"Tuan muda!" Eva berlari kearah tuan mudanya yang membuat rean yang tadinya ngelamun kini tersadar. "Ada apa?"
"Aku punya kabar baik untuk anda." Nampak nafas Eva yang sedikit terengah-engah. Padahal biasanya dia tidak sesemangat itu yang tentu saja membuat rean heran. Biasanya Eva itu orang yang terang dan tidak terburu-buru.
"Kabar baik apa?"
"Mulai besok tuan muda akan bersekolah di akademi. Tuan Duke sudah berusaha keras untuk memasukkan anda, dan besok anda mulai bisa bersekolah." Rean tentu saja terkejut dong. Padahal tadinya dia hanya bergumam kecil, dirinya tidak pernah berniat untuk ke akademi.
Eva yang melihat tuan mudanya melamun pun juga langsung merasa sedih.
'Dulu nyonya sangat ingin melihat tuan muda memakai seragam akademi. Pelayan ini senang, nyonya bisa melihat tuan muda dari atas sana kan?" Batin Eva.
"Eva apa artinya aku tidak bisa bersama mu lagi?" Jujur saja kini rean sudah merasa nyaman kepada Eva pelayan pribadi nya, apa kini dia harus meninggalkan nya?
"Tuan muda tenang saja, lagian kalau liburan nanti tuan muda bisa pulang. Dan semua orang disini akan selalu menantikan tuan muda termasuk aku." Ucap Eva sambil tersenyum hangat.
"Eva bolehkah aku memanggilmu kakak?" Melihat ekspresi wajah tuan mudanya Eva hanya tersenyum geli.
"Anda bisa memanggil saya sesuka anda." Rean kini tersenyum senang.
"Hehe terimakasih kakak." Eva sempat terpana kala melihat senyuman dari rean yang membuat hatinya menghangat.
.....
"Rean hati-hati disana ya?" Ucap granduke sambil memeluk anaknya.
"Hehe iya yah." Sejujurnya sang Duke sangat tidak ingin berpisah dengan anaknya. Namun apalah daya, anaknya juga butuh belajar tentang dunia luar.
"Paman tenang saja." Mereka kini mengalihkan pandangannya kearah seorang pemuda bersurai kuning cerah.
"Salam pangeran Rival."
"Pangeran, kenapa anda kesini?" Tanya sang Duke setelah memberi hormat.
"Saya kesini hanya ingin berangkat bersama dengan teman saya. Apa anda mengijinkannya?" Ucap rival sembari menatap kearah rean yang masih bengong.
"Suatu kehormatan bagi anak saya tuan. Tapi apa Rean setuju?" Tanya sang Duke kepada putranya. Rean yang tadinya sedang bengong pun segera tersadar dari lamunannya.
"Ya?" Rival yang melihat ekspresi wajah rean pun hanya tersenyum.
'Dia nampak sedikit berbeda." Batin rival dibalik senyumannya.
"Baiklah ayo berangkat sebelum kita terlambat." Rival pun mengulurkan tangannya. Rean yang awalnya tidak ngerti pun melirik kearah Eva.
Eva yang ngerti pun segera memperagakan nya agar rean paham. Selang beberapa saat rean menerima uluran tangan itu
"Jika ada sesuatu, kirim surat kepada ayah mengerti?" Rean hanya mengangguk.
"Pangeran tolong jaga anak saya baik-baik selama disana." Rival juga hanya mengangguk kemudian tersenyum.
"Hati-hati dijalan."
( Author: paan dah, kalian kan bisa teleportasi.
Rival: biar kerasa perjalanannya aja tor
Author: ongh)
...
Kereta kuda kini berhenti didepan gerbang akademi. Rival yang turun duluan sebelum rean. Saat giliran rean untuk turun, dia melihat rival yang mengulurkan tangannya seperti tadi kearah rean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Characters don't matter
RomanceBxB jangan sampai salah lapak. Ngerti? ___ Rean seorang pegawai toko buku umum yang masih magang tanpa sengaja menemukan sebuah buku yang tergeletak berdebu disudut rak tertinggi. Karena merasa cerita didalam buku itu menarik, akhirnya rean memutus...