19. Perhatian kecil

23 1 0
                                    

"Makasih udah anter gue pulang," ucap Acha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih udah anter gue pulang," ucap Acha.

"Hm, lain kali hati-hati sama orang kayak Vina. Karena gak semua yang lo liat baik, aslinya juga baik. Banyak topeng yang mereka pasang di sekolah,"

Ucapan Leon membuat Acha berpikiran tidak mengerti, mereka? Topeng? Apa maksud perkataannya.

"Tap-"

"Gue pergi."

"Serius? Cuekin gue? Tiap gue ngomong kayaknya selalu gak selesai gitu kalo sama dia,"

Acha melihat kepergian mobil Leon yang semakin lama semakin menjauh, lalu beralih melihat ke arah rumah. Pasti sekarang Papanya berada di dalam, sebab mobilnya saja sudah terparkir.

"Harusnya Papa percaya sama ucapan gue nanti,"

"Dan dia gak bisa pulangin gue ke Bali,"

Acha membuka gerbang, melihat Pak Joni yang sedang bersantai menikmati secangkir kopi dan sibuk menonton televisi di dalam ruangannya.

"Eh udah pulang Non," tegurnya.

"Iya Pak, Papa dari tadi udah pulang?"

"Baru saja Non, dia juga lagi tungguin Non sepertinya. Pak Joni lihat mundar-mandir terus di dalem,"

"Kalo gitu Acha masuk dulu,"

Melangkah dan memasuki rumah, benar apa yang Pak Joni ucapkan tadi. Acha melihat Iqbal yang berdiri ke sana kemari dengan raut yang gelisah.

"Papa nungguin Acha?"

Iqbal melirik ke arah pintu, melihat keberadaan anaknya yang sudah tiba di rumah. "Acha..."

Menghampiri lalu memegang pundak Acha, memperhatikan luka yang berada di kening putrinya membuat Iqbal semakin khawatir.

"Lukanya sakit? Harusnya kamu gak usah samperin gadis itu,"

"Papa tau apa yang udah terjadi di sekolah?"

"Pak Gunawan udah cerita semuanya lewat telepon ke Papa, dan vidio Vina yang sakitin kamu. Tenang aja dia bakal di keluarin dari sekolah,"

"Oh kepala sekolah udah ceritain semuanya, bagus deh. Jadi gue gak usah ribet-ribet buat Papa percaya, kalo yang salah emang Vina. Bukan gue." batin Acha.

"Maaf yah Papa udah bentak dan marahin kamu,"

"Gak papa kok, Acha ngerti jadi gak masalah. Tapi Pa, jangan pulangin aku ke Bali ya?"

Iqbal lalu menyuruh Acha untuk duduk terlebih dahulu di ruang tamu, niat dari awalnya memang untuk membahas kepulangan Acha. Walaupun dia tau bahwa putrinya tidak bersalah, tapi keputusannya sudah bulat.

"Papa emang mau bahas ini sekarang sama kamu, gimana kalo kamu nurut aja sama Papa buat pulang ke Bali ya?"

"Pa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Achavella's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang