21. -Ada Apa dengan Nathan?-

8 3 0
                                    

"Dira pamit dulu bun" Ucap Dira menyalami bunda yang tengah sarapan.

"Gak sarapan dulu?" Tanya bunda masih mengunyah roti.

"Enggak usah bun, nanti aja di sekolah" Ujar Dira.

"Ini bekalnya jangan lupa dibawa, dihabisin ya" Ucap bunda Kirana menyodorkan kotak bekal untuk Dira.

"Iya bunda, Dira sekolah dulu ya"

"Iya hati-hati"

Dira memasangkan sepatu di teras depan.

Saat mengikat tali sepatunya, Dira tersenyum gembira melihat Nathan dengan sepedanya.

Dira melambaikan tangan dengan senyum khasnya, yaitu senyum pepsodent.

"Kak Nathan!"

Namun semua berlalu begitu saja.

Nathan dengan wajah datarnya melewati rumah Dira. Sangat fokus mengayuh sepedanya. Tanpa sedikitpun memandang ke arah Dira.

"Mungkin dia gak dengar"

_____---_____

Hari ini Lily belum masuk sekolah juga. Huhhh Dira jadi rindu padanya.

"Eh Dir, Lily belum masuk juga?" Tanya Dimas menghampiri Dira yang tengah meletakkan buku-buku di atas mejanya.

"Iya, gue belum tau kabarnya sampai sekarang" Ucap Dira.

"Robin juga sama Dir, udah centang dua tapi tetap aja gak dia baca" Ujar Dimas.

"Rencananya nanti malam gue sama bunda mau ke rumah sakit jengukin om Galih, lo mau ikut?" Tanya Dira.

"Gue gak bisa Dir malam ini, soalnya ada acara keluarga" Ucap Dimas.

"Ohh gak apa-apa"

"Maaf nih ya, bukannya gak mau tapi gak enakan juga kalau gue gak ikut di acara keluarga nanti malam" Ucap Dimas menjelaskan.

"Ya udah kalau gitu, gue sama bunda aja"

"Iya Dir, titip salam ya sama Lily, cepat sekolah jangan sedih-sedih mulu"

_____---_____

Dira makan sendirian di kantin tanpa Lily disampingnya yang selalu meminta traktiran.

Bakso yang Dira makan sudah habis, sekarang ia tengah mengaduk-aduk sedotan di gelas teh es yang tersisa setengah.

Dira menatap gelas tersebut dengan tatapan hampa. Mengapa hari-harinya sekarang terasa membosankan??

Pandangan Dira pun beralih ke arah lain. Tampak Nathan baru saja masuk ke kantin sambil membawa salah satu buku yang mungkin itu adalah buku perpustakaan.

Dira bangkit dari tempat duduknya, buru-buru menghampiri Nathan.

"Kak Nathan!"

Saat Nathan menoleh ke sumber suara, ia pun membuang mukanya lalu segera pergi dari kantin.

Dira yang beberapa langkah lagi mendekati Nathan, kini terhenti.

Ada apa dengan Nathan??

Sungguh membingungkan. Nathan terlihat ingin menjauh dari Dira. Perasaan ini yang membuat hatinya terasa pedih.

Bagaimana tidak? Yang mulanya Dira setiap pagi berangkat sekolah bersama Nathan, kini tidak.

Nathan yang selalu menunggu Dira di parkiran untuk pulang bersama, kini tidak lagi.

Lagi-lagi, ada apa dengannya? Ada apa dengan Nathan??

_____---_____

Dira dengan langkah gontainya masuk ke Wijaya Cafe.

LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang