“Bukankah maaf itu cuma untaian kata
Sakit di bayar kata itu tidak adil
Sakit itu nyata kehadirannya, curang kalau cuma dengan kata maaf semua selesai.
Impasnya luka dibayar luka”_Arshaka Sandykala Giorgino_
Penjara daerah setempat hari ini ramai dengan kehadiran anak anak dengan seragam sekolah menengah atas. Sekitar belasan siswa tertangkap dan ditahan sementara sesaat menunggu wali dari masing-masing siswa datang untuk mengurus kepulangan mereka.
Chandra juga ikut terseret dalam masalah ini, alasan mengapa Chandra ada di sana tidak lain karena kedua putra kembarnya yang kembali membuat ulah. Kali ini masalah yang dibuat keduanya kedapatan tauran dengan anak rival SMA mereka yaitu SMA Triyasa Internasional. Sekolah elit yang berisikan orang-orang kaya.
Sekolah yang mendapat julukan dari Arka, yaitu, 'sekolah elit siswa pintar sulit' julukan itu biasa ia gunakan untuk mengejek Panca, karena kebetulan Panca yang memang bersekolah di SMA tersebut. Sedangkan Arka dan Arsa satu sekolah dengan Raja di SMA Saremoni yang merupakan SMA pada umumnya. Sebenarnya dulu Arka dan Arsa disekolahkan di sekolah Triyasa Internasional, tapi karena mereka berdua menolak dan lebih memilih sekolah ditempat biasa karena ada sepupunya Noel yang merupakan ketua geng mereka yaitu geng darkwhite
"Mereka sudah bisa dibawa pulang semoga kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi dan lagi" ucap polisi tersebut seperti sudah bosan karena menangkap Arka dan Arsa lalu menyalami tangan Chandra
"Baik pak, terimakasih" ucap Chandra membalas salam dari kepala polisi tersebut
Mengedar pandangan ke arah bangku yang sekarang sedang diduduki Arka dan Arsa disana juga ada beberapa teman mereka yang masih diurus wali masing-masing. Dua remaja yang masih sempat-sempatnya bersantai tertawa ringan padahal mereka sedang ditahan
"Kalian berdua ikut papa pulang, sekarang" tegas Chandra mendahului mereka berdua
Sesampainya dirumah mereka berdua langsung terkena semprotan siraman rohani sang papa. Memang agak beda dirumah ini yang seperti ibu ibu itu Chandra. Chandra akan mengomel tidak henti hentinya seperti sekarang ini sudah terhitung 1 Jam setelah mereka tiba dirumah Chandra terus saja mengoceh yang malah ditanggap malas-malasan oleh keduanya. Arka yang seperti mendengar nyanyian tidur dari Chandra sudah berapa kali menguap dengan air mata yang keluar dari ujung matanya
"Kalian ini hobinya buat masalah terus, kalau gak berantem, balapan, ya gini tauran. Coba kalian arahkan ke positif seperti berprestasi, juara kelas, ikut olimpiade, ikut lomba, kan bisa buat papa bangga"
"Abang juga gitu tapi gak pernah dibaggain tu malah sering dipukul, hadeeh berbakti salah bertingkah juga salah" ucap Arsa dalam hati
"Pa. Papa gak kerja apa. Udah lah Arsa sama Arka udah paham kok gak bakal diulangin lagi"
"Memang jika sudah seperti ini paham paham yang kalian katakan. Kalian sudah papa peringatkan berapa kali Arka Arsa jangan tauran jangan buat masalah terus. Sudah berapa belas kali juga papa berurusan sama polisi papa malu tau gak muka papa udah tebal depan polisi-polisi itu" ucap Chandra yang sudah mengulang berapa kali kalimatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh: NALATARA
RandomSedang tahap revisi! Titipan Tuhan✯ Bumantara Nakshatra Naladhipa Kara Deepshika Kenaan Raja Thirtayasa Panca Bhumi Nabastala Arkana Sandykala Girogino Arsaka Sandykala Giorgino Viona Aquila Amerta Ellkia Fyneen Dineschara