13. Preman

10 3 0
                                    

Mama sakit saja dunia ku seakan hancur, apa lagi mama pergi

_Naladhipa Kara Deepshika_

Gadis dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya itu sekarang sedang berjalan di lobi rumah sakit jiwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuhnya itu sekarang sedang berjalan di lobi rumah sakit jiwa

Bibir ranum berwarna fink tanpa polesan lipstik itu tidak henti melengkung menghias senyuman.

"Ya Allah makasih" syukurnya tampa henti

Tadi saat Naladhipa pulang sekolah hendak pergi berangkat bekerja dia ditelpon oleh dokter yang menangani Delima, mamanya. Ya mamanya memang salah satu pasien di rumah sakit jiwa ini

Naladhipa mendapat kabar bahwa kondisi Delima mengalami kemajuan pesat. Dalam dua Minggu belakangan ini Delima sudah normal dalam berkomunikasi bahkan Delima sering menanyakan Naladhipa. Nala kira sang mama kembali drop ternyata kabar baik. Jadilah hari ini ia izin kerja sebentar kepada Noel.

"Mama" panggil Naladhipa setelah pintu rawat Delima terbuka

Disana nampak Delima sedang duduk membelakangi Naladhipa.

"Mama ini Nala" ucap Nala sambil menyentuh lengan Delima

Delima perlahan menoleh, lalu tersenyum ke arah Naladhipa

"Anak mama" ucapnya lembut

Delima seperti dulu. Tatapan hangat itu kembali terlihat, senyuman tulus itu ia merasakan mamanya yang dulu

"Mama Nala kangen mama" sebut Naladhipa langsung menghambur ke pelukan Delima

Air mata bahagia tidak dapat ia bendung mengalir keluar begitu saja, Naladhipa menangis di pelukan Delima

Apalagi saat tangan Delima yang hangat mengusap punggung Naladhipa lembut. Persis seperti kasih sayang yang sudah lama tidak ia rasakan.

"Mama Jangan tinggalin Nala lagi, Nala kesepian Nala sedih"

Delima melepaskan pelukan mereka "Nala jangan tinggalin mama, mama cuma punya Nala mama gak mau kamu diambil juga mama sayang kamu" ucap Delima.

Di mata Delima tersirat ketakutan yang sangat dalam saat mengatakan perkataan tersebut

"Enggak ma Nala enggak tinggalin mama, Nala janji"

Hampir 15 menit Naladhipa berbicara dengan Delima. Ia bercerita tentang kesehariannya seperti biasa tapi kali ini Delima selalu menjawab atau bertanya tentang cerita Naladhipa.

Walaupun responnya masih ringan tapi ini sangat lumayan, tidak seperti sebelumnya Delima hanya diam mendengarkan terkadang tatapannya kosong atau ketakutan.

"Tapi sekarang Nala harus balik dulu soalnya Nala harus pulang ganti baju, mama liat kan Nala baru pulang sekolah tadi dokter Vinka nelpon waktu Nala di sekolah, jadi Nala belum sempet pulang" jelas Naladhipa.

Payung Teduh: NALATARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang