CHAPTER 33 - PELATIHAN YANG MENCEKAM

662 22 6
                                    

Translate: Sienna

Edit : Sae

Penerjemah Bahasa Indonesia : DeNandar

Selamat Membaca. 😊

--------------------------❤🧡❤---------------------------

Setelah semua prajurit berbaris dengan batalion masing - masing, wajah Zhou Lingyun yang menakutkan dan menyeramkan muncul lagi di hadapan mereka.

Dia berdiri di depan pasukan dengan kedua tangan terpilin di belakang punggungnya sementara tatapannya yang tajam menyapu wajah-wajah yang gugup.

"Saya sudah membiarkan kalian semua beristirahat sepanjang hari, sekarang kalian harus melakukan pemanasan terlebih dahulu."

Begitu kalimat tersebut terdengar di telinga mereka, semua prajurit tampak melotot tanda keterkejutannnya.

Ah sial, kapan sih kita bisa mendapatkan hari libur?

Mayoritas dari mereka bahkan belum mendapatkan istirahat sejam pun, apalagi seharian. Kemarin mereka tersiksa sepanjang malam, lalu siang ini mereka harus menyapu lapangan terbang lagi, dan bahkan sebelum makanan di perut mereka sempat dicerna, mereka dipaksa untuk apel darurat kembali.

Coba teriakan pada kami : kapan waktu istirahat seharian yang bapak bilang itu terjadi?

Setelah melihat perubahan pada raut wajah para prajurit, Zhou Lingyun dengan tenang memberikan penjelasan kepada kerumunan para prajurit tersebut, untuk mengatasi keraguan mereka. "Kemarin, saya tiba di sini tepat pada jam yang sama di hari ini. Sampai sekarang, sudah dua puluh empat jam lamanya. Apakah kalian belum cukup istirahat? Jangan bilang kalau di mata kalian, buang air kecil dianggap sebagai latihan? Membersihkan lapangan terbang juga bisa dianggap sebagai latihan? Saya telah bertugas di militer selama bertahun-tahun, tetapi ini adalah pertama kalinya saya mendengar tugas-tugas sederhana seperti itu dianggap berat."

Bukan hanya prajurit berpangkat rendah saja yang kebingungan bercampur kesal mendengarnya, para perwira diatasnya pun terlihat memasang raut wajah yang sama.

Zhou Lingyun mengabaikan ketidakpuasan dan kebencian mereka, kemudian dengan tenang ia melanjutkan, "Selain menguji kemampuan dasar kalian, saya juga menggunakan kesempatan ini sebagai bentuk perkenalan, supaya kita menjadi rekan kerja yang baik."

Setelah itu, ribuan prajurit yang tampak terkantuk - kantuk, serta puluhan perwira yang kelelahan memulai pelatihan yang menyiksa. Sementara para pilot, terbang tinggi di angkasa dan berulang kali mempraktikkan manuver-manuver yang telah dilatih, para perwira dan komandan berkumpul di ruang kontrol pengawas untuk mengawasi setiap gerakan mereka. Jika terjadi kesalahan sekecil apa pun, mereka harus mengulanginya lagi dari awal.

Zhou Lingyun yang tampak bersandar dibelakang para perwira tinggi tengah tidur dengan nyenyak. Dengkurannya yang menggelegar bergema begitu keras sehingga surga pun seakan ikut bergetar.

Beberapa perwira berbisik - bisik satu sama lain, mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap komandan pilot yang baru saja diangkat ini.

Saat para perwira itu sibuk berbisik-bisik, Bai Luoyin menatap datar ke arah komandan pilot tersebut, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dalam pikirannya, samar - samar mengatakan bahwa Komandan pilot ini, memiliki kemampuan seperti dirinya yaitu persepsi ekstrasensor. Yaitu seakan ada sepasang mata tambahan di belakangnya yang tidak terlihat, dimana meski mata fisiknya tertutup, nyatanya dia masih melihat dengan penuh perhatian. Memperhatikan setiap gerak gerik yang mereka lakukan.

Setengah jam kemudian, para prajurit hampir tidak bisa membuka mata mereka yang sudah mencapai tahap ngantuk yang ekstrim sehingga ruang bagian kontrol dan pengawasan diisi oleh tampilan para prajurit yang menguap satu persatu.

ARE YOU ADDICTED BOOK 2 -KOBARAN GAIRAH YANG MENGGELORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang