Part 8

15.6K 1.4K 67
                                    

.....

'Mampus"

"Ada apa hm? Bukankah ini buku yang kau perlukan?" Ucap seseorang sambil menyodorkan sebuah buku yang memang rean butuhkan.

"A-ah terimakasih." Belum sempat rean mengambil buku itu. Mendadak orang itu membisikkan sesuatu yang membuat rean diam.

"Temui aku di ruangan ku setelah pelajaran berakhir." Bisikan dari orang itu sebelum akhirnya. Memberikan buku itu kepada rean dan meninggalkan rean yang masih terdiam.

'PANGERAN MAHKOTA SIALAN!! KALAU AJA LU BUKAN PANGERAN UDAH KU TENDANG TUH BURUNG KEBANGGAAN LU!! HISHH DAH LA..." Batin rean yang terus memaki si pangeran mahkota.

'Eh bentar. Ngomong-ngomong soal burung. Seberapa gede miliknya ya? Orang tubuhnya aja Segede itu. Lah bentar... KOK GUE MALAH MIKIR GITU SIH!!!"

Oke kita tinggalkan rean beserta pikiran rondomnya itu. Haishh...

.........

"Rean kau kemana saja?" Oke sekarang mood rean itu sedang tidak baik. Rasanya dia mulai risih dengan mahluk satu ini.

"Layri bisa kau diam?" Layri Orions teman sebangku rean yang bahkan baru bertemu beberapa jam yang lalu. Sudah terus menempeli rean.

"Ma-maaf..." Cicit layri. Rean mendesah panjang... Dia tidak tega melihat layri yang seperti anjing yang tidak diberi makan. Menurut rean sih itu imut, tapi berbanding kembali dengan tubuh besarnya itu.

"Hahhh sudah lah..." Rean kembali mengusap Surai merah milik layri.

"Hehe rean yang terbaik~" tanpa sadar rean tersenyum. Yang membuat layri juga ikut tersenyum. Sampai tiba satu mahluk yang tidak diundang tapi bukan jalang kung.

"Hai rean~"

Oke sekarang rean tambah pusing dengan kehadiran satu mahluk lainnya dan beberapa orang yang lain juga ikut muncul.

Alland, Rival, Rolland, Dan Ren. Mereka entah kenapa sudah duduk disebelah dan disamping rean.

'Ma kenapa aku harus berurusan dengan para protagonis ini!! Hiks hidupku yang tenang... Sayonara~" batin rean.

(Author: Turut berduka rean

Rean: Author jahat! Hiks padahal kan alur novelnya bukan kek gini...

Author: dah nasib lu. Terima aja dah. Masih mending Harem lu cuma beberapa, dari pada shopia. Emangnya lu mau kayak shopia. Yang haremnya ada 14 itu?

Rean: nggak makasih :) )

........

Tok tok tok

"Masuk saja!"

Setelah diberi ijin dari dalam. Rean pun langsung membuka pintu ruangan itu dengan ragu. Sebenarnya dia takut langsung di eksekusi ditempat.

"Permisi." Pada akhirnya rean pun masuk kedalam ruangan itu.

"Tutup pintunya." Ucap orang itu namun pandangan nya masih saja kearah buku yang dibacanya.

"A-ah ya!" Rean pun segera menutup pintu yang tepat ada dibelakangnya.

Setelah beberapa saat kemudian, rean berbalik dan terpesona dengan desain dari ruangan itu.

'Andai aku juga seorang putra mahkota. Hahh enak kali ya. Tapi..." Rean juga tampak terpesona saat melihat sosok yang masih sibuk membaca itu.

"Kau terpesona ya?" Rean segera tersadar, jujur saja dia merasa malu karena ketahuan.

Sosok itu kemudian menutup buku yang tadi dia baca kemudian menatap intens rean yang wajahnya sudah Semerah tomat itu.

Characters don't matterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang