mukul kepalanya berharap ingatan akan ayah dan ibunya kembali. Ia ingin mengetahui kembali siapa nama mereka dan bagaimana rupanya. Bukan ingatan yang ia dapatkan melainkan pandangan yang tiba-tiba menjadi gelap.

°

°

°

Hal pertama yang dilihat Reo ketika membuka mata adalah ruangan bernuansa putih gading. Pandangannya mengedar ke seluruh ruangan. Disitu ada Suna, Kita, Shoei, Ryosuke dan Suga.

[ Mate ] - Nagi Seishiro x Mikage ReoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang