26. -Coklat Hangat-

9 1 0
                                    

Dira tidak peduli jika bunda Kirana memanggilnya.

Dira terburu-buru keluar rumah untuk segera ke stasiun bus mengambil tasnya yang ketinggalan.

"Semoga gak diambil orang tas gue" Batin Dira yang berdoa tasnya masih aman-aman saja di stasiun bus itu.

Baru saja membuka pintu, Dira terbelalak kaget dengan seseorang yang ada di hadapannya sekarang.

Dira diam sesaat seakan mematung, orang itu pun bersuara menyadarkan Dira.

"Tas lo"

"Ma... makasih" Balas Dira gugup mengambil tas tersebut.

Bagaimana tidak Dira terkejut, karena yang di hadapannya sekarang telah berdiri cowok yang akhir ini ingin Dira jauhi.

"Eh ada Nathan, kenapa gak disuruh masuk Dir" Ucap bunda yang menghampiri mereka berdua dengan gelas di tangannya.

"Astaga bundaaa kenapa harus nongol sih?!"

"Ayo masuk nak, bunda habis buatin coklat hangat tadi" Ujar bunda menunjukkan gelas yang ternyata berisi coklat hangat tersebut.

"Makasih tante, gak usah repot-repot saya mau langsung pulang aja, cuman anterin tas Dira tadi" Tolak Nathan dengan sopan.

"Masuk dulu minum coklat hangatnya, masih gerimis itu lho kok buru-buru pulang" Ucap bunda yang membuat Nathan jadi merasa tidak enak jika menolak.

"Masuk dulu ya, bunda ambilkan coklat hangat buat kamu"

"Emm iya tante"

"Mampus gue! Kenapa lo gak tolak aja sih?!"

_____---_____

Dira mengumpati dirinya sendiri sedari tadi.

"Kenapa itu tas pakai ketinggalan segala sih, kalau gak ketinggalan pasti gak kayak gini ceritanya"

Dira terus saja menyesali dirinya di dalam kamar mandi.

Dira meninggalkan Nathan sendirian di ruang tamu saat Nathan sedang mengobrol bersama bunda.

"Itu orang juga kenapa pakai balikin ke rumah segala"

Setelah Dira puas menyesali perbuatan cerobohnya, Dira akhirnya menuju ruang tamu takut diomeli bunda karena lama di kamar mandi.

"Lama banget kamu Dir, sampai dingin nih coklatnya" Ucap bunda saat Dira baru saja duduk di sofa.

"Sekalian sampai beku aja tuh bun"

"Buruan diminum coklatnya tadi bunda nawarin coklat hangat malah lari gak dengar bunda" Ujar bunda kini mulai mengomel.

Dira pun meminum coklat hangat tersebut.

"Bunda bohong, masih hangat nih coklatnya"

"Kalian sudah pacaran?"

Uhuk... Uhukk...

Dira tersedak seketika saat bunda menanyakan hal tersebut.

Bunda segera mengambil tisu untuk Dira.

"Kamu sih Dir, minum itu pelan-pelan" Ujar bunda.

Suasana tiba-tiba hening. Tidak ada yang berbicara lagi.

Bunda Kirana seakan-akan menunggu jawaban dari pertanyaan yang ia katakan tadi.

"Kalian sudah pacaran?" Tanya bunda sekali lagi menatap mereka berdua.

Baik Dira maupun Nathan sama-sama tidak menjawab.

LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang