Translate: Nancy
Edit : Sae
Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar
Selamat Membaca. 😊
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
Di malam harinya, Bai Luoyin menerima telepon dari seorang Komandan tepat ketika ia hendak tidur.
"Xiao Bai, Pasukan lintas udara akan mengadakan perjamuan untuk selamatan besok, Anda harus hadir di sana!"
Sambil sedikit menarik salah satu sisi bibirnya ke belakang seakan berkontemplasi, Bai Luoyin terdiam sejenak lalu bertanya, "Apakah di pangkalan militer atau di tempat lain?"
"Acara ini diadakan di ruang perjamuan di lantai lima International Conference and Exhibition Centre. Saya sampaikan kepada Anda, jamuan makan malam sudah dipesan, jadi jangan repot-repot mencari alasan untuk tidak datang. Banyak anak muda yang ingin sekali keluar dan berjalan-jalan, tetapi Anda, justru tidak berpartisipasi dalam kegiatan apa pun selain pelatihan. Jika sudah begini, apakah saya harus memberikan pujian atau malah memberikan hukuman?"
"Baiklah. Saya akan pergi, oke? " Nada bicara Bai Luoyin terdengar seperti orang yang tidak berdaya ketika dia merespon.
Suara tawa yang renyah terdengar dari seberang telepon, "Sebagai Wakil Komandan, Anda harus lebih sering berinteraksi dengan anggota baru untuk menjalin ikatan dengan mereka. Meskipun gengsi perlu dibangun, namun tidak perlu berlebihan. Beberapa anggota baru cukup terintimidasi oleh Anda sampai-sampai mereka bahkan tidak berani mengangkat kepala ketika melihat Anda."
Saat mendengarkan hal tersebut, alis Bai Luoyin berkerut, dan sedikit mengernyit."Bukankah itu terlalu berlebihan?"
"Cobalah sesekali melihat diri Anda melalui cermin!"
Meskipun enggan, Bai Luoyin akhirnya memberanikan diri berdiri di depan cermin.
Lagi-lagi, sang inspektur menasihatinya, "Jangan lupa untuk mengenakan seragam militer Anda, beberapa pemimpin yang lebih tinggi akan hadir saat jamuan makan dimulai dan ketahuilah bahwa mereka ingin mengambil foto sebagai kenang-kenangan."
"Baiklah, Saya paham."
Setelah sambungan telepon diakhiri, Bai Luoyin mengamati wajahnya dengan seksama di depan cermin dan dalam hati bergumam sendiri.
Apa wajahku sebegitu menyeramkannya dimata yang lain?
Sebagai bentuk perubahan dirinya agar terlihat ramah, Bai Luoyin memutuskan untuk memotong jambang dan kumisnya setelah mandi.
Saat dia sedang mengoleskan krim cukur ke wajahnya, dia mendengar suara ketukan di pintu.
"Siapa?"
"Pak, Ini saya." Suara Liu Chong terdengar dari balik pintu.
Ketika Bai Luoyin membuka pintunya, dia melihat Liu Chong yang mengenakan mantel tebal berlapis kapas seputih salju membalut sekujur tubuhnya.
"Ada Apa? " tanya Bai Luoyin dengan cuek.
Tanpa mengalihkan pandangannya, Liu Chong dengan sigap memberikan beberapa pakaian ke tangan Bai Luoyin. Lalu, dia berbalik dan berjalan menjauh menuju angin dingin malam tanpa sepatah katapun.
Bai Luoyin yang merasa terkejut dengan sikapnya yang seperti itu, menurunkan kepalanya untuk memperhatikan genggaman tangannya. Pakaian yang diserahkan kepadanya adalah pakaian dinas militer yang akan digunakan pada pesta besok hari. Dia telah menitipkan pakaiannya ini di laundry dan belum punya waktu untuk mengambilnya sampai detik ini, namun tak disangka, Liu Chong membawakan pakaian itu untuknya. Meskipun dia merasa tidak dalam mood untuk pergi keluar dan mengejarnya, namun dia merasakan sebuah kehangatan dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU ADDICTED BOOK 2 -KOBARAN GAIRAH YANG MENGGELORA
RomanceSejak kecil, Bai Luo Yin tinggal bersama ayahnya yang teledor namun penuh kasih sayang, yaitu Bai Han Qi, dan neneknya yang sakit. Saat ia berusia 16 tahun, ibu kandungnya Jiang Yuan menikah lagi. Suami barunya adalah seorang pejabat tinggi militer...