Delapan (Masalalu)

25 4 1
                                    

Flashback on

SMA Antariksa merupakan sekolah nasional yang terakreditasi A. Sekolah ini mendidik siswanya dengan kurikulum yang baik dan memumpuni. Sekolah ini merupakan sekolah terbaik dari banyaknya sekolah di Surabaya. Tak heran rata-rata siswa-siswa disana kalangan atas semua.

Namun tidak dengan seorang gadis berparas biasa saja dan tak terlalu cantik itu. Dia berkulit sawo matang dan berwajah sederhana. Dia juga bukan dari kalangan atas seperti mereka. Dia bisa bersekolah disana karena dia mendapat beasiswa. Beruntungnya dia. Gadis itu berasal dari keluarga tak kaya, namun hidup mereka selalu harmonis dan sederhana. Dia bernama Inara Tisna Havika, gadis lugu tapi baik hatinya. Dia bersekolah disana tidak hanya sendiri, dia bersama dengan dua sahabatnya yang selalu menemaninya dari SD. Mereka juga bersekolah di sekolah elit itu karena beasiswa.

"INARA!! ADA YANG MEMANGGILMU KE LAPANGAN BASKET!" teriak seorang gadis berambut keriting dari belakang pintu kelas. Rheva sahabat lucu Inara.

"HAH? SIAPA?" tanya Inara yang sedang duduk di bangku kelasnya sambil membuka bukunya dan sedikit teriak.

Rheva mulai berjalan pelan ke bangku yang diduduki Inara. "Kalau kamu mau tahu, ya kesana saja. Begitu saja kok repot" ucap Rheva malas.

"Iihh...kalau orang itu iseng bagaimana? Aku tidak mau ah!" ucap Inara menolak.

"Ya sudah. Padahal aku tadi mau bilang kalau yang memanggilmu itu si Arka" ucap Rheva pelan sambil berjalan ke bangku kelas yang ada di sebelah Inara.

"APA!?" ucap Inara dan satu sahabatnya lagi, Rachel yang terkejut secara bersamaan.

"Ouh ASTAGA! Kalian ini bisa tidak berteriak!? Telingaku sakit ini. Lihat tuh,jadi dilihat teman-teman yang lain juga kan!?" ucap Rheva kesal sambil mengusap sebelah telinganya.

"Ya maaf. Habisnya bikin terkejut saja" ucap Inara lembut sambil terkekeh kecil.

"Eh Va, kamu serius Arka memanggil Inara?" tanya Rachel penasaran.

"Hemh" singkat Rheva masih fokus mengusap telinganya yang sakit akibat teriakan mereka.

"Kamu nggak lagi bercanda kan, Va?" giliran Inara bertanya penasaran juga.

"Haiish...kalau kalian nggak percaya, pastikan saja sendiri kesana. Untuk apa aku berbohong kalau soal ini!?" ucap Rheva kesal.

"Emm..Ra, apa kita kesana saja untuk memastikan?" ucap Rachel tulus yang duduk di bangku belakang Inara.

"Emm...aku nggak tahu, Hel. Aku gugup kalau dekat Arka" ucap Inara pelan sambil tersipu malu.

Pasalnya Inara menyukai seorang pria tampan itu sekaligus ketua tim basket sekolah, Arkana Ravindra Gennadi. Dia merupakan pria yang didambakan oleh para gadis di SMA Antariksa. Ketua tim basket satu ini mampu menarik perhatian para gadis di sekolah tersebut dengan ketampanannya dan kelihaiannya bermain basket dan Inara termasuk salah satu gadis diantara mereka.

Inara dan Arka sebenarnya satu angkatan yang saat ini menginjak kelas 12 dan mereka juga tidak satu kelas, hanya saja kelas mereka bersebelahan. Inara begitu menyukai Arka sejak kelas 10 SMA hingga saat ini. Cuman dia sadar diri, Arka itu orang yang terpandang dan juga pintar dalam segala hal. Sedangkan Inara, dia saja mendapatkan beasiswa karena kebetulan pernah menang lomba matematika. Jadi dia terpaksa harus memendam perasaannya itu sampai sekarang karena dia tidak ingin berurusan dengan gadis-gadis pemuja ketua tim basket itu.

"Ya sudah kamu datang saja kesana, Ra!? Siapa tahu ada hal penting yang mau dia bicarakan!?" ucap Rachel lembut sambil menepuk bahu Inara dari belakang.

"Tapi masalahnya aku nggak mau jadi omongan anak-anak lain. Aku nggak mau banyak musuh ya disini!? Aku ingin sekolah dengan tenang disini sampai lulus" ucap Inara dengan suara parau.

Kenapa Kamu Datang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang