28. -Pangeran Cilok-

11 1 0
                                        

"Naik, gue gendong pulang ke rumah lo"

Dira terdiam sejenak meresapi perkataan Nathan barusan.

"Ayo naik!"

Dira tak tau harus berbuat apa lagi, akhirnya menuruti perkataan Nathan.

Setelah Dira naik ke punggung Nathan, Nathan pun berdiri menggendong Dira pulang ke rumahnya.

"Bertahan sebentar Dir, jangan pingsan dulu"

Dira mengangguk lemah.

"Untung gue belum pulang duluan tadi. Kalau enggak, pasti lo udah pingsan dan diculik sama preman di gang ini"

Perkataan Nathan membuat Dira tersenyum malu. Tidak terbayangkan jika dia yang malah hilang diculik oleh preman.

Dira diam saja membiarkan Nathan menggendong tubuhnya sampai ke rumah nanti.

Dira sibuk mengatur degup jantungnya saat ini. Bagaimana tidak, baru pertama kali Dira sedekat ini dengan Nathan.

Mimpi apa Dira semalam hingga sekarang ini dia bisa digendong oleh Nathan.

"Gue gak berat kan kak?" Tanya Dira yang merasa tak enak.

"Enggak kok"

"Makasih kak"

Dira tidak bisa berkata-kata lagi. Dira merasa getaran cinta itu muncul, kembali.

Dira sejenak melupakan rasa sakit di kepalanya. Kini berubah menjadi rasa bahagia dimana jantungnya saat ini tengah berpesta.

Dira memejamkan matanya sambil berbicara dalam hatinya "Gue harap rumah gue masih jauh lagi"

_____---_____

Dira tidak sadar bahwa ia tertidur dipunggung Nathan.

Bunda Kirana baru saja ingin menjemput Dira namun tidak jadi sebab Nathan sudah membawa Dira pulang. Ralat, menggendongnya.

"Astaga Dira, kenapa dia?" Tanya bunda panik.

"Dira tadi saya temuin di jalan duduk sendirian kepalanya sakit bun, saya gendong aja bantu dia pulang. Ini sampai ketiduran dia"

"Dira, Dira, ngerepotin aja, makasih ya nak Nathan"

"Sama-sama bun, gak ngerepotin kok"

Bunda terlihat senang melihat Dira digendong oleh Nathan seperti ini. Bunda ini, malah senang lihat anaknya lagi sakit.

"Ayo masuk nak, kasihan kamu capek gendong Dira yang berat" Bunda membuka pintu mempersilahkan Nathan masuk yang masih menggendong Dira di punggungnya.

"Gak berat kok bun" Ujar Nathan yang terlihat biasa saja. Padahal Nathan sudah berjalan kaki sambil menggendong Dira sampai rumah dan tidak terlihat kelelahan.

Nathan pun pelan-pelan menurunkan Dira dan membaringkannya di sofa saat bunda meletakkan bantal disana.

Dira terlihat masih tertidur pulas.

"Tunggu sebentar ya, bunda ambilkan air minum dulu" Bunda segera ke dapur untuk membawakan Nathan air minum.

Nathan menunggu sambil memperhatikan Dira yang tengah tertidur pulas disofa.

Nathan mengambil selimut di samping sofa itu lalu menyelimuti tubuh Dira agar ia hangat.

Tak lama terdengar suara motor di halaman rumah Dira. Bunda masih sibuk menyiapkan air di dapur, jadi Nathanlah yang membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

Saat membukakan pintu, terlihat Dimas sedang melepaskan helm yang baru saja turun dari motornya.

Dimas yang melihat Nathan berada di teras rumah Dira kini terkejut. Mengapa Nathan bisa disini?

LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang