Bab 17

9.5K 839 14
                                    

........

"Kalian sudah sampai. Duke Devian dan ducess Devian." Rean seketika mengalihkan pandangannya kearah seorang wanita dewasa dengan telinga panjang yang menjadi ciri khas klan Elf.

"Kakak!" Rean seketika bingung. Apa wanita dewasa didepannya ini adalah kakak ibundanya? Hadeh dia bahkan tidak merasa kalau kedua orang ini mirip. Soalnya surainya dan manik matanya sangat berbeda.

Sang Duke yang melihat anaknya seperti kebingungan pun akhirnya berbicara.

"Wanita itu adalah Ratu Riza Elfy Leonard. Ibunda mu dan yang mulia ratu sudah seperti kakak dan adik meski berbeda keluarga." Rean mengangguk paham setelah ayahnya menjelaskan itu.

"Kakak, adik!" Tiba-tiba muncul seorang wanita dewasa lagi dan memeluk ratu serta ibunda rean.

Sekarang rean kembali melirik kearah ayahnya seakan meminta penjelasan lagi.

"Dia Viona Elfy Leonard. Selir utama kaisar. Ibu dari sahabatmu Rival Leonard. Dan dia adik dari ratu, dia juga menganggap ibumu sebagai adiknya." Rean kembali mengangguk.

"Maaf yang mulia. Kaisar sudah menunggu." Ucap bawah dari yang mulia ratu Riza. Lalu dibalas anggukan kecil oleh ratu.

"Baiklah. Kami akan segera kesana."

.........

"Lama tidak bertemu. Kakak..." Ayuna langsung mengalihkan pandangannya kearah seorang wanita dewasa dengan Surai oranye dan manik hijaunya.

"Celsa!" Ayuna langsung memeluk wanita dewasa itu. Mereka nampak sedang melepaskan rindu satu sama lain. Oke sekarang rean bingung, sekarang dia tidak melirik kearah ayahnya karena dia tahu siapa itu.

Celsa Elfy Ferdinand, ibu dari Alland dan Rolland. Dia tahu karena si celsa pernah muncul pada bagian saat keluarga Ferdinand runtuh diakibatkan Alland yang menjadi gila dan Rolland yang selalu mengurung diri dikamar.

Hanya karena cinta mereka ditolak oleh protagonis wanita. Celsa mengutuk protagonis agar jikalau mempunyai anak. Anak nya itu akan jadi pembangkang dan menghancurkan keluarga nya sendiri.

Namun Celsa langsung dieksekusi mati setelah mengucapkan itu. Dia dieksekusi karena kesalahan yang sama sekali bukan dia yang buat.

Pada akhirnya, Alland dan Rolland menjadi hidup sebagai rakyat biasa karena kehancuran keluarganya dan kematian orang tuanya hanya karena mereka.

Sekarang rean menjadi sedih karena wanita yang sedang memeluk ibunya. Takdirnya adalah mati, apa rean bisa mengubahnya?

"Ayuna, lama tidak bertemu." Ucap seorang wanita dewasa bersurai abu-abu dengan manik merahnya yang terkesan tegas.

"Seron, lama tidak bertemu juga." Ucap Ayuna sembari tersenyum.

"Hai ayun! Apa kau masih ingat aku?" Ucap seorang wanita dengan surai ungu bergelombang.

"Hyuna mana mungkin aku melupakanmu. Kau adalah sahabat terbaik ku dari dulu." Ucap Ayuna sembari memeluk sahabatnya itu.

"Kalian jahat! Kok aku dilupakan?" Seketika mereka menoleh kearah wanita dewasa namun terkesan seperti masih remaja.

"Fifi mana mungkin kami melupakan mu." Ucap Viona.

.....

Rean terjebak disini, dirinya terjebak diantara para ibu ini. Hadehh rasanya mau kabur.

"Wah calon menantu manis sekali." Celetuk Fifi tanpa sadar. Yang tentu saja dihadiahi tatapan heran oleh rean.

"Calon menantu?"

"Ayun apa kau belum memberi tahu nak rean?" Ucap Fifi sembari menatap ayuna yang sibuk nyemil. "Bewitahu apwa?"

"Habiskan dulu cemilan yang ada dimulut mu." Ucap Riza. Beberapa saat kemudian ayuna langsung menelan cemilannya saat selesai mengunyah.

"Beritahu apa?" Ucapnya kembali.

'Hadehh pantesan." Batin mereka semua minus rean yang emang nggak ngarti apa-apa.

........

"Kalau begitu kami pamit dulu. Terimakasih sudah menjamu kami." Ucap Duke Devian. Sekarang mereka ingin pulang karena langit yang sudah mulai menggelap.

Mereka harus pulang karena masih banyak kerjaan di mansion. Jadinya terpaksa harus pulang.

"Tidak apa-apa tuan Duke. Hati-hati dijalan." Ucap sang kaisar dibalas anggukan oleh Duke Devian.

"Rean sayang. Siapkan dirimu untuk 2 Minggu kedepan ya?" Ucap sang ratu sembari mengusap lembut Surai rean.

"Emangnya untuk apa?" Tanya rean yang penasaran.

"Loh kan 2 minggu lagi adalah upacara pertunangan mu." Ucap sang ratu yang kemudian menatap kearah Ayuna yang sedang mengalihkan pandangannya kearah lain.

'hadehh." Batin mereka

"Oh pertunangan..." Sepertinya rean belum sadar :)

10%
25%
40%
55%
70%
95%
99%
100%

"APA PERTUNANGAN!!!"

.........


"Dia tertidur?"

Saat ini mereka (keluarga rean) sedang dalam perjalanan menuju kearah mansion milik mereka.

Tapi karena kelelahan rean tertidur dipangkuan ibundanya. "Ya mungkin dia lelah habis berteriak. Hahh ini salahku sih."

"Itu bukan cuma salahmu. Rean pasti terkejut karena tiba-tiba saja dia akan bertunangan. Jadi jangan hawatir." Ucap sang Duke yang dihadiahi tatapan tidak percaya oleh istrinya.

"Sepertinya kau yang hawatir. Kau terlalu posesif, putra kita juga pasti suatu hari akan menjadi milik orang lain. Dan jangan pernah memusuhi calon milik rean ngerti! Atau tidur diluar!" Sang Duke hanya bisa mengangguk.

Dari mana istrinya tahu ya? Kan serem jika istrinya itu marah hihhh. Apalagi disuruh tidur diluar! Tentu saja lebih baik Duke mengiyakan perkataan istrinya daripada tidur diluar.

.........



Slide Story:

?: Tor kapan nih aku bisa ketemu ayang?

Kaisar: iya nih? Kapan.

Author: ya nanti. Dan lu si Demons, lu juga bentar lagi ketemu Ama rean. Tapi jadi kasihan aku Ama ayang rean v^v

Rean: hihh tor gue bukan ayang lu!

Author: rean jahat T^T

All: najis -_-

To be continued

Characters don't matterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang