.........
"Rean." Zekki mendongak keatas. Dia langsung berlari kedalam kediaman pribadi milik kakaknya. Persetan dengan sopan santun!
"Ck!" Saat berniat untuk mengejar zekki mendadak ibundanya berkata sesuatu.
"Jangan hentikan dia. Sekarang ibunda ingin bicara dengan mu. Dan ini mengenai kekaisaran Leonard. Serta ada hubungannya juga dengan kau yang menculik tunangan dari pangeran mahkota mereka." Pada akhirnya Casey pasrah dan mengikuti ibunya.
Jujur saja, dia tidak bisa menandingi kekuatan cahaya dari keluarga Leonard. Apa lagi dibantu dengan keluarga lainnya.
Memikirkan itu tentu saja membuat Casey kesal.
..........
"APA IBUNDA GILA!! MANA MUNGKIN AKU MENYERAHKAN DIRIKU KE KAISAR LEONARD!!" Demons yang kesal pun berniat untuk meninggalkan ruangan. Tapi langkahnya terhenti saat ibundanya kembali berbicara.
"Ini demi kebaikanmu Demons!! Selama ini kau selalu berbuat seenaknya dan merugikan seluruh anggota kerajaan ini!! Dosamu sudah terlalu banyak. Bukankah kau bilang kau mencintai rean? Maka kau harus melakukan ini sebagai bukti bahwa kau mencintai nya! Apa kau pikir ibunda mu ini sanggup melihat kematian anaknya sendiri? Tidak Casey... Hiks ibunda hanya ingin hiks kau hiks bisa menghapus seluruh dosamu Demons hiks." Pada akhirnya ibundanya menangis.
Sekarang Casey tengah bingung. Disatu sisi dia tidak ingin meninggalkan pujaan hatinya tapi disisi lainnya, dia tidak bisa menolak perkataan ibundanya karena Casey yang asli.
Pada akhirnya Casey meninggalkan ruangan itu meninggalkan seorang wanita yang tengah menangis.
........
"Sedang apa kau kesini hah!" Teriak zekki saat Casey masuk kedalam ruangan tempat dia mengurung rean.
"Aku hanya ingin mengucapkan sesuatu sebelum pergi." Casey berjongkok dan menyentuh pipi rean. Dia tidak ingin berpisah kembali dengan pujaan hatinya tapi, Demons yang asli masih mengendalikan dirinya.
"Maaf sudah mengurungmu disini selama beberapa hari. Maaf juga karena waktu itu aku membunuhmu. Aku sangat mencintaimu dan aku tidak ingin berpisah darimu. Kau tahu, waktu aku membunuhmu aku juga dalam keadaan sekarat. Karena bertarung dengan pembunuh yang berniat membunuhmu karena perintah tuannya. Jadi meski kau dibunuh atau tidak nya olehku, kau tetap akan mati. Maafkan aku Rean. Aku sangat mencintaimu. Terimakasih karena sudah menolongku waktu itu." Rean tertegun saat Demons menunjukkan senyum aslinya entah kenapa air matanya kini berhasil turun.
"Dan zekki, kumohon jaga rean. Jangan sampai dia terluka. Maaf sudah menjadi kakak yang buruk untukmu." Ucap Demons.
"Memangnya kau mau kemana brengsek!!" Zekki menarik kerah baju Demons. Air matanya kini sudah mengalir, entah kenapa dia merasa kakaknya ini akan bertindak gegabah.
"Maaf." Hanya itu yang bisa terucap dibibir nya. Demons yang asli mengendalikan semua tindakannya, dia hanya bisa mengendalikan pikiran nya.
Zekki menangis, dia juga tidak tahu kenapa dia menangis.
"Apa kau tahu, selama ini aku selalu berjuang agar bisa menjadi adik yang baik untuk mu. Tapi sekarang kau bertindak seenaknya. Apa kau tidak tahu perasaan ku hah!!?" Ucap zekki diiringi dengan isakan nya.
"Ini perintah dari ibunda. Maaf zekki, rean aku harus segera pergi. Dan rean kau bisa kembali ke kediaman mu." Demons bangkit dan berjalan kearah luar.
Rean melihat kearah zekki. Dia tahu, meskipun mereka tidak pernah akrab. Zekki maupun Casey saling menyayangi dan melindungi.
Tapi dia masih belum paham dengan ucapan Casey. Oke bukankah sudah dibilang berkali-kali kalau rean itu tidak terlalu pintar dalam memahami setiap perkataan ataupun apapun?
...........
"Nak syukurlah kau baik-baik saja." Sesampainya dikediaman nya. Rean langsung dipeluk oleh ibundanya. Rean kembali menggunakan sihir teleportasi milik zekki setelah zekki kembali tenang.
"Apa kaisar Demons melakukan apapun kepada mu?" Tanya Ibunda nya hawatir.
"Tidak ibu. Kaisar Demons tidak melakukan apapun kepadaku. Aku hanya dikurung saja." Ucap Rean mencoba menenangkan ibundanya.
"Syukurlah kalau begitu."
.........
Keesokan harinya, rean terpaksa bangun dari tidurnya karena teman-teman nya yang datang berkunjung. Semalam dia ditempeli oleh ibundanya yang hawatir terus dan mungkin ibunda lebih overprotektif terhadap dirinya.
"Rean! Hiks syukurlah kalau kau baik-baik saja. Hiks kau tahu kami semua sangat menghawatirkan mu." Ucap Ren. Saat ini teman-teman rean tengah berkumpul di kamar pribadi Rean.
"Maafkan aku sudah membikin kalian hawatir." Ucap Rean. Tapi sekarang rean agak aneh karena Xafier, Rival, Alland dan Rolland tidak ada bersama mereka.
"Oh ya dimana 4 orang lainnya?" Tanya rean karena kepo aja.
"Apa kau tidak tau? Kemarin kaisar Demons menyerahkan dirinya ke kekaisaran Leonard. Dan hari ini adalah hari dimana kaisar Demons akan di eksekusi mati." Mata rean seketika melebar.
Apa ini yang dimaksud oleh Casey?
"Apa kau yakin?" Tanya rean untuk memastikan.
"Iya sebentar lagi akan tiba saat eksekusi nya Demons." Ucap Ren.
"Hantar kan aku ke kekaisaran." Gibra yang mengerti maksud rean pun agak kesal sekarang
"Jangan gegabah rean!" Ucap Gibra. Namun tidak rean gubris. Dia hanya ingin segera pergi kearah kekaisaran.
"Jika kalian tidak mau. Maka aku akan pergi sendiri." Ucap Rean lalu bangkit meninggalkan kasurnya.
"Tunggu! Biar aku yang menghantarkan mu." Ucap Jallfaen. Dia memang memiliki pemikiran yang sama dengan Gibra. Tapi dia tidak ingin miliknya harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk si Demons sialan itu.
...........
Izin promosi
Yang suka tipe uke tapi dulu nya seme ayo merapat!
Cerita ini juga mengandung unsur Harem ya. Karena aku suka aja Awokawok!
Ya siapa tahu ada yang suka.
Jangan lupa mampir 😘
.....
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Characters don't matter
RomanceBxB jangan sampai salah lapak. Ngerti? ___ Rean seorang pegawai toko buku umum yang masih magang tanpa sengaja menemukan sebuah buku yang tergeletak berdebu disudut rak tertinggi. Karena merasa cerita didalam buku itu menarik, akhirnya rean memutus...