13. Supermarket⚠️

39.2K 451 7
                                    

Akhirnya mereka pergi ke supermarket, pria itu membawa troli sedangkan Mira memeriksa daftar belanja penting yang harus mereka beli. Mereka seolah-olah terlihat sebagai pasangan kekasih yang baru saja selesai melaksanakan pernikahan. Banyak orang terutama perempuan memandangi keduanya dengan tatapan iri; pasangan itu sangat cocok jika berjalan bersama.

Mira menghentikan langkahnya saat berada di rak bahan membuat kue. "Aku sepertinya ingin membuat kue hari ini," ucapnya mengambil beberapa tepung, pengembang, perwarna dan bahan lain sebagai pelengkapnya.

"Aku tidak sabar untuk merasakan kue buatanmu," ungkap Damien mendekatkan trolinya ke arah Mira. "Apakah sudah cukup, apa kita perlu bahan lain?"

Mira meletakkan bahan yang sudah dia ambil lalu menatap Damien sejenak sembari berkata, "Kita akan ke lantai depan lagi, aku mau cari daging."

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya menepuk pelan bahu Mira. Kemudian dengan senyuman ramah dia bertanya. "Apakah dia pacar atau suamimu, Nak. Kalian sangat cocok sekali."

Mira sedikit terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba muncul dari seorang yang tidak di kenal. Namun, dengan ucapan santai dia menjawab. "Dia suami saya, Bu."

"Oh, benar dugaan saya." Ibu itu langsung melirik tajam anak gadis yang berada di belakangnya, "Sudah Ibu katakan, mereka pasangan!" ucapnya berbisik ke arah sang anak.

Wanita paruh baya itu akhirnya berpamitan untuk berbelanja kembali sembari menyeret anak gadisnya. Gadis itu terlihat terpikat dengan ketampanan Damien, tetapi karena mendengar ucapan Mira wajahnya berubah kecewa.

Mira menghela napas dan merangkul lengan milik Damien sembari melanjutkan perjalananya menuju lorong tempat penjualan daging berada.

Damien tidak bisa berkata apapun lagi, wajahnya sangat merona saat mendengar Mira mengakui dirinya sebagai suami. Sekilas ia menatap gadis itu namun, mengalihkan pandangannya lagi karena salah tingkah.

Mereka akhirnya sampai dan melihat rak yang berisi bungkusan daging. "Aku ingin membeli daging ayam dan belut," ucap Mira mengambil daging bungkusan itu dan memastikan harganya.

"B-belut?" Damien tersadar lalu kebingungan karena mereka sekeluarga tidak pernah memakan itu. "Kamu ingin memakannya?"

Mira mengeleng perlahan sembari mengalihkan pandangannya ke arah Damien. "Bukan, itu untuk kamu."

Damien seketika membuat wajah aneh. "Aku tidak pernah memakan belut, mereka juga terlihat menjijikkan."

Gadis itu hanya tersenyum di ujung bibirnya. "Aku akan mengolahnya agar tidak menjijikan nanti." Mira mengakhiri aktivitas belanjanya dan menyuruh Damien untuk mendorong ke arah kasir.

Damien tidak punya pilihan selain mengikuti perintah Mira, sekarang dia benar-benar telah jatuh cinta pada gadis itu.

Selesai berbelanja mereka kembali ke rumah sambil membawa barang belanjaan dan langsung ke arah dapur untuk menyimpan benda itu. Mira mulai membuka kulkas dan memasukan semua bahan makanan di sana, sedangkan Damien duduk di kursi makan dan minum air putih; sepertinya aktivitas ini terlalu berlebihan untuk seorang pria yang sudah berumur 32 tahun.

Damien meletakan gelas kacanya di meja dan mulai bertanya sesuatu kepada Mira. "Apakah kamu punya kekasih di kampus?" Pria itu baru sadar tentang itu, selagi ingat dia akan bertanya sekarang; dia bertanya karena sangat penasaran dengan sosok orang yang sedang bersama Mira saat tragedi kecelakaan beberapa hari lalu.

"Kekasih?" Mira mengkerutkan keningnya dan beralih posisi ke arah Damien dengan menyandar di pintu kulkas yang sudah tertutup. "Tidak ada, bagaimana bisa kamu mengatakan hal demikian?"

Tiba-tiba Damien mengaruk-garuk keningnya. "A-aku melihat pria muda kemarin saat-"

"Toni maksud kamu?" Mira langsung menyambar perkataan Damien lalu berjalan perlahan menghampirinya. "Bukan, dia hanya teman sekelasku, satu jurusan," ucapnya lagi sebelum tertawa ringan.

"Oh, lalu kenapa kamu tertawa?" Damien bertanya dengan wajah kebingungan saat Mira tertawa tidak jelas. "Aku tidak cemburu!"

"Aku bahkan belum bertanya," tutur Mira sambil meletakkan beberapa buah di dalam keranjang kecil di atas meja.

Damien menarik tubuh Mira dan langsung memerut perut gadis itu, dia mendongak seketika untuk bisa menatap wajahnya. "Aku tidak bisa jika melihatmu dengan orang lain."

Mira tertawa lagi, ia menunduk dan langsung mengusap rambut dan wajah milik Damien. "Aku bahkan tidak pernah berkencan sama siapapun seumur hidupku, asal kamu harus tahu-aku memberikan semuanya padamu pada malam kemarin."

Damien sedikit terkejut dengan pernyataan Mira, lalu memeluk tubuh gadis itu dengan lebih erat dan seketika membenamkan wajahnya di perut Mira. "Maafkan aku. Aku sudah menduga saat kamu merasa kesakitan, tapi aku tidak memilih mundur."

"Hei, jangan merasa bersalah. Aku yang menerimamu." Mira sejenak mengacak-ngacak rambut Damien dan tertawa lagi. "Aku benar-benar mengharapkanmu yang akan melakukannya."

"Benarkah?" tanya pria itu merasakan desiran aneh saat mereka membahas hal itu lagi, tangannya mulai menjelajahi bawah rok Mira.

Mira terpejam saat merasakan jari-jari Damien mulai memasuki roknya lagi dan terus bergrilya di dekat celana dalamnnya. "Euggh.. ini terlalu siang untuk melakukan ini, Sayang."

Damien terus mengecup-ngecup perut Mira yang masih berbalut gaun hijau. "Jangan menolaknya... kamu kira aku tidak paham mengapa kamu membeli belut hari ini."

Merasa telah tertangkap basah Mira hanya mencondongkan kepalanya lebih dekat ke kepala Damien yang mencium ujung rambut milik sang pria. "Aku mencintaimu."

Damien berdiri dari posisinya dan langsung mengangkat tubuh Mira dengan gaya bridal style. "Aku juga mencintaimu," ucapnya sebelum mencium bibir milik gadis itu sekilas.

"Ummm... mau kemana? Aku bahkan belum memasak untuk makan siang?" Wajah Mira berubah menjadi panik saat Damien mulai mengendong dan mulai melangkahkan kakinya.

"Aku hanya ingin memakan kamu hari ini," balas Damien langsung membawa lari Mira ke kamar atas.

Seketika Mira berteriak ketika Damien membawanya lari ke kamar. "Tidak! Aku masih lelah!"

.
.
.
.
.
.
Vote lah euyy, hargai capek mang buaya. 🐊🐊🐊

STEP DADDY BENEFIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang