"Terkadang tidak masalah bukan kalau aku menangisi hidup yang sudah dititipkan Tuhan ini.
Atau, apa aku saja yang terlalu berperasaan?Ini karena aku manusia yang gampang terluka"
_Bumantara Nakshatra_
Malam ini seperti yang sudah Chandra beritahu sebelumnya, beberapa minggu yang lalu bahwa mereka akan menghadiri acara perusahaan yang di selenggarakan Gio kakek mereka.
Acara keakraban besar yang dihadiri banyak perusahaan, baik itu perusahaan kecil sampai perusahan besar ikut diundang dalam acara malam ini.
Banyak orang-orang yang menggunakan kesempatan ini untuk berinvestasi atau saling menjalin kerja sama, yang memiliki anakpun ikut serta supaya bisa belajar sejak dini menjadi pengusaha muda.
Kehadiran Bumantara di tengah-tengah mereka membuat Chandra menahan kesal. Jika bukan karna Arka dan Arsa yang tidak mengancam tidak akan ikut jika tidak ada Bumantara, maka sudah dipastikan ia tidak akan membiarkan Bumantara ikut seperti malam ini.
"Kalian jangan buat masalah. Terutama kamu Bumantara jaga sifat kalau bisa jangan ada yang tau kalau kamu itu datang dengan keluarga saya" Peringat Chandra kepada anak anaknya, terutama Bumantara sebelum mereka masuk ke hotel besar di depan mereka sekarang yang sudah dipenuhi ratusan orang itu.
Setelah mereka masuk ruangan hotel, Chandra langsung menemui Gio yang sekarang sedang berbicara dengan beberapa orang disana, sementara ketiga anak-anak berpencar darinya dan Liyan.
Beberapa pasang mata menatap aneh Bumantara dengan tatapan kagum sekaligus penasaran, ada juga yang mencibir keberadaan nya.
"Anak kalian mana Chandra" tanya Gio
"Oh ada, sebentar Liyan panggilkan dulu"
Setelah menemukan keberadaan mereka bertiga, Liyan langsung membawa mereka untuk menemui Gio.
"Loh papanya kemana" tanya Liyan yang tidak melihat kehadiran Gio di sana
"Papa lagi angkat telpon sebentar"
Pasang mata semakin banyak menatap Bumantara yang ternyata juga diajak oleh Liyan. Laki-laki buta dengan tongkatnya itu terus berdiri diam di sisi kiri dan kanan kedua adik kembarnya.
Beberapa orang berbisik-bisik mempertanyakan Bumantara karena keberadaannya yang jarang diketahui sekarang berada di tengah-tengah keluarga ternama itu.
"Ini anak siapa pak Chandra kalau boleh tau" tanya salah satu rekan bisnis Gio yang tadi masih menunggu Gio disana.
Pasalnya jika bukan anak atau kerabat dekat tidak boleh untuk ikut serta dalam acara ini.
"Oh dia anak angkat saya. Orang tuanya sudah lama meninggal sejak dia kecil. Jadi saya yang merawatnya, ditambah kondisinya yang seperti itu jadi saya berinisiatif untuk mengadopsinya nya menjadi anak" Chandra dengan cepat menjawab sebelum keluarganya yang menjelaskan bahwa Bumantara adalah anaknya dengan mantan istrinya dulu. Walaupun Chandra yakin Bumantara bukan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh: NALATARA
RandomSedang tahap revisi! Titipan Tuhan✯ Bumantara Nakshatra Naladhipa Kara Deepshika Kenaan Raja Thirtayasa Panca Bhumi Nabastala Arkana Sandykala Girogino Arsaka Sandykala Giorgino Viona Aquila Amerta Ellkia Fyneen Dineschara