Haruto memarkirkan mobilnya dan membangunkan Jeongwoo yang masih lelap tidur.
Haruto dan sekretaris pribadinya lembur untuk menangani masalah di kantor yang hampir saja membuat perusahaan itu bangkrut.
Jeongwoo adalah asisten pribadinya. Haruto meminta kepada Jihoon agar menjadikan Jeongwoo asistennya.
Namun hari di mana saat sekretaris baru untuk Jihoon hadir. Sehari setelahnya hubungan Jihoon dan Hyunsuk berakhir dengan kesalahan pahaman.
Haruto membangunkan calon pacarnya. Benar, Haruto sudah membidik Jeongwoo sebagai pujaan hatinya.
"juju kita udah sampai" Haruto menggoyangkan pelan badan Jeongwoo.
"eungh ah maaf pak saya ketiduran" Jeongwoo membenarkan posisi duduknya.
"ah santai aja, ayo masuk nanti kamu bisa tidur di kamar saya."
"baik pak."
Haruto segera mengantarkan Jeongwoo ke kamarnya. Mereka sama-sama lelah, Haruto ingin ikut rebahan di samping Jeongwoo. Namun dia harus mencari Jihoon untuk menanyakan kenapa Hyunsuk pergi dengan sebuah koper.
"kak lo ngusir kak Hyunsuk?" tanya Haruto.
Jihoon yang sedang duduk santai di halaman belakang rumahnya menoleh kebelakang "iya! Kenapa?"
"kok tega lu kak? Kalo Yoshi tau pasti dia bakal hajar elo habis-habisan"
"gue ga peduli, toh anaknya gua putusin juga iya-iya aja. Harusnya gue sadar kalo dia emang udah gamau pertahanin hubungan ini" Jihoon mengambil gelas yg berisikan kopi lalu meneguk tanpa rasa bersalah.
"gue yakin kak Hyunsuk ga gitu! Dia bilang ke gue mau ke panti nyumbang baju atau apalah tadi katanya" Haruto kini duduk di samping Jihoon.
"ya alasan dia paling, biar lo ga curiga, dia kan emang gitu biar orang ga kasihan sama dia. Padahal tanpa gue dia bisa apa? Luntang lantung di jalanan"
"brengsek lo kak, jemput kak Hyunsuk sekarang!!" Haruto mulai serius.
"ngapain gue jemput? Dia siapa gue?" Jihoon menatap Haruto tajam "kalo lo kasihan lo jemput aja dan jangan bawa dia tinggal di rumah ini."
"ck brengsek!" Haruto berlari menuju mobilnya.
Haruto menyusuri jalan yang tadi ia lewati, namun dia tidak melihat Hyunsuk.
"ih kak Hyunsuk napa cepet banget anjir jalannya" gerutu Haruto.
"kakk lo ga boleh jauh dulu! Bisa habis gue ama Yoshi" Haruto menggumam sendiri.
Chiiiittt...
Haruto ngerem mendadak melihat segerombolan orang di tengah jalan berkumpul.
"hadehh apa pula inii" Haruto keluar dari mobilnya melihat apa yang terjadi di depan sana.
"permisi, ini ada apa yaa?" Haruto bertanya sambil menerobos lautan manusia tersebut.
"ah ini dek tadi anak ini nolong orang yang di jambret tapi dia malah ketangkep sama beberapa jambret itu, akhirnya dia di keroyok. Saya gatau dia masih nafas apa engga. Jambret itu ramean ngeroyok anak ini"
Haruto miris ketika melihat korban dengan muka hancur hampir tak bisa di kenali. Bajunya sudah sangat kotor dan darah juga mengalir dari sisi perut sebelah kirinya.
"harusnya telfon ambulans pak, dia harus cepat di tangani." Haruto menelfon ambulans.
Kerumunan itu tak ada habisnya. Semua datang melihat namun tak berani menolong apalagi menyentuhnya. Mereka takut jika dijadikan tersangka.
Setelah ambulans datang Haruto kembali mencari Hyunsuk. Namun hingga cahaya matahari sudah menghilang Hyunsuk masih tidak di temukan.
Haruto putus asa karena Hyunsuk juga tidak bisa di hubungi. Akhirnya dia memutuskan kembali kerumah.
.
.
Jihoon sudah bersiap-siap akan pergi namun di hadang oleh Haruto.
"kemana lo? Nyari kak Hyunsuk ya?"
"gak lah, ngapain nyariin mantan? Gue mau jalan ama sekretaris baru gue"
Haruto kesal, ada apa dengan Jihoon? Kenapa dia tidak mencari Hyunsuk sama sekali padahal dia tau Hyunsuk hanya bergantung padanya.
"lo waktu itu lemburkan? Tapi lo gada di kantor! Jangan bilang lo pergi berduaan sama dia?!" Haruto kesal melihat perubahan drastis kakaknya itu.
"iyaa! Gue pergi sama dia"
"jangan bilang lo ngusir kak Hyunsuk karna lo ga pulang waktu itu?!"
"emang! Gua usir! Lo tau sendiri kepala gue hampir pecah dan dia ga buat makanan sama sekali sementara gue udah laper!" Jihoon tersulut emosi.
"tapi kak Hyunsuk begitu ada sebabnya! Lo ga pulang kak, ga biasanya lo lembur sampe ga pulang. Bahkan lo rela izin demi nemuin kak Hyunsuk yang cuma diem di rumah!."
"Argh berisik lo!" Jihoon berjalan dan menggeser badan Haruto yang menghalangi jalannya.
Haruto menarik kerah baju Jihoon dan ingin memukulnya. Namun kepalan itu tergantung di udara ketika Haruto melihat bekas merah keunguan yang masih jelas di leher Jihoon.
"DASAR BRENGSEK! BAJINGAN LO PARK JIHOON!LO BUKAN KAKAK GUE!" Haruto meninju wajah Jihoon tanpa ampun. Jihoon sampai tidak bisa melawan, melindungi dirinya saja dia kewalahan.
Jeongwoo yang sadar ada keributan di bawah berlari kencang. Mata jeongwoo langsung tertuju pada Haruto yang brutal seperti singa mencabik musuhnya.
"HARUTO STOP!" Jeongwoo menarik badan Haruto "STOP HARUTO STOPPP!!" Haruto tetap tak berhenti.
Bugh..
Satu pukulan melayang di perut Haruto. Jeongwoo memukul agar kedua saudara ini berhenti untuk saling membunuh.
"apa-apaan sih! Jangan stopin gue! Gue harus kasih pelajaran sama bajingan ini!" Haruto kembali menatap Jihoon yang sudah terkapar di lantai.
"stop gue bilang. Lo ga harus pake kekerasan!" Jeongwoo lupa dia sedang bicara pada atasannya "m-maaf pak" Jeongwoo menunduk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC || HOONSUK🔞
RastgeleJihoon yang terlalu cinta dan sayang berusaha membuat Hyunsuk bahagia, dia ingin Hyunsuk menjadi miliknya seorang. Namun dia salah, Hyunsuk lebih banyak merasakan sakit saat bersamanya. Jihoon>Dom Hyunsuk>Sub Bxb area, jangan salah lapak!! Mpreg .EN...