Mate adalah pasangan hidup atau jodoh yang diberikan oleh Moon Goddess kepada para werewolf. Dan setiap werewolf hanya memiliki satu mate dalam hidupnya.
Reo adalah omega langka yang menjadi incaran dari bangsa werewolf dan vampir. Mereka mengingink...
Chigiri sedang menyapu halaman rumahnya.Dia melihat Reo dan langsung memeluk anak semata wayangnya itu.Di dekap erat tubuh sang anak, dia menangis bahagia melihat anaknya baik-baik saja.
" Syukurlah syukurlah syukurlah kamu baik-baik saja, ibu sangat mengkhawatirkanmu " Chigiri masih tetap memeluk anaknya.
" Reo baik-baik saja ibu.Orang-orang kerajaan memperlakukan Reo dengan sangat baik " tutur Reo guna menenangkan ibunya.
" Tetap saja ibu khawatir " Chigiri melepas pelukannya.Dia menatap wajah anaknya,Reo terlihat semakin berisi dan semakin cantik.
" Ada apa diwajahku bu? kenapa ibu menatapku seperti itu? " Reo merasa gugup
" Ah tidak, jika ibu lihat kamu semakin berisi saja.Lihatlah pipimu tambah tembam, menggemaskan sekali " ucapnya dan mencubit pelan pipi Reo.
" Pipiku tidak tembam ibu dan aku tidak menggemaskan " Reo menggembungkan pipinya.
" Hahaha kau memang menggemaskan " Chigiri tertawa melihat tingkah sang putra
" Ayo kita masuk " lanjut Chigiri
Mereka berdua masuk ke dalam rumah.
" Rensuke anak kita pulang " celetuk Chigiri
Kunigami yang sedang menumpuk kayu di belakang rumah pun segera masuk.Sama seperti Chigiri, dia memeluk Reo erat.
" Kami sangat khawatir, syukurlah kamu baik-baik saja " Pelukannya di lepas dari tubuh Reo.
" Iya ayah.Reo baik-baik saja " Reo tersenyum
Rasanya mereka senang sekali bisa melihat senyuman anaknya kembali.Kunigami dan Chigiri bersyukur bisa dipertemukan dengan Reo.Karena Reo kehidupan mereka yang semula dipenuhi dengan kesedihan kini kembali diselimuti kebahagiaan.
᪥ ᪥ ᪥
" Tuan saya sudah menemukan dia " ucap orang itu
" Kerja bagus Akutagawa "
" Apakah ada tugas untuk saya lagi Tuan? " tanya Akutagawa
" Cari tau dimana anak itu sekarang tinggal " titahnya
" Baik Tuan akan saya laksanakan.Saya permisi " Akutagawa meninggalkan ruangan itu.
᪥ ᪥ ᪥
Pagi ini Nagi sedang latihan pedang di tempat khusus untuk latihan keluarga kerajaan.Dirinya tampak kelelahan dengan keringat yang membasahi wajah serta tubuhnya.Nagi hanya memakai celana sehingga tubuh atletisnya terpampang jelas.
Setelah selesai latihan Nagi membersihkan tubuhnya.Dia menenggelamkan tubuhnya di kolam untuk berendam.Sejak tadi bayangan Reo selalu muncul di pikirannya, dia beberapa kali hilang fokus dan akhirnya salah mengayunkan pedang atau bahkan pedang itu hampir melukai pengawal disana karena lepas dari genggamannya.
" Baiklah nanti siang aku akan mengunjunginya.Ah bodohnya diriku, aku bahkan belum tau dimana rumahnya " Nagi mengacak rambutnya frustasi
" Bachira, iya Bachira.Dia pasti tau rumah Reo " ucap Nagi senang
Nagi sudah selesai membersihkan tubuhnya dan kini dia sudah bersiap untuk pergi mengunjungi Reo.Sebelum itu dia melajukan kudanya di toko milik Bachira.
Setelah sampai dia kebingungan melihat ada seekor kuda yang tak asing baginya.Kuda itu seperti milik Rin.
" Mungkin hanya kebetulan mirip " monolognya sembari masuk ke dalam toko itu.
Lonceng di toko itu berbunyi, sejenak dia mengedarkan pandangan di ruangan tersebut.Dilihatnya banyak sekali pot-pot dengan bunga warna warni yang harum dan indah.
Dia mencari keberadaan Bachira tetapi tidak menemukan sang empu toko.Hingga saat dia tiba didepan pintu yang kemungkinan itu adalah ruangan untuk Bachira istirahat, Nagi langsung membuka pintu itu tanpa mengetuk terlebih dahulu.Dia terkejut melihat Bachira sedang berciuman panas dengan seseorang yang dia tahu bahwa itu adalah adiknya.Begitupun Bachira terkejut melihat ada Nagi datang ke tokonya.Sontak dia langsung memukul dada Rin.Rin yang peka akhirnya melepas tautan mereka.
" P-pangeran " lirih Bachira sembari memandang Nagi yang mematung di depan pintu
Rin yang melihat itu pun mengikuti arah pandang Bachira.Alangkah terkejutnya dia melihat kakaknya sedang terdiam di depan pintu.Rin menghampiri sang kakak.Bachira pun mengikuti di belakang Rin.
" apa yang kau lakukan disini? " Rin terlihat sangat santai meskipun kakaknya memergoki dirinya tengah berciuman dengan Bachira
" Aku mencari Bachira untuk bertanya dimana rumah Reo " ucap Nagi berusaha untuk tetap terlihat biasa saja.
" R-rumah Reo t-tak jauh dari sini pangeran.P-pangeran lurus saja nanti ada rumah p-paling ujung itu r-rumahnya " Timpal Bachira yang bersembunyi di belakang tubuh kekar Rin.
" Ahh~ begitu rupanya.Terimakasih, aku pamit dulu " Nagi berterimakasih kepada Bachira lalu memandang Rin.
" Kau hutang penjelasan padaku " Katanya pelan di dekat telinga Rin lalu keluar meninggalkan mereka berdua.
Rin melihat kepergian kakaknya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Rin kakakmu sudah tau, kita harus bagaimana? " tanya Bachira
" Kita harus jujur Megu, semoga saja kakak tidak mengadukan hal ini kepada ayah dan ibu " jawab Rin sembari mengelus surai Bachira.
" A-aku takut mereka akan memarahimu " mata Bachira mulai berkaca-kaca
" Tenanglah Megu, ayah dan ibu tidak seperti itu.Mereka pasti bisa memahami kita " ucapnya dengan memeluk erat tubuh Bachira agar mate manisnya ini tenang.
" Hngg aku berharap seperti itu " wajah Bachira tenggelam di dada Rin.
᪥ ᪥ ᪥
TBC
Author Note :: Kasiannya mas Nagi di duluin sama adeknya WKWK.Ada karakter baru nih, kenalan yuk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akutagawa Ryuunosuke
dah sebatas nama sama pict aja hehe.Untuk sifatnya nanti kalian nilai sendiri.Author takut kelepasan spoiler.