"Sorry kak, gue masuk ke kamar lo, gue cuman mau jengukin kok, tadi nenek suruh gue masuk aja, ya gue masuk" Ucap Dira menjelaskan.
Nathan hanya tersenyum lalu mengambil posisi duduk.
"Gak perlu kompres juga kali, ngerepotin banget" Ujar Nathan.
"Enggak kok kak, gue cuman ganti aja kainnya udah hangat tadi" Ujar Dira.
"Thanks udah ke sini" Ucap Nathan
"Ini kak, gue bawakan buah alpukat kesukaan lo" Ucap Dira menyodorkan kantong plastik tersebut yang ternyata berisi buah alpukat.
"Lo tau dari mana gue suka alpukat" Tanya Nathan.
"Dari... Kak Rehan, dia yang bilangin" Ujar Dira.
"Tapi gue gak boleh makan yang kayak gini dulu" Ucap Nathan membuat Dira cemberut.
"Waktu gue udah sembuh, nanti gue makan" Ucap Nathan akhirnya membuat Dira lega.
Pintu kamar dibukakan oleh nenek.
"Neng Dira, tehnya udah jadi, sebentar nenek ambilkan" Ucap nenek.
"Eh jadi ngerepotin nek" Ucap Dira sedikit sungkan.
"Gak apa-apa, nenek ambilkan dulu ya" Ucap nenek.
"Dira aja yang ambilkan nek, gue ambilin teh dulu ya kak" Ujar Dira lalu pergi mengikuti nenek ke dapur.
_____---_____
Dira datang membawakan nampan berisi semangkuk bubur, segelas air putih dan secangkir teh hangat buatan nenek.
"Kata nenek, kakak waktunya minum obat, jadi makan dulu" Ucap Dira meletakkan nampan tersebut di atas nakas.
"Sini gue suapin"
"Hah? Gak usah, gue bisa sendiri" Ujar Nathan.
"Lo masih kelihatan lemah kak, angkat sendok aja pasti lo gak mampu nih" Ujar Dira.
"Enak aja, gak segitunya kali" Ucap Nathan.
"Padahal ya, kata nenek, kalo lo lagi sakit tu bakalan minta bubur ayam terus minta disuapin" Ucap Dira membuat Nathan terkejut malu.
Nathan mulai mengumpat neneknya dalam hati sebab telah mempermalukannya, seperti anak kecil saja.
"Gue juga pasti gabut gak ada kerjaan di sini nungguin lo makan" Ucap Dira.
"Ya udah, terserah deh apa lo mau" Ujar Nathan pasrah akan terlihat seperti anak kecil yang disuapi ibunya.
Dira pun mulai memasukkan bubur itu ke mulut Nathan, sebelumnya Dira tiup dulu dong, masih panas, nanti melepuh tuh lidah Nathan.
"Cewek kalau gak ada kerjaan segabut ini ya? Nyuapin orang segala" Ujar Nathan.
"Ya enggak lah" Ucap Dira masih menyuapi Nathan.
"Lo sendiri juga mau kali" Batin Dira
"Ponsel gue mati lagi, habis daya"
"Ini nih yang buat gue gak nonton pertandingan basket, untung lo gak tanding, mau sorakin siapa gue disana" Ucap Dira.
"Rehan gak mau lo sorakin? Dia kan teman lo juga" Ujar Nathan sambil mengunyah bubur.
"Males dahh Lily udah sorakin dia paling semangat tuh" Ujar Dira.
"Masih dia kejar si Rehan?" Tanya Nathan.
"Masih"
Nathan pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Perjuangan Lily untuk mendapatkan Rehan tidak ada hentinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Library
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang cewek dengan segala kelakuan randomnya dan mood yang selalu berubah-ubah. Namanya Dira, lengkapnya, Anindira Wijaya. Permasalahan kisah hidup Dira seperti suku-suku yang ada di Indonesia, beragam. Mulai dari keluarga, persahaba...