Translate: Nancy
Edit : Sae
Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar
Selamat Membaca. 😊
---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------
Gu Hai berangkat kerja pagi-pagi sekali. Ketika dia kembali untuk makan siang, Bai Luoyin masih tertidur lelap. Sarapan yang telah dia siapkan untuknya sebelum dia pergi tadi pagi ternyata belum disentuh. Oleh karena itu, Gu Hai tidak punya pilihan lain selain membuangnya dan menyiapkan makan siang yang baru.
Setelah itu, dia pergi ke kamar tidur untuk membangunkan Bai Luoyin, tetapi saat ia melihat Bai Luoyin yang masih tertidur lelap, ia kemudian berbaring tengkurap di sampingnya dan memandangi Bai Luoyin yang tengah tertidur selama hampir sepuluh menit. Dalam waktu itu, Gu Hai sama sekali tidak tega mengeluarkan suara.
Karena tidak ada pilihan lain, Gu Hai kemudian meninggalkan sebuah catatan kecil untuk Bai Luoyin, lalu dia mengunci rumah dan kembali bekerja.
Tiba-tiba saja, Gu Yang muncul tepat saat Gu Hai telah pergi. Penerbangan kembalinya ke Hong Kong adalah malam ini sehingga ia bermaksud untuk mengunjungi Gu Hai terlebih dahulu, sayangnya, keduanya tidak bisa bertemu. Sebenarnya yang terjadi adalah, saat Gu Hai berada di rumah, Gu Yang pergi mencarinya di tempat kerja. Kemudian ketika Gu Yang tiba di rumah Gu Hai, dia sudah pergi.
Gu Yang sendiri tidak berniat menelepon Gu Hai untuk menanyakan keberadaannya. Didalam batinnya, ia berpikir bahwa jika ia bisa melihatnya, maka ia tentu akan melihatnya. Jika dia tidak bisa melihatnya, maka itu juga tidak apa-apa.
Setelah melihat pintu depan rumah Gu Hai terkunci, Gu Yang terpaku dan berdiri di ambang pintunya untuk beberapa saat, sambil berpikir apakah masih perlu masuk ke dalam atau tidak. Padahal, dia sendiri memiliki kunci rumah itu karena Gu Hai telah memberikannya sejak lama. Tapi jika dilihat dari keadaannya, jelas tidak ada orang di rumah. Mengingat hal inilah, Gu Yang tidak tahu apa yang bisa dia lakukan meskipun dia masuk ke dalam.
Saat dia hendak berbalik untuk meninggalkan tempat itu, Gu Yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan.
Dia merasakan bahwa rumah tersebut tidaklah kosong. Dari dalam rumah,tercium sebuah aroma yang menandakan adanya kehidupan.
Akhirnya, Gu Yang membuka pintu dan masuk ke dalam.
Ketika memasuki ruangan tersebut, langsung tercium aroma makanan yang sangat lezat. Gu Yang mengambil catatan di atas meja kopi dan membaca apa yang tertulis di atasnya, "Makanannya masih hangat di dalam lemari, bisa langsung dimakan saat mau dimakan. Aku akan langsung pulang ke rumah setelah selesai bekerja, tetapi jika kau tidak bisa menunggu, kau bisa datang mencariku di tempat kerja."
Tentu saja, siapapun bisa langsung tahu bahwa sedang ada orang lain di dalam rumah.
Tampaknya adik laki-lakinya telah membuka hatinya untuk hubungan baru dalam hidupnya.
Setelah memperhatikan bahwa pintu kamar tidur tidak tertutup rapat, Gu Yang memutar gagang pintu dan perlahan-lahan masuk. Ada seseorang yang sedang tidur di ranjang dan seseorang ini terbungkus selimut seperti ulat sutera dalam kepompongnya, hanya memperlihatkan setengah kepalanya. Tercium aroma musky yang semerbak di seluruh kamar tidur. Berdasarkan aroma ini saja, pria mana pun pasti tahu persis apa yang sudah terjadi di sini tadi malam.
Ketika Gu Yang menyadari bahwa orang yang berada di tempat tidur itu adalah Bai Luoyin, tiba-tiba muncul perasaan yang tidak nyaman dan janggal di dalam hatinya.
Ketidaknyamanan seperti ini jelas berbeda dibandingkan dengan apa yang ia rasakan delapan tahun lalu ketika ia melihat mereka bersama. Saat itu, ia benar-benar benci pada mereka dari lubuk hatinya yang terdalam. Tapi sekarang, perasaannya hanya sebatas canggung. Saat tadi Gu Yang berdiri di luar rumah, dia merasa ada sesuatu di dalam rumah yang tidak ingin dilihatnya, tetapi dia justru tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk tetap masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU ADDICTED BOOK 2 -KOBARAN GAIRAH YANG MENGGELORA
RomanceSejak kecil, Bai Luo Yin tinggal bersama ayahnya yang teledor namun penuh kasih sayang, yaitu Bai Han Qi, dan neneknya yang sakit. Saat ia berusia 16 tahun, ibu kandungnya Jiang Yuan menikah lagi. Suami barunya adalah seorang pejabat tinggi militer...