"Bagaimana pak, mengapa anak saya belum ditemukan juga?"
"Sudah tiga hari ini pak"
"Kerjaan kalian itu tidak becus!!"
Amarah ayah Bagas muncul ketika mereka kembali ke rumah Bagas untuk memberitahu bahwa mereka belum menemukan Bagas.
"Maaf pak, kami belum bisa menemukan anak bapak"
"Tanda-tanda kehilangan anak bapak di sungai itu tidak ada sama sekali pak" Ucap salah satu tim SAR dengan terpaksa terlihat tidak tenang karena takut melihat ayah Bagas matanya nyalang menatap dia.
"Sudah jelas anak saya jatuh di sana, kalian saja yang tidak becus mencari anak saya. Anak saya harus segera ditemukan!!"
"Sabar ya om, Bagas pasti ketemu, Bagas pasti kembali om" Ucap Soni berusaha menenangkan ayah Bagas.
"Iya pak, anak bapak pasti akan segera ditemukan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penelusuran"
_____---_____
"Lo gak dingin, Dir?"
"Dikit aja sih"
Nathan pulang mengantarkan Dira dengan motornya. Ditengah hujan yang masih mengguyur kota, mereka berdua masih setia berada di atas motor membelah jalanan untuk pulang ke rumah.
Jas hujan dikenakan mereka sebagai pelindung agar tidak basah kehujanan.
Hujan yang semula deras kini berubah menjadi rintik-rintik gerimis.
Nathan memelankan laju kendaraan motornya sebab ia kembali membuka suara untuk berbicara pada Dira.
"Gue nanti ikut cari Bagas lagi ya"
"Jam sepuluh nanti? Besok sekolah kak!" Dira sungguh heran karena ketekatan Nathan membantu mencari Bagas padahal Bagas bukanlah teman dekatnya.
"Ya gak masalah, gue masih pengen bantu cari"
"Memangnya kakak gak capek? Nanti kalau kakak ikut cari lagi pulangnya jam berapa kak?!"
"Palingan subuh" Nathan mengucapkannya dengan santai namun Dira tiba-tiba memukul bahu Nathan dengan cukup keras.
Plak!
"Aduh, sakit Dir" Nathan mengusap bahu kanannya.
"Masih yakin mau ikut? Kasihan lho kakak nyariin dari tadi pagi" Ucap Dira yang sangat perhatian pada Nathan.
"Gapapa, Dir. Gue emang mau bantu"
"Kasihan sama bokapnya, udah berharap Bagas ketemu. Udah tiga hari ini belum sama sekali tanda dari dia, jadi gue mau bantu sampai ketemu, Dir"
Nathan mengucapkan itu dengan bersungguh-sungguh.
Dira makin kagum dengan sifat Nathan yang suka menolong. Tapi ia masih khawatir dengan Nathan.
_____---_____
Mereka sudah sampai di rumah Dira. Rintik hujan sudah mereda sekitar lima menit yang lalu.
Aroma tanah yang khas setelah hujan jelas terhirup nyaman di organ pernapasan.
Dira dan Nathan turun dari motor dan segera melepas jas hujan mereka. Dira dengan jas hujan berwarna merah muda dan Nathan berwarna biru.
"Gue pulang dulu, habis itu mau lanjut cari Bagas" Pamit Nathan.
"Hati-hati ya kak"
"Iya, Dira"
"Yakin, kak, lanjut nyari?"
"Yakin, Dir"
"Beneran?" Tanya Dira tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Library
Fiksi RemajaMenceritakan tentang cewek dengan segala kelakuan randomnya dan mood yang selalu berubah-ubah. Namanya Dira, lengkapnya, Anindira Wijaya. Permasalahan kisah hidup Dira seperti suku-suku yang ada di Indonesia, beragam. Mulai dari keluarga, persahaba...