Jihoon tersentak, mengedarkan pandangan-nya kesana kemari. Menyadari bahwa dia tertidur di sofa ruang tamunya.Jihoon menyeka cucuran keringat yang terus membasahi dahi dan juga pipinya. Masih tercium jelas bau alkohol dari tubuhnya.
Melirik arloji yang melingkar indah di tangannya. Menatap arloji itu dengan penuh arti, bingung yang barusan terjadi mimpi atau nyata?.
Dengan cepat ia berdiri dari duduknya, berlari ke lantai atas di mana kamar dirinya dan Hyunsuk berada.
Membuka kasar pintu kayu dan tidak mendapati Hyunsuk di dalam-nya.
Jihoon menangis tersedu-sedu. Dia pikir ini hanya mimpi namun ternyata? Kenyataan pahit yang ia terima.
Terus menangisi kepergian Hyunsuk membuat dia lupa tentang sekitarnya.
"kak, lo ngapain duduk di depan pintu?" Haruto menepuk pelan pundak Jihoon.
"gue mimpi ya To?"
"mimpi buruk kak?"
"gak mimpi, ini nyata. Gue kalah To, gue ga bisa kehilangan Hyunsuk" Jihoon melanjutkan tangisnya.
"lo ini ngomong apasih kak?"
"biarin gue sendiri to, gue harus belajar ikhlasin Hyunsuk"
"hadehh makanya minum jangan kebanyakan, ngaur kan lo!" Haruto memukul kepala bagian belakang Jihoon meninggalkan kakaknya terus maraung.
Yoshi baru pulang dan di sambut tatapan aneh dari Haruto.
"dari mana?"
"biasa, kenapa? Nyari sarapan gue" ujar Yoshi.
"lo liat kakak gue di atas Yosh, udah sawan dia" Haruto berjalan malas meninggalkan Yoshi yang masih berdiri di ruang tamu.
Yoshi melangkah ke atas mencari keberadaan Jihoon. Masih di tempat yang sama, di depan pintu kamarnya masih meraung tidak jelas.
"Jihoon, kenapa lo?"
"gue harus nerima ini! Gue udah jahat sama Hyunsuk. Tapi gue ga bisa Yosh, gue kalah gue ga bisa tanpa Hyunsuk. Bahkan Giselle yang kata orang sempurna masih ga bisa gantiin Hyunsuk"
"baru nyadar lo? Tumben cepat sadar."
"maksud lo?" tanya Jihoon.
"Giselle itu ga baik Hoon, gue yang baru kenal dia aja udah bisa nebak dia emang morotin cowo-cowo doang."
"pernah sekali gue mergokin dia lagi ciuman sama cowo ntah siapa gue ga peduli" lanjut Yoshi.
"tunggu, gue bingung."
"benar kata Haruto, lo udah sawan" Yoshi meninggalkan Jihoon yang masih duduk disana dengan tangisan yang telah berhenti.
Jihoon di buat bingung dengan isi rumahnya hari ini. Bahkan dia lupa bahwa Hyunsuk tidak lagi bersamanya.
Jihoon mengingat kembali di mimpinya Hyunsuk juga mengatakan bahwa Giselle berciuman dengan pria lain. Jihoon semakin pusing ada apa sebenernya.
"Jihoon? Ngapain duduk di lantai?"
Suara itu, ah suara Hyunsuk. Jihoon senang sekali mendengar suaranya, seperti nyata.
"Hyunsuk, kalo kamu disini, kamu dengerin aku. Aku mau minta maaf sama kamu. Aku bakal ninggalin Giselle sekarang jugak, aku sadar aku ga bisa hidup tanpa kamu suk"
Jihoon diam, hanya angin dari jendela terbuka menerpa wajahnya.
Jihoon merasa ada yang memegang kedua bahunya, menuntun untuk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC || HOONSUK🔞
RandomJihoon yang terlalu cinta dan sayang berusaha membuat Hyunsuk bahagia, dia ingin Hyunsuk menjadi miliknya seorang. Namun dia salah, Hyunsuk lebih banyak merasakan sakit saat bersamanya. Jihoon>Dom Hyunsuk>Sub Bxb area, jangan salah lapak!! Mpreg .EN...