CHAPTER 21 - AYO KALAHKAN AKU!

703 26 1
                                    

Translate: Nancy

Edit : Sae

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

Selamat Membaca. 😊

---------------------------------------❤🧡❤-------------------------------------

Keduanya tetap berada di atas sebidang tanah yang padat ini selama kurang lebih tiga hari. Sepanjang waktu itu, dua helikopter penyelamat sempat terbang dan berputar-putar pada ketinggian yang cukup rendah, namun sayangnya, tidak ada yang melihat mereka. Setelah itu, ketika semua makanan di dalam tas benar-benar sudah habis, Bai Luoyin mengambil keputusan cepat untuk meninggalkan daerah itu. Meskipun berisiko, namun hal itu lebih baik daripada menunggu maut mencengkeram mereka.

Ketika mereka pertama kali mencoba untuk pergi, mereka mengalami beberapa kemalangan. Untungnya, mereka berdua, sehingga ketika terjadi sesuatu, mereka dapat dengan cepat saling membantu. Setelah melewati area yang paling berbahaya, keadaan yang mereka hadapi kemudian menjadi lebih baik. Walaupun mereka melanjutkan perjalanan dengan kecepatan yang relatif lambat, namun semuanya berjalan lancar dan mereka tidak lagi terjebak dalam situasi lain yang berbahaya.

Demikianlah, keduanya saling merangkul satu sama lain saat mereka berjalan perlahan-lahan ke dalam lumpur menuju lokasi Gu Hai muncul.

Dalam waktu kurang lebih tiga hari, mereka akhirnya sampai di area tempat Gu Hai memarkir mobilnya. Namun sayangnya, bekas lubang tempat roda mobilnya terjebak terlihat masih ada di sana, namun mobilnya sendiri telah hilang.

Gu Hai mengertakkan giginya, ia semula mengira bahwa mereka akhirnya bisa bertahan melewati semua ini sampai akhir, namun, sepertinya, mereka harus bersusah payah sampai dua hari lagi.

Dengan tidak adanya makanan yang tersisa, mereka hanya mengandalkan air minum untuk bertahan hidup selama dua hari. Jika keberuntungan berpihak pada mereka, mereka bisa menangkap satu atau dua ekor binatang liar. Namun karena tidak ada kayu bakar kering yang ditemukan, mereka memakan sebagian besar kayu bakar mentah, jika tidak, mereka hanya memakan rumput liar atau kulit kayu.

"Tunggu sebentar, perutku sakit."

Bai Luoyin hendak berpaling ketika Gu Hai mencengkeramnya. "Tinggal lakukan di sini. Lagipula, kita benar-benar dikelilingi oleh rawa. Apa yang terjadi jika kau pergi terlalu jauh dan bertemu dengan marabahaya? Kalau itu terjadi, sudah terlambat bagiku untuk menyelamatkanmu."

"Aku lebih suka jatuh ke dalam rawa daripada harus BAB di depanmu! "

Gu Hai tertawa hingga giginya saling bergemeletuk, "Kau memang pemberani."

Bagaikan gumpalan asap, Bai Luoyin tiba-tiba menghilang dan meninggalkan Gu Hai yang menunggunya di tempat yang sama. Lima menit kemudian, dia tiba-tiba mendengar Bai Luoyin berteriak minta tolong dari jarak yang tidak terlalu jauh.

Sial.!

Begitu suara itu terdengar, Gu Hai langsung mempercepat langkahnya sehingga dua langkah tampak seperti tiga langkah. Sepanjang perjalanan, dia hampir terjebak di lubang lumpur dua kali karena dia tidak bisa melihat dengan jelas jalan di depannya. Sambil berlari, dia berteriak keras ke arah Bai Luoyin: "Jangan meronta-ronta! Cobalah untuk berbaring dan biarkan saja tubuhmu bersentuhan dengan permukaan pasir hisap."

Ketika dia tiba di tempat Bai Luoyin, Gu Hai tiba-tiba mendapati bahwa Bai Luoyin baik-baik saja, bahkan dia sedang duduk di tanah meskipun dengan wajah yang terlihat tertekan.

"Ada apa? " Gu Hai dengan cepat bertanya sambil menyeka keringat di dahinya.

Dengan menundukkan kepalanya, wajah Bai Luoyin tertunduk. "Aku sembelit."

ARE YOU ADDICTED BOOK 2 -KOBARAN GAIRAH YANG MENGGELORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang