𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑-𝐗

1.2K 123 3
                                    

WARN-!! ada adegan ++ nya.



Hari ini Bachira mendapat banyak pesanan bucket bunga.Tidak terlalu banyak sih, hanya 25 bucket.Beberapa bucket itu harus selesai hari ini juga karena malamnya nanti akan langsung diberikan oleh pelanggan kepada orang terkasihnya.Tak jarang para pelanggan itu bercerita tentang masalah percintaannya kepada Bachira.Bachira tidak merasa keberatan karena selama dia masih bisa mendengar, merespon dan membantu menyelesaikan masalah dia akan merasa senang.

" Kita akan menyelesaikan semuanya? " tanya Reo kepada bachira.Tangannya masih sibuk membuat karangan bunga.

" Yahhh jika waktunya cukup.Lagipula ini tinggal sedikit " jawab Bachira

" Baiklah " Reo mengangguk

Mereka berdua menyelesaikan membuat bucket bunga itu sampai sore.Bucket bunga yang harus jadi hari ini sudah diambil oleh pelanggan.Bachira menyimpan bucket-bucket itu di lemari khusus untuk menyimpannya.Dia memejamkan mata lalu menyentuh susunan bucket itu agar tidak layu dan kering.Bachira mempunyai kemampuan untuk menghidupkan tumbuhan yang sudah mati dan mengendalikan alam.

" BACHIRA AYO KITA PULANG, INI SUDAH HAMPIR MALAM " teriak Reo dari luar toko.

Bachira membuka matanya lalu pergi keluar menghampiri Reo.

" Sabarlah sedikit " ucapnya sembari mengunci pintu toko.

" Ini sudah hampir malam Bachira.Akan berbahaya jika kita yang statusnya adalah omega berkeliaran di malam hari "

" Yaaa yaa ayo pulang " jawab Bachira dengan wajah malasnya.Reo hanya mengerlingkan matanya, ia sudah terbiasa dengan sifat keras kepala temannya ini.

Mereka berjalan menyusuri jalanan.Jarak antara rumah dan toko cukup jauh karena toko Bachira ada di dalam pasar.Hari semakin gelap, bulu kuduk mereka berdiri disaat angin menerpa tengkuk leher.Tiba-tiba Bachira merasakan tubuhnya panas dan kepalanya pusing.Reo yang menyadari itu menghentikan langkahnya.

" Kau tak apa Bachira? sepertinya kau sakit " Reo menoleh ke arah Bachira untuk memastikan keadaan temannya.

" Hm, aku baik-baik saja "

" Benarkah? wajahmu memerah " tangan Reo bergerak menyentuh kening Bachira " dan badanmu panas. kau yakin baik-baik saja? jika tidak ayo aku gendong " tawar Reo. terlihat jelas gurat khawatir dari wajah ayunya.

" Sungguh aku baik-baik saja Reo. Aku bisa berjalan sendiri " Bachira meyakinkan Reo jika dirinya baik-baik saja.Kemudian dia melanjutkan langkah dan diikuti oleh Reo.

" Jangan berbohong Bachira aku tau ka- " ucapan Reo terpotong kala dirinya mendapati Bachira jatuh terduduk.

" ASTAGA BACHIRA " Reo panik lalu membopong tubuh temannya.

" T-terimakasih "

Raut wajah Bachira seperti sedang menahan sesuatu.Bibir bawahnya dia gigit, wajahnya memerah, matanya pun terlihat sayu.Samar-samar Reo mencium aroma jeruk segar bercampur dengan manisnya madu.Ia menoleh dan mendapati wajah Bachira semakin memerah serta mata sayunya itu.

" Bachira kau heat, kita harus segera pulang. Naiklah ke punggungku, aku akan membawamu pulang "

Karena sudah merasa tidak kuat akhirnya Bachira menurut dan naik ke punggung Reo.Ia mengalungkan tangannya pada leher Reo.

Reo yang merasakan Bachira sudah nyaman di punggungnya pun membawa Bachira dengan berlari.Dia takut ada Alpha liar yang datang karena terpancing oleh feromon Bachira.

[ Mate ] - Nagi Seishiro x Mikage ReoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang